Bali menjadi salah satu destinasi wisata prioritas di Tanah Air (Sumber gambar: Kharl Anthony Paica/Unsplash)

Cek Daftar Agenda Wisata Indonesia 2023 yang Bakal Dongkrak Kunjungan Wisman

27 May 2023   |   17:52 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Industri pariwisata Indonesia semakin menunjukkan tajinya. Setelah sempat lesu akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air, industri pariwisata kini mulai bangkit kembali seiring dengan kian masifnya mobilitas masyarakat di luar rumah dan tingginya gairah untuk berwisata setelah pembatasan sosial selama dua tahun terakhir.

Kondisi ini pun memunculkan optimisme pemerintah untuk menargetkan pertumbuhan industri pariwisata nasional. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2023 ini mencapai 7,4 juta orang, atau naik dua kali lipat dari target tahun lalu sebanyak 3,6 juta orang.

Di sisi lain, Kemenparekraf juga menargetkan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara pada tahun ini mencapai 1,4 miliar mobilisasi. Dari pergerakan tersebut, pemerintah juga menargetkan pendapatan devisa dari sektor pariwisata bisa mencapai US$5,95 miliar pada tahun ini.

Baca juga: Berikut 5 Tempat Wisata Angker di Bandung

Sementara itu, untuk kontribusi PDB pariwisata pada 2023 ditargetkan mencapai 4,10 persen. Target kinerja yang meningkat dua kali lipat tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan terbukanya lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sejumlah upaya untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara di antaranya lewat penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, kemudahan regulasi termasuk visa, bebas visa kunjungan dan visa on arrival, termasuk penyelenggaraan berbagai event yang berkualitas.

Untuk penambahan penerbangan, Sandiaga menjelaskan ada tiga negara yang menjadi target pasar utama yakni India, Tiongkok, dan Rusia. Tiga negara tersebut dipilih karena berdasarkan data Kemenparekraf, jumlah wisatawan dari negara-negara tersebut sangat tinggi, di mana Bali menjadi destinasi pilihan.

"Saat ini recovery dari wisatawan mancanegara baru di bawah 40 persen. Mungkin bisa dimulai dengan charter flight dan dilanjutkan regular flight," katanya.

Kemenparekraf juga telah menyiapkan sejumlah event besar tahun ini yang didominasi oleh acara olahraga seperti World Beach Game dan FIBA World Cup. Kemenparekraf juga tengah menggodok proses digitalisasi perizinan event baik itu MICE (meeting, incentive, conference, exhibition), olahraga, musik, dan event kreatif lainnya.

"Perizinan berbasis digital ini akan dihadirkan sehingga tidak ada lagi kesulitan untuk mendapatkan izin untuk syuting film ke depan. Semua transparan dan akan dikelola berbasis digital, juga untuk MICE, musik, olahraga, dan lain-lain," jelasnya.
 

Bali menjadi salah satu destinasi wisata prioritas di Tanah Air (Sumber gambar: Kharl Anthony Paica/Unsplash)

Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata populer di Tanah Air (Sumber gambar: Eugenia Clara/Unsplash)


Pada kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah menilai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 7,4 juta kunjungan masih realistis untuk dicapai oleh pemerintah pada tahun ini. Pasalnya, angka tersebut masih jauh dari target kunjungan wisman sebelum pandemi atau tepatnya pada 2019  yang mencapai 20 juta kunjungan.

Menurut pria yang akrab disapa Budi itu, pemerintah sebaiknya saat ini berfokus untuk menjaring wisman yang berkualitas yakni wisatawan dengan masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran untuk berwisata yang lebih besar, sehingga hal itu bisa turut meningkatkan pendapatan devisa negara.

Sebab, dia menilai, selama ini pemerintah cenderung mengejar kuantitas dibandingkan kualitas dari kunjungan wisman. Padahal, negara-negara yang diberikan kebebasan visa oleh pemerintah Indonesia dianggap masih belum kompeten sehingga tidak dapat mendongkrak kualitas wisman yang berkunjung ke Tanah Air.

"Jumlah wisatawannya sebenarnya tidak perlu banyak, tapi mereka memang benar-benar ingin berwisata di Indonesia, bukan mencari kerja atau yang lain-lain," katanya.

Untuk mencapai target kunjungan wisatawan, Budi berpendapat pemerintah harus lebih gencar lagi dalam melakukan promosi seperti yang dilakukan oleh negara-negara tetangga diantaranya Singapura, Malaysia, dan Thailand. Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus lebih terbuka terkait penyelenggaraan event-event internasional yang dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Budi menilai Indonesia bisa berkaca pada Singapura dimana angka kunjungan wisman di negara tersebut cukup tinggi karena masifnya gelaran acara dari berbagai bidang termasuk MICE bertaraf internasional. "Jadi kegiatan MICE juga penting untuk didorong sehingga menjaring wisatawan yang banyak di Indonesia," katanya.

Terkait strategi promosi, dia menuturkan ada beberapa pendekatan atau misi yang bisa dilakukan pemerintah mulai dari misi budaya, pariwisata, dan kuliner yang dihelat dengan cara roadshow ke negara-negara yang prospektif untuk menjaring wisman berkualitas.

Pemerintah juga bisa melibatkan kantor-kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sejumlah negara termasuk memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan pariwisata nasional. "Setiap duta besar itu seharusnya menjadi duta pariwisata," terangnya.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata & Akomodasi Menginap untuk Liburan Singkat Harpitnas

Di samping itu, untuk mendorong industri pariwisata sebagai upaya kebangkitan ekonomi nasional, Budi juga menilai bahwa pemerintah harus melakukan pemerataan pengelolaan pariwisata khususnya bagi pelaku usaha di sekitar destinasi wisata. Pasalnya, selama ini, pemerintah dinilai hanya berpihak kepada pemodal usaha besar baik itu dari pembangunan hotel, restoran, maupun tempat rekreasi dan wisata.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Unik, Konser Orkestra Dewa 19 di Solo Wajib Pakai Dress Code

BERIKUTNYA

Hypereport: Mbok Jamu Riwayatmu Kini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: