Simak Anjuran Dokter Terkait Usia Ideal Pemberian Vaksin HPV pada Anak Perempuan

Cegah dengan Co-Testing Pap Smear

Hendrik menambahkan, selain dengan mendapatkan vaksin HPV, kanker serviks juga bisa dideteksi secara dini melalui pemeriksaan co-testing pap smear. Ini merupakan versi terbaru dari pemeriksaan pap smear konvensional yang dapat memberikan hasil lebih akurat dan sudah banyak digunakan di negara maju.

Co-testing pap smear menggabungkan pemeriksaan pap smear dan tes DNA HPV. Dengan tes DNA HPV, kamu bisa mendeteksi adanya keberadaan virus HPV di dalam tubuh, sedangkan pemeriksaan pap smear akan mendeteksi apakah adanya sel-sel abnormal di dalam rahim yang bisa berkembang menjadi sel kanker. 

“Metode co-testing pap smear dapat membantu dokter untuk mendeteksi kanker stadium awal lebih dari tes pap smear saja,” tuturnya.

Kenali Gejalanya

Hendrik menyebut untuk mendeteksi gejala awal kanker serviks mungkin akan sedikit sulit dan baru terasa ketika tumor sudah tumbuh. Namun, setidaknya ada beberapa gejala yang bisa kamu rasakan. 

Gejalanya bisa berupa siklus menstruasi yang tidak teratur, keputihan berair dan berdarah di area kelamin, nyeri di sekitar perut dan panggul pada saat berhubungan intim. Kemudian, cairan pada kelamin yang menghasilkan bau tidak sedap, serta mudah kelelahan.  

Gejala tersebut akan berbeda-beda untuk setiap orang dan biasanya akan datang secara progresif seiring waktu.

Semenara itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko orang bisa lebih gampang terinfeksi, seperti seperti genetik atau keturunan, usia 40 tahun ke atas, gaaya hidup yang tidak sehat seperti merokok. Lalu, sering berganti pasangan seksual, kurang baik dalam menjaga kebersihan alat kelamin, dan tidak mendapatkan vaksin HPV.

Jadi, sebaiknya cegah kanker serviks untuk kamu dan keluarga dengan melakukan vaksin HPV ya, Genhype.