Sebelum Togamas, Ini 4 Toko Buku yang Lebih dulu Tutup
05 June 2022 |
11:43 WIB
Sosial media kembali dihebohkan dengan kabar tutupnya salah satu toko buku lokal di Solo. Jumat (03/06), Toko Buku Togamas mengonfirmasi melalui pengumuman resmi di akun e-commerce bahwa mereka akan berhenti beroperasi mulai Juli 2022.
Kabar penutupan sejumlah toko buku telah terjadi setidaknya selama lima tahun terakhir, di mana beberapa cabang toko buku mulai gulung tikar karena alasan operasional yang tidak berjalan dengan lancar. Bahkan, penutupan ini hanya menyisakan satu toko utamanya atau benar-benar hilang.
Selain Togamas, ini adalah empat toko buku yang sudah lebih dulu gulung tikar.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terbaik untuk Kamu yang Hobi Membaca
Kabar penutupan sejumlah toko buku telah terjadi setidaknya selama lima tahun terakhir, di mana beberapa cabang toko buku mulai gulung tikar karena alasan operasional yang tidak berjalan dengan lancar. Bahkan, penutupan ini hanya menyisakan satu toko utamanya atau benar-benar hilang.
Selain Togamas, ini adalah empat toko buku yang sudah lebih dulu gulung tikar.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terbaik untuk Kamu yang Hobi Membaca
1. Kinokuniya
Jaringan toko buku asal Jepang ini menjual buku-buku impor asal Asia dan Amerika serta buku lokal dari Indonesia. Berdiri sejak 1927, toko buku ini setidaknya telah memiliki 29 cabang di sembilan negara. Di Indonesia, Kinokuniya berlokasi di Plaza Senayan dan Grand Indonesia, Jakarta.
Sayangnya, per 1 April 2021, cabang di Plaza Senayan telah ditutup total dan hanya menyisakan satu toko di Grand Indonesia. Kini, Kinokuniya Indonesia berfokus pada penjualan daring di e-commerce seperti Blibli, Tokopedia, dan iStyle.id.
2. Toko Buku Aksara
Berdiri sejak 2001, toko buku ini menyediakan ragam buku alternatif dan sempat membuka beberapa cabang di mall. Kala itu, Aksara memiliki toko pusat di Kemang serta dua toko cabang di Pacific Place dan Cilandak Town Square, Jakarta. Sayangnya, dua cabang ini sudah tutup pada 2018 dan menyisakan toko pusatnya saja.
Hingga saat ini, Aksara hadir sebagai bagian dari Dia.Lo.Gue dan fokus pada penjualan daring di e-commerce Tokopedia. Untuk toko fisiknya, kini toko buku Aksara pusat kembali sebagai hub atau ruang kreatif.
3. Toko Buku Djawa
Meski nama Djawa kini lebih dikenal karena coffee shop bernama Kopi Toko Djawa, sebelumnya nama ini pernah digunakan untuk toko buku mereka di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat. Toko ini didirikan pada tahun 1955 dan berkaitan dengan Konferensi Asia Afrika, di mana namanya mulai dikenal saat toko ini dicatutkan dalam Buku Panduan Bandung untuk Konferensi Islami Asia Afrika pada 1965.
Sayangnya, toko ini tutup pada 2015 bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada Kota Bandung dan biaya operasional yang tidak bisa dipenuhi.
4. Toko Buku Gunung Agung
Salah satu toko buku lokal yang cukup legendaris ini sempat mengalami penutupan gerai untuk cabang Bandung Indah Plaza (BIP), Jawa Barat pada Mei 2016. Penutupan ini ada kaitannya dengan kenaikan operasional hingga 80 persen yang memberatkan TB Gunung Agung.
Hingga saat ini, TB Gunung Agung kini masih memiliki belasan cabang di Jakarta, Tangerang dan Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang, dan Bali.
Selain empat toko buku ini, beberapa toko buku lainnya adalah QB World Books milik mendiang Richard Oh yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat; Toko Buku Gramedia cabang Mall Taman Anggrek, Jakarta; Toko Buku Alebene di Sukajadi, Bandung; dan Toko Buku Eureka di Rawamangun, Jakarta.
Baca juga: Richard Oh, Pencipta Buku yang Punya Ruang Baca Unik
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.