Sering Gagal Diet? Begini Tip Konsisten dari Dokter Gizi
22 May 2023 |
18:00 WIB
Salah satu tantangan saat melakukan diet dan menjalani gaya hidup sehat adalah konsistensi. Awalnya, semangat dan motivasi melakoni gaya hidup sehat memang menggebu-gebu. Namun, saat progres diet tak terlalu signifikan, terkadang muncul rasa ingin menyerah.
Padahal, menjalani diet dan menerapkan gaya hidup sehat membutuhkan proses. Pelaku diet justru harus mewaspadai jika penurunan berat badannya berlangsung cepat. Sebab, penurunan berat badan dalam waktu cepat berisiko menghilangkan sejumlah besar air, elektrolit, mineral, dan jaringan otot.
Hal tersebut bisa berisiko terhadap gangguan kesehatan tubuh. Kemenkes juga merekomendasikan penurunan berat badan sebaiknya cukup 0,5 kilogram sampai 1 kilogram setiap minggu dengan pembatasan energi lebih kurang 500 kkal saja.
Baca juga: 5 Biang Keladi yang Bikin Diet Tinggi Protein Gagal Total
Dokter Spesialis Gizi RS Pelni, Eva Kurniawati, mengatakan konsisten dalam diet memang terkadang sulit dilakukan. Apalagi bagi mereka yang baru memulai program dietnya. Namun, setelah cukup lama menjalani program diet, godaan untuk berhentu juga sebenarnya masih saja bermunculan.
Untuk tetap konsisten, cobalah untuk membangun kesadaran bahwa kesehatan adalah anugerah dari Tuhan yang perlu dijaga. Oleh karena itu, setiap individu harus menjaga kesehatannya masing-masing. Jangan sampai, anugerah dari Tuhan tersebut dirusak oleh hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari.
Kemudian, penting sekali untuk menetapkan goal atau tujuan pada saat awal diet. Tujuan ini akan menjadi peta yang akan selalu jadi panduan ketika nantinya di tengah jalan mulai muncul ketidakkonsistenan.
Tetapkanlah tujuan secara jelas, mulai dari berat badan yang ingin dicapai hingga tenggat waktunya. Dengan demikian, semua program diet yang akan dijalankan memiliki hasil yang jelas.
Namun, target tersebut juga harus realistis sesuai dengan kondisi setiap orang. Jangan sampai menerapkan target penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Alih-alih mencapai badan ideal, kesehatan diri justru jadi taruhannya.
“Lakukanlah disiplin diri karena prosesnya pasti panjang. Ingat, tidak ada yang instan dan diet itu enggak seperti makan cabe, sekali gigit bisa langsung terasa pedasnya,” ucap Eva.
Baca juga: 5 Sayuran yang Wajib Ada Dalam Menu Diet, Bantu Berat Badan Cepat Turun
Menjalani program diet memang butuh kebiasaan. Jika sudah terbiasa, diet itu bukan lagi sebuah program, melainkan pola hidup baru yang dijalani sehari-hari. Menurut Eva, umumnya orang akan mulai terbiasa ketika sudah memasuki minggu ke-12.
Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar pelaku diet mencari lingkungan atau komunitas yang bisa membangun motivasi diri. Dengan demikian, ketika rasa ingin menyerah muncul, ada dorongan untuk tetap melanjutkan karena lingkungan terdekat tetap memberi dukungan.
Dalam menjaga konsistensi, motivasi memang menjadi faktor yang penting. Selalu ingatlah tujuan awal dan goal yang ingin dicapai ketika ada rasa ingin menyerah. Ingat kembali seberapa besar pengorbanan yang sudah dilakukan selama ini agar motivasi itu kembali tumbuh.
Jika perlu, seseorang bisa membuat daftar alasan ingin diet dan meraih gaya hidup sehat. Tempelkan di tempat yang bisa dilihat sehingga tulisan-tulisan itu bisa selalu memberikan efek semangat.
“Jika ingin menyerah, lihat kembali tujuan awalnya dan jangan mudah berpuas diri. Mungkin saat ini sudah turun beberapa kilo, tetapi untuk mencapai tujuan awal jalannya masih panjang. Jangan mudah menyerah,” imbuhnya.
Acapkali orang sering berdalih, karena sudah merasa turun 5 kilogram, lalu kemudian berhenti. Padahal target awalnya adalah 10 kilogram. Tak sedikit orang berpikir bahwa hal tersebut bisa ditunda.
Dengan dalih cheating day, orang jadi bisa makan apa pun lagi. Cheating day memang kerap jadi istilah yang dipakai jika orang ingin memberikan jeda dalam waktu dietnya. Namun, praktiknya justru keliru.
