Ilustrasi standing ovation di film Steve Jobs (2015). (Sumber foto: Universal Pictures)

Sejarah Standing Ovation Terlama di Festival Film Cannes, Ada yang 22 Menit Loh!

22 May 2023   |   12:21 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Tepuk tangan meriah dan dalam durasi yang lama menjadi tradisi dalam Festival Film Cannes. Kebiasaan ini menjadi cara penonton mengapresiasi sebuah karya yang dinilai bagus serta menarik, termasuk kepiawaian pemeran maupun tim produksi yang terlibat di dalamnya.

Dalam Festival Film Cannes yang berlangsung Sabtu malam, Killers of the Flower Moon mendapat standing ovation alias tepuk tangan yang meriah seraya berdiri dari para penonton. Drama berdurasi 3 jam 26 menit yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Robert De Niro, dan Lily Gladstone ini diputar dalam teater French Riviera. 

Baca juga: Sinopsis & Fakta Menarik Killers of the Flower Moon, Film Terbaru Martin Scorsese

Pasca pemutaran, film yang lebih panjang dari Titanic itu mendapat tepuk tangan meriah dari penonton selama sembilan menit. Teriakan paling keras diarahkan kepada Gladstone, yang berperan sebagai Mollie, wanita suku Osage yang dikhianati oleh suaminya, Ernest Burkhart (Leonardo DiCaprio). Dia mendapat sambutan hangat dan menahan air mata saat kerumunan di dalam Palais bertepuk tangan dengan keras. 

Namun, tahu kah kamu dalam sejarah Festival Film Cannes, ada sejumlah film yang mendapatkan standing ovation lebih dari 9 menit. Bahkan ada yang hampir setengah jam, loh. Berikut rinciannya yang dirangkum Hypeabis.id.


1. Captain Fantastic (10 Menit)

Tayang perdana di Festival Film Cannes 2016, film karya Matt Ross ini mendapat tepuk tangan meriah selama 10 menit. Drama ini awalnya memulai debutnya di Sundance Film Festival. Bintang utamanya, Viggo Mortensen pun akhirnya mendapatkan nominasi Academy Award untuk aktor terbaik.

Aktor yang dikenal dalam film Lord of the Rings tersebut, berperan sebagai seorang ayah yang dipaksa menghadapi masa depan keluarganya. Keluarga ini dipaksa bersosialisasi ke dalam masyarakat setelah sekian lama hidup terisolasi di hutan.


2. BlacKkKlansman (10 Menit)

Karya Spike Lee ini mendapat tepuk tangan meriah selama 10 menit di Festival Film Cannes 2018 dan kemudian memenangkan Grand Prix, penghargaan paling bergengsi kedua di festival tersebut setelah Palme d'Or. 

Lee kemudian memenangkan Oscar untuk skenario yang diadaptasi di antara enam total nominasi Academy Award, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik. Kisah nyata yang luar biasa ini dianggap memberikan kesempatan yang matang kepada sutradara untuk memusatkan rasa frustrasinya dengan cara yang konstruktif. Adapun film ini membuka permasalahan representasi Afrika-Amerika di lebih dari satu abad perfilman.


3. Inglorious Basterds (11 menit)

Epik Perang Dunia II Quentin Tarantino yang parau dan revisionis Inglorious Basterds meniup atap Festival Film Cannes 2009 dengan tepuk tangan meriah selama 11 menit dan kemenangan aktor terbaik untuk Christoph Waltz. Mengutip Variety, Waltz kemudian memenangkan Academy Award untuk aktor pendukung terbaik berkat penampilannya sebagai perwira Nazi yang jahat, Hans Landa. 


4. Elvis (12 Menit)

Penonton di Festival Film Cannes 2022 gemetar untuk Austin Butler sebagai Raja Rock and Roll dalam film biografi kaleidoskopik Baz Luhrmann, Elvis. Film ini menerima tepuk tangan meriah selama 12 menit setelah pemutaran perdana dunianya yang berlangsung sebagai festival terlama tahun itu. 

Saat sorak-sorai terus berlanjut, Butler yang berlinang air mata memeluk Priscilla Presley, istri Elvis. Drama musikal Warner Bros. tersebut membuat Cannes secara spontan meledak menjadi tepuk tangan saat Butler menciptakan kembali beberapa hits terhebat Presley termasuk Jailhouse Rock, Blue Suede Shoes, dan Suspicious Minds. Butler kemudian mendapatkan nominasi Academy Award untuk aktor terbaik.


5. Bowling for Columbine (13 Menit)

Film dokumenter penembakan sekolah Michael Moore di Columbine mendapatkan tepuk tangan meriah selama 13 menit di Festival Film Cannes 2002. Film ini juga dianugerahi Hadiah Ulang Tahun ke-55 khusus oleh juri tahun itu. 

Bowling for Columbine menceritakan penembakan Columbine High School pada 1999 yang membuat orang Amerika memiliki sejuta pertanyaan dan belum terjawab. Beberapa tahun kemudian, pembuat film indie Michael Moore mencoba menawarkan beberapa jawaban dengan film dokumenternya, Bowling for Columbine. 

Selain memperbesar lensanya pada kemungkinan penyebab insiden tragis tersebut. Moore menilai budaya senjata dan kekerasan di AS mungkin menjadi penyebabnya, menyentuh perlunya undang-undang senjata yang lebih ketat. Film yang diproduksi dengan anggaran US$4 juta dan meraup keuntungan US$58 juta ini pun memenangkan Academy Award untuk fitur dokumenter dan César Award untuk film asing. 
1
2


SEBELUMNYA

Intip Koleksi Fashion Urban Style yang Trendi dan Unik Berbalut Wastra Nusantara

BERIKUTNYA

6 Fakta Unik Film Oppenheimer, Karya Terpanjang Christopher Nolan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: