5 Penyebab Harga Re.Juve Mahal Namun Tetap Laris Manis
23 May 2023 |
20:30 WIB
Salah satu merek cold pressed-juice yang mungkin patut diperhitungkan eksistensinya adalah Re.juve. Pelopor true cold-pressed juice di Indonesia ini menginjak usia ke-9 tahun sejak didirikan pada 19 Mei 2014 lalu dan langsung mendapat sambutan pasar.
Memang bisa dikatakan minuman sehat ini memiliki harga yang lumayan mahal. Untuk sebotol ukuran 250 ml, harga rata-ratanya kisaran Rp50.000 rupiah. Re.juve juga menyediakan paket health & wellness yang dibandrol mulai dari Rp155.000 - Rp840.000.
Baca juga: Ingin Diet Nikmat? Coba Resep Infused Water Ini Yuk
Kendati demikian, Re.juve kerap menjadi pilihan mereka yang ingin hidup sehat terutama yang mengandalkan kepraktisan di tengah aktivitas padat. Alhasil bisnis ini pun berkembang dan telah memiliki total 64 toko di Jabodetabek serta beberapa lainnya di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Belum lagi penjualan secara online hingga berdirinya gending machines di sejumlah tempat.
Lantas apa yang membuat harga produk Re.juve mahal dan mengapa cold-pressed juice buatan mereka tetap diminati bagi penggemar hidup sehat? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
Chief Executive Officer & President Director Re.juve Richard Anthony menerangkan jujur menjadi patokan penting label yang ada di produk cold-pressed juice miliknya. Dia menyebut kerap kali produk kesehatan yang beredar di masyarakat tidak mencantumkan bahan-bahan yang dipakai secara jujur di dalam kemasan.
Hal ini tidak lepas dari peraturan dari regulator yang memberikan dispensasi jikalau ternyata ada jumlah bahan produk yang tidak sesuai namun dalam jumlah yang sangat minim. Bahayanya, konsumen tidak tahu ada aturan seperti itu dan bisa berdampak pada kesehatan mereka.
Oleh karena itu, Re.juve berkomitmen untuk 100 persen jujur dan transparan dengan memegang prinsip clean label. Dalam prinsip ini, Richard mewajibkan 3 prinsip dalam hal produksi. Pertama, produk hanya menggunakan bahan alami tanpa bahan artifisial.
Kedua, melalui proses produksi yang minimal tidak over proses. Ketiga, harus 100 persen transparan perihal bahan baku dan proses produksi.
Richard mengklaim Re.juve bisa sebagai pengganti buah dan sayuran segar. Pasalnya mereka memakai 100 persen bahan alami berupa sayur dan buah organik murni, tanpa tamabahan gula. Tentunya, bahan bakunya berkualitas.
Jika dibandingkan jus yang dijual di pinggir jalan atau pasaran, Re.juve terbilang tinggi serat karena Richard dan tim menjaga serat utuh dalam proses produksinya.
“Misal Asian Green yang terbuat dari nanas, bayam, timun apel. Ukuran 250 ml kalorinya 90, fibernya 6 gram. Itu dari hasil laboratorium,” jelas Richard saat ditemui Hypeabis.id di bilangan Sudirman, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dia menuturkan kebutuhan serat berjumlah 60 gram sehari. Sepiring nasi putih hanya menyediakan 0,3 serat, sementara nasi merah 2 gram. “Bisa memenuhi fiber dengan baik karena dibuat dari bahan mentah segar,” tuturnya.
Baca juga: Hangat dan Menyehatkan, Redakan Lelah dengan 5 Minuman Berikut Ini
Memang bisa dikatakan minuman sehat ini memiliki harga yang lumayan mahal. Untuk sebotol ukuran 250 ml, harga rata-ratanya kisaran Rp50.000 rupiah. Re.juve juga menyediakan paket health & wellness yang dibandrol mulai dari Rp155.000 - Rp840.000.
Baca juga: Ingin Diet Nikmat? Coba Resep Infused Water Ini Yuk
Kendati demikian, Re.juve kerap menjadi pilihan mereka yang ingin hidup sehat terutama yang mengandalkan kepraktisan di tengah aktivitas padat. Alhasil bisnis ini pun berkembang dan telah memiliki total 64 toko di Jabodetabek serta beberapa lainnya di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Belum lagi penjualan secara online hingga berdirinya gending machines di sejumlah tempat.
Lantas apa yang membuat harga produk Re.juve mahal dan mengapa cold-pressed juice buatan mereka tetap diminati bagi penggemar hidup sehat? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
1. Jujur dan Transparan
Chief Executive Officer & President Director Re.juve Richard Anthony menerangkan jujur menjadi patokan penting label yang ada di produk cold-pressed juice miliknya. Dia menyebut kerap kali produk kesehatan yang beredar di masyarakat tidak mencantumkan bahan-bahan yang dipakai secara jujur di dalam kemasan. CEO & President Director Re.juve Richard Anthony. (Sumber gambar : Re.juve)
Oleh karena itu, Re.juve berkomitmen untuk 100 persen jujur dan transparan dengan memegang prinsip clean label. Dalam prinsip ini, Richard mewajibkan 3 prinsip dalam hal produksi. Pertama, produk hanya menggunakan bahan alami tanpa bahan artifisial.
Kedua, melalui proses produksi yang minimal tidak over proses. Ketiga, harus 100 persen transparan perihal bahan baku dan proses produksi.
2. 100 Persen Natural
Richard mengklaim Re.juve bisa sebagai pengganti buah dan sayuran segar. Pasalnya mereka memakai 100 persen bahan alami berupa sayur dan buah organik murni, tanpa tamabahan gula. Tentunya, bahan bakunya berkualitas. Jika dibandingkan jus yang dijual di pinggir jalan atau pasaran, Re.juve terbilang tinggi serat karena Richard dan tim menjaga serat utuh dalam proses produksinya.
“Misal Asian Green yang terbuat dari nanas, bayam, timun apel. Ukuran 250 ml kalorinya 90, fibernya 6 gram. Itu dari hasil laboratorium,” jelas Richard saat ditemui Hypeabis.id di bilangan Sudirman, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dia menuturkan kebutuhan serat berjumlah 60 gram sehari. Sepiring nasi putih hanya menyediakan 0,3 serat, sementara nasi merah 2 gram. “Bisa memenuhi fiber dengan baik karena dibuat dari bahan mentah segar,” tuturnya.
Baca juga: Hangat dan Menyehatkan, Redakan Lelah dengan 5 Minuman Berikut Ini
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.