Waktu tersebut seharusnya menjadi momen untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah sekian lama menjalani program diet. Akan tetapi, kemudian menjadi salah kaprah karena pola diet yang selama ini dijalani justru jadi rusak.
Baca juga: Jangan Langsung Cheating Day Aja, Pahami Dulu Risikonya Buat Diet Kalian
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Padahal, menjalani diet dan menerapkan gaya hidup sehat membutuhkan proses. Pelaku diet justru harus mewaspadai jika penurunan berat badannya berlangsung cepat. Sebab, penurunan berat badan dalam waktu cepat berisiko menghilangkan sejumlah besar air, elektrolit, mineral, dan jaringan otot.
Hal tersebut bisa berisiko terhadap gangguan kesehatan tubuh. Kemenkes juga merekomendasikan penurunan berat badan sebaiknya cukup 0,5 kilogram sampai 1 kilogram setiap minggu dengan pembatasan energi lebih kurang 500 kkal saja.
Baca juga: 5 Biang Keladi yang Bikin Diet Tinggi Protein Gagal Total
Dokter Spesialis Gizi RS Pelni, Eva Kurniawati, mengatakan konsisten dalam diet memang terkadang sulit dilakukan. Apalagi bagi mereka yang baru memulai program dietnya. Namun, setelah cukup lama menjalani program diet, godaan untuk berhentu juga sebenarnya masih saja bermunculan.
Untuk tetap konsisten, cobalah untuk membangun kesadaran bahwa kesehatan adalah anugerah dari Tuhan yang perlu dijaga. Oleh karena itu, setiap individu harus menjaga kesehatannya masing-masing. Jangan sampai, anugerah dari Tuhan tersebut dirusak oleh hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari.
Kemudian, penting sekali untuk menetapkan goal atau tujuan pada saat awal diet. Tujuan ini akan menjadi peta yang akan selalu jadi panduan ketika nantinya di tengah jalan mulai muncul ketidakkonsistenan.
Tetapkanlah tujuan secara jelas, mulai dari berat badan yang ingin dicapai hingga tenggat waktunya. Dengan demikian, semua program diet yang akan dijalankan memiliki hasil yang jelas.
Namun, target tersebut juga harus realistis sesuai dengan kondisi setiap orang. Jangan sampai menerapkan target penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Alih-alih mencapai badan ideal, kesehatan diri justru jadi taruhannya.
“Lakukanlah disiplin diri karena prosesnya pasti panjang. Ingat, tidak ada yang instan dan diet itu enggak seperti makan cabe, sekali gigit bisa langsung terasa pedasnya,” ucap Eva.
Baca juga: 5 Sayuran yang Wajib Ada Dalam Menu Diet, Bantu Berat Badan Cepat Turun
Ilustrasi gagal diet (Sumber gambar: Freepik)
Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar pelaku diet mencari lingkungan atau komunitas yang bisa membangun motivasi diri. Dengan demikian, ketika rasa ingin menyerah muncul, ada dorongan untuk tetap melanjutkan karena lingkungan terdekat tetap memberi dukungan.
Dalam menjaga konsistensi, motivasi memang menjadi faktor yang penting. Selalu ingatlah tujuan awal dan goal yang ingin dicapai ketika ada rasa ingin menyerah. Ingat kembali seberapa besar pengorbanan yang sudah dilakukan selama ini agar motivasi itu kembali tumbuh.
Jika perlu, seseorang bisa membuat daftar alasan ingin diet dan meraih gaya hidup sehat. Tempelkan di tempat yang bisa dilihat sehingga tulisan-tulisan itu bisa selalu memberikan efek semangat.
“Jika ingin menyerah, lihat kembali tujuan awalnya dan jangan mudah berpuas diri. Mungkin saat ini sudah turun beberapa kilo, tetapi untuk mencapai tujuan awal jalannya masih panjang. Jangan mudah menyerah,” imbuhnya.
Acapkali orang sering berdalih, karena sudah merasa turun 5 kilogram, lalu kemudian berhenti. Padahal target awalnya adalah 10 kilogram. Tak sedikit orang berpikir bahwa hal tersebut bisa ditunda.
Dengan dalih cheating day, orang jadi bisa makan apa pun lagi. Cheating day memang kerap jadi istilah yang dipakai jika orang ingin memberikan jeda dalam waktu dietnya. Namun, praktiknya justru keliru.
Waktu tersebut seharusnya menjadi momen untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri setelah sekian lama menjalani program diet. Akan tetapi, kemudian menjadi salah kaprah karena pola diet yang selama ini dijalani justru jadi rusak.
Baca juga: Jangan Langsung Cheating Day Aja, Pahami Dulu Risikonya Buat Diet Kalian
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.