Salah satu gim mobile dari Gambir Studio (Sumber gambar: Gambir Studio)

Game Mobile dengan Unsur Lokal Makin Diminati Masyarakat

16 May 2023   |   15:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pasar gim terbesar di Indonesia ditempati oleh gim seluler. Berdasarkan laporan Peta Ekosistem Industri Game 2021 yang disusun oleh Kemkominfo dan Niko Partners, tercatat ada 121,7 juta pemain game mobile. Jumlah ini diproyeksikan akan terus bertambah mencapai 133,8 juta pemain pada 2025.

Sementara dari sisi pendapatan, game mobile berhasil meraup pendapatan hingga US$755,5 juta pada 2021 dan diperkirakan akan mencapai US$968 juta pada 2025. Begitupun dengan laporan Global Games Market 2022 dari Newzoo yang menyebutkan bahwa pendapatan gim seluler menjadi yang terbesar secara global pada 2022 yakni US$9,2 miliar (YoY). 

Semakin murah dan mudahnya akses terhadap ponsel pintar atau gawai disinyalir menjadi faktor pendorong utama industri gim mobile terus meroket. Selain itu, tersedianya beraneka gim yang dapat dimainkan pada ponsel-ponsel berfitur menengah ke bawah juga membuat gim mobile menjadi lebih menarik dan terjangkau bagi para pemain gim baru (entry level). 

Baca juga: Daftar Game Mobile dengan Pendapatan Tertinggi 2022, Nomor 1 Bukan Genshin Impact

Walaupun Indonesia merupakan pasar yang besar untuk game mobile, nyatanya sebesar 90 persen gim yang dimainkan masih berasal dari pengembang gim luar negeri. Namun, di tengah gempuran gim mobile mancanegara, sejumlah pengembang gim lokal terus konsisten mengembangkan gim-gim mobile dalam negeri yang kental dengan unsur kelokalan. Seperti yang konsisten digaungkan oleh Gambir Studio, pengembang gim lokal yang berbasis di Yogyakarta.

Unsur kelokalan yang dekat dengan keseharian masyarakat yang diangkat dalam gim-gim buatan Gambir Studio terbukti mampu menarik jutaan pengguna. Berdiri sejak 2016, kini Gambir Studio telah mengumpulkan sekitar 20 juta pengguna dari total 18 game mobile yang telah mereka kembangkan.

Beberapa diantaranya yakni Selera Nusantara, Bubur Ayam Express, Densus 86 Battleground, Super Style Ivan Gunawan, TTS Lontong, dan Masuk Pak Eko!. Dari judul-judul tersebut, Selera Nusantara menjadi gim yang paling diminati oleh masyarakat dengan perolehan sekitar 6 juta pengguna.

Dari sisi demografi, pengguna gim seluler yang ada di Gambir Studio juga cukup luas mulai dari usia 11-40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa game mobile menjadi salah satu jenis gim yang paling fleksibel dan mudah untuk dimainkan oleh siapapun.

Menurut Founder & CEO Gambir Studio, Shafiq Husein, gim konten lokal memiliki pasar tersendiri di kalangan pengguna Indonesia. Hal inilah yang membuat Gambir Studio berfokus untuk terus mengembangkan gim-gim dengan unsur kelokalan, alih-alih mengimbangi konten-konten gim yang ditawarkan oleh studio gim luar negeri.

"Dengan adanya keberagaman unsur lokal yang kami bawa, user merasa relate dengan gim-gim kami, termasuk ceritanya sehingga masuk ke dalam perkembangan karakternya," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.
 

Namun, tak dimungkiri, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengembang game mobile lokal adalah persaingan meraih pasar dengan produk gim luar negeri yang bebas masuk ke Indonesia, plus memiliki bujet marketing yang fantastis.  "Kita harus punya diferensiasi. Kita tahu enggak bisa tanding lawan mereka, jadi jangan buat yang seperti mereka," imbuhnya.

Oleh karena itu, sebagai pengembang, Shafiq berharap pemerintah bisa hadir untuk bisa mendukung dengan mempromosikan gim-gim mobile lokal. Sebab, salah satu kendala utama dari pengembang saat ini dari sisi bujet marketing yang memang memakan angka yang besar untuk mendapatkan hasil maksimal.

"Secara development dan programming kita bisa bersaing, tapi kalau dengan bujet marketing, itu masih menjadi kesulitan pengembang sampai saat ini," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Pengamat Industri Gim Yabes Elia Suryanto mengatakan promosi menjadi salah satu penentu bagi pengembang gim lokal untuk menarik pasar.

Sebab, menurutnya, saat ini, kebanyakan studio gim yang memasang iklan secara masif di berbagai platform masih didominasi oleh produk-produk gim dari luar negeri. Sebaliknya, gim-gim mobile buatan pengembang lokal masih belum begitu besar melakukan promosi.

Sementara hal kedua yang perlu menjadi perhatian para pengembang juga dari sisi gameplay atau alur permainan. Gameplay merupakan pola, aturan, atau mekanisme yang mengatur bagaimana proses interaksi pemain dengan gim yang diciptakan.

Yabes menilai para pengembang harus benar-benar memastikan bahwa gim yang dibuat bisa menciptakan ketertarikan, kesenangan, dan koneksi tersendiri dengan pengguna. "Kalau game mobile itu misalnya ketika gebuk musuh itu berasa atau engga, atau misalnya [gim] shooter itu beneran berasa lagi nembak atau enggak," katanya. 

Baca juga: Review Game Lokal Rendezvous, Cerita di Neo Surabaya Bergaya Cyberpunk 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Prediksi 11 Pemain Inti Timnas Indonesia vs Thailