Toko Buku Komunitas Bambu (Sumber: dokumentasi pribadi)

Intip Keunikan Toko Buku Kobam yang Jadi Gudang Sejarah

20 June 2023   |   21:30 WIB

Penerbitan dan toko buku berbasis komunitas berkembang cukup baik di Indonesia. Kemunculannya, tidak lain untuk memuaskan dahaga literasi di kalangan akademisi, dengan menghadirkan buku-buku yang masuk kategori nonpopuler dan spesifik pada bidang keilmuan tertentu. 

Salah satunya adalah Komunitas Bambu, entitas penerbit sekaligus toko buku ini berdiri sejak 1988 dengan fokus pada literatur sejarah.

Ketika mengunjungi toko buku yang berlokasi di Jalan l. Taufiqurrahman No.3, Beji Timur, Beji, Kota Depok ini, bukanlah tipikal toko buku yang biasanya hadir di pusat keramaian dengan papan merek dagang yang mentereng dan jendela kaca yang memamerkan isi toko.
 

Tampak depan Toko Buku Komunitas Bambu. Dok. Pribadi.

Tampak depan toko buku Komunitas Bambu (Foto: Maretha Uli)

Bagian depan toko buku Komunitas Bambu (Kobam) hanyalah pagar yang terbuat dari besi hitam dan kayu. Di dalamnya ada dua bangunan kayu, satu di atas sepetak ruang terbuka yang dijadikan tempat parkir, dan satunya lagi bangunan serupa rumah yang tertutupi pepohonan dan tanaman hias yang tumbuh menjulang tinggi dan rimbun. 
 

Pohon dan tumbuhan di sekelililing bangunan toko (Sumber: dok. pribadi)

Pohon dan tumbuhan di sekeliling bangunan toko (Foto: Maretha Uli)

Konsep toko buku yang didirikan sejarawan J.J. Rizal ini memang bukan toko buku biasa. Gaya vintage dan unsur-unsur lawas dalam toko ini disusun Rizal sebagai tema toko yang mengusung keakraban dan sesuai dengan topik sejarah dari koleksi buku-bukunya.
 

Bagian dalam toko buku Komunitas Bambu (Sumber: dokumentasi pribadi)

Bagian dalam toko buku Komunitas Bambu (Foto: Maretha Uli)

Bagian dalam toko pun masih penuh dengan hiasan perabotan yang semuanya terbuat dari kayu. Ada lukisan, alat musik tradisional, dan hiasan dinding lainnya.
 

Salah satu lukisan di depan toko buku (Sumber: dokumentasi pribadi)

Salah satu lukisan di depan toko buku (Foto: Maretha Uli)

Cara menyusun buku-bukunya pun ditata dengan cara unik dan berbeda. Ada yang berjejer di dinding, diletakkan dalam tumpukan, dan dipajang di rak. Sampul-sampul buku Komunitas Bambu dipenuhi ilustrasi dan foto-foto lawas, dengan judul yang dicetak tebal.

Bisa ditemukan banyak karya Sitor Situmorang, buku best seller Komunitas Bambu Bukan 350 Tahun Dijajah karya G.J. Resink, kamus sejarah, dan buku sejarah lokal dan nasional, hingga sejarah di berbagai belahan dunia.

 

Susunan buku bertumpuk (Sumber: dokumentasi pribadi)

 

 

Susunan buku di pajangan (Sumber: dokumentasi pribadi)

 

 

Rak dinding (Sumber: dokumentasi pribadi)

Rak dinding (Sumber: dokumentasi pribadi)

Di ruangan persegi berukuran sekitar 5 x 5 meter persegi itu juga dipajang berbagai penghargaan yang ditujukan kepada J.J. Rizal, yang aktif menjadi pembicara dalam berbagai forum diskusi bertema sejarah yang diadakan oleh lembaga maupun organisasi, seperti di kampus.

Selain toko buku, bagian lain dari bangunan serba kayu ini dipakai juga sebagai kediaman J.J. Rizal sendiri. Sedangkan di sisi kanan, terdapat gudang dan kantor. 

Di kantor Komunitas Kobam, tampilannya tak kalah menarik. Ruangannya luas dengan langit-langit tinggi. Konsepnya industrial, segalanya serba kayu dengan pipa-pipa besi menjulur di langit-langit.
 

Langit-langit kantor redaksi Komunitas Bambu (Sumber: dokumentasi pribadi)

Langit-langit kantor redaksi Komunitas Bambu (Foto: Maretha Uli)

Di ruangan yang digunakan para pegawai itu juga terdapat koleksi setiap buku yang pernah dicetak Komunitas Bambu, masing-masing satu eksemplar, disusun dalam rak diagonal. 
 

Rak buku di kantor redaksi Komunitas Bambu (Sumber: dokumentasi pribadi)

Rak buku di kantor redaksi Komunitas Bambu (Foto: Maretha Uli)

Koleksi vintage lain bisa ditemukan di ruangan ini. Terdapat set meja dan kursi ala sekolah zaman dulu, mesin tik tua, hingga celengan berbentuk babi. 
 

Koleksi barang vintage di kantor redaksi (Sumber: dokumentasi pribadi)

Koleksi barang vintage di kantor redaksi (Foto: Maretha Uli)

Komunitas Bambu buka setiap Senin sampai Jumat pukul 08.30–17.00 WIB dan Sabtu pada pukul 10.00–16.00 WIB. Selain di toko ini, buku-buku Komunitas Bambu bisa ditemukan di situs penjualan daring dan Instagram resminya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Cara Merintis Bisnis Bersama Pasangan Bermodal Uang Pesangon

BERIKUTNYA

Operasi Bariatrik Ala Melly Goeslaw Picu Kontroversi, Begini Penjelasan Dokter Ahli Bedah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: