CEO & Founder MVP Pictures Raam Punjabi di Festival Film Cannes 2023 (Sumber gambar: Raam Punjabi Official Instagram)

Hadir ke Festival Film Cannes 2023, Bos MVP Pictures Raam Punjabi Cari Film & Benchmark Platform OTT

26 May 2023   |   03:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Festival Film Cannes, salah satu festival film paling bergengsi di dunia kembali dihelat tahun ini pada 16--27 Mei 2023 di Cannes, Prancis. Pada setiap gelarannya, festival film tahunan tersebut selalu dihadiri oleh aktor dan sineas dari berbagai belahan dunia tak terkecuali Indonesia.

Di antara sineas Tanah Air yang menghadiri Festival Film Cannes 2023 adalah CEO & Founder MVP Pictures Raam Punjabi. Salah satu produser kenamaan Indonesia itu diketahui rutin menghadiri gelaran Festival Film Cannes.

Kepada Hypeabis.id, Raam Punjabi membeberkan bahwa kedatangannya ke festival film bergengsi itu untuk mencari film-film yang bernilai komersial yang potensial untuk didistribusikan ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Selain di Indonesia, MVP Pictures juga memiliki bisnis distribusi film di berbagai negara mulai dari Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Kamboja, dan Laos. Namun, Raam mengatakan bahwa film-film yang tayang di Festival Film Cannes sampai saat ini masih didominasi oleh film artistik dengan segmentasi penonton tertentu.

"Kalau film-film dari Oscar dan Cannes itu penggemarnya cuma di India. Di Indonesia sama sekali enggak, masih lebih ke film-film komersil misalnya dari Marvel yang mendapatkan perhatian," katanya saat ditemui di Kantor MVP Pictures di Kuningan, Jakarta Selatan.

 


Pria bernama asli Raam Jethmal Punjabi itu menuturkan bahwa pihaknya akan mendistribusikan film aksi Amerika Serikat yang berjudul The Expendables 4 di India, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong. Disutradarai Scott Waugh, film ini merupakan sekuel keempat dari waralaba The Expendables. 

Film The Expendables 4 bercerita tentang konspirasi yang dapat memicu konflik nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat. "Saya kira Cannes itu pasar terbaik untuk mencari film-film seperti itu," ucapnya

Selama 40 tahun berturut-turut rutin menghadiri Festival Film Cannes, Raam Punjabi menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki distributor 'langganan' untuk mencari film-film yang potensial di festival tersebut. Sebaliknya, dia justru menghindari untuk mencari film-film dari distributor pendatang baru yang belum memiliki rekam jejak dalam menghasilkan produk sinematik yang berkualitas.

"Kami enggak tahu kondisi finansial mereka, apakah cuma mau  jual, terima uang muka dan tidak dibikin filmnya. Itu juga satu risiko yang besar, jadi [kami] cari yang sudah [kami] kenal dari tahun ke tahun," jelas produser berusia 79 tahun tersebut.

Baca juga: Cerita Manoj Punjabi Sukses Bawa Viralitas Film KKN di Desa Penari Secara Organik

Selain mencari film, kedatangan Raam Punjabi di Festival Film Cannes juga bermaksud untuk melakukan observasi dan benchmark dengan beberapa perusahaan software untuk pengembangan platform OTT dari berbagai negara. Seperti diketahui, belum lama ini, dia menyebutkan bahwa MVP Pictures dalam akan membuat platform OTT sendiri.

"Mudah-mudahan kuartal pertama tahun depan sudah bisa ada platform yang sama-sama berdiri bersama Vidio, Netflix, dan lain-lain. Modelnya belum ditentukan, tapi platform ini akan ada. Kami tidak mau menyaingi beberapa platform yang sudah ada tapi kami punya produk-produk konten khusus," jelasnya.

Sementara itu, di Festival Film Cannes, ada tiga film Indonesia yang tayang secara perdana (world premiere) yakni Tiger Stripes, film hasil ko-produksi internasional sineas Indonesia dengan sineas berbagai negara yang masuk kompetisi Semaine de la Critique.

Selain itu, ada film Basri and Salma in a Never-Ending Comedy, yang merupakan satu-satunya film Asia yang masuk kategori film pendek dan film Indonesia pertama yang berpeluang mendapatkan penghargaan tertinggi Palme d’Or, serta A Distant Call yang akan dipresentasikan di Cannes Docs.

Adapun, film panjang Tiger Stripes berhasil memenangkan penghargaan sebagai film terbaik di Cannes Critics Week, rangkaian program paralel di Festival Film Cannes 2023. Film besutan sutradara Malaysia, Amanda Neil Eu, ini dinilai para juri yang terdiri dari Audrey Diwan (Prancis/Libanon), Rui Pocas (Portugal), Meenakshi Shedde (India), Franz Rogowski (Jerman), dan Kim Yutani (Amerika Serikat) mampu menangkap dan memvisualisasikan ketakutan dan keterasingan pada masa akil baligh. 

Tiger Stripes merupakan karya kolaborasi Malaysia, Indonesia, Taiwan, Singapura, Prancis, Jerman, Belanda, dan Qatar. Ko-produksi dengan Indonesia dikerjakan KawanKawan Media dan Yulia Evina Bhara sebagai produser. Sebelum membuat Tiger Stripes, KawanKawan Media telah memproduksi beberapa film yang juga memenangkan penghargaan di festival film internasional seperti Autobiography, You and I, dan The Science of Fictions.

Film Tiger Stripes sendiri bercerita tentang Zaffan, remaja putri berusia 12 tahun, yang tinggal di perdesaan kecil di Malaysia. Dia yang pertama mengalami pubertas di antara teman-temannya dan menemukan rahasia mengerikan tentang tubuhnya. Dijauhi oleh teman-temannya, Zaffan justru melawan dan mengeluarkan sifat aslinya.

Baca juga: Jakarta Film Week Akan Diadakan Pada 25 - 29 Oktober, Cek Program Barunya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

Indonesia Spice Up The World, Cara Mengenalkan Makanan Khas Indonesia ke Dunia

BERIKUTNYA

Cerita Sutradara Shalahuddin Siregar Berikan Sudut Pandang Lain dari Dalam Pesantren

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: