HLUN diperingati untuk meningkatkan kepedulian semua pihak akan hadirnya lansia. (smber gambar Unsplash/ Micheile Henderson)

Sejarah & Tujuan Hari Lansia Nasional yang Diperingati Tiap 29 Mei

29 May 2023   |   10:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Setiap 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Peringatan ini merupakan sebuah ikhtiar dalam mengapresiasi semangat dan peran para lansia dalam mempertahankan kemerdekaan, serta misi mereka dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia.

Lansia adalah kategori orang yang telah memasuki usia di atas 60 tahun, sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia. Adapun saat ini lansia kebanyakan diisi oleh para veteran kemerdekaan Indonesia yang sudah purna tugas.

Baca juga: Jangan Asal, Cek 5 Aktivitas & Olahraga yang Tepat Untuk Lansia

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah lansia berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus Tahun 2016 diperkirakan sebanyak 22.630.882 jiwa. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 42 juta jiwa pada tahun 2030, dan akan bertambah lagi menjadi 48,2 juta jiwa pada 2035.
 
 

Selain memberikan penghargaan kepada lansia akan peran pentingnya dalam perjalanan bangsa, HLUN juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak akan hadirnya lansia. Sebab, para lansia lebih berisiko mengalami penurunan kapasitas fungsional dan kualitas kesehatan.

Oleh karena itu, para lansia selayaknya juga mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan publik seperti akses kesehatan, transportasi, pendidikan, pekerjaan, perumahan, domisili dan lain sebagainya. Tak hanya itu, kesejahteraan para lansia juga perlu diperhatikan oleh negara yang seringkali abai terhadap mereka.


Sejarah Hari Lanjut Usia Nasional

Dilansir dari laman Kementerian Sosial, peringatan HLUN yang dilakukan setiap tahun pada Mei ini terinspirasi dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Saat itu 29 Mei 1945, sidang Badan Persiapan untuk Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dipimpin oleh Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat. 

Radjiman merupakan anggota BPUPKI tertua saat itu. Kendati dalam kondisi usia yang sudah lanjut, tapi dengan dengan kearifannya beliau  mampu mencetuskan gagasan filosofis Negara Indonesia. HLUN dicanangkan pertama kali secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang.

Visi dan misi HLUN sebenarnya juga sejalan dengan Hari Lanjut Usia Internasional atau International Day of Older Persons yang diperingati setiap 1 Oktober berdasarkan resolusi sidang Umum PBB pada 1990. Penetapan tersebut merupakan kelanjutan dari Vienna Plan yang berlangsung di Wina pada 1982.

Sementara itu, dalam keluarga, peran orang tua selain sebagai pengayom juga sekaligus sebagai teman yang tepat bagi para generasi penerusnya. Pada situasi seperti itulah terjadi simbiosis mutualisme antar generasi yang lebih senior terhadap yang muda untuk membagikan pengalaman mereka. 

Kondisi tersebut sesuai dengan tema Hari Lanjut Usia Nasional ke-27 yang mengusung tema Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat. Pasalnya, ketika para lansia terawat dengan baik maka akan mampu menjadi panutan dan titik penjuru bagi generasi muda untuk mengungkai masa depan yang lebih baik.

Adapun, untuk acara puncak HLUN sendiri akan dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat. Acara tersebut akan diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti bakti sosial pelayanan kesehatan, pemenuhan hak sipil, bansos, kampanye sosial lanjut usia, pembuatan taman lansia, penghargaan bagi lansia, pameran produk kreatifitas kelanjutusiaan, dan bakti sosial TAGANA.

Baca juga: Sering Dialami Lansia, Kenali Pruritus & Gejalanya

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Cara Menggunakan Fitur Apple Pay di Indonesia, Tinggal Tap dari iPhone dan Apple Watch

BERIKUTNYA

Dukung Kemajuan Perfilman Nasional, Begini Skema Program Dana Indonesiana untuk Sineas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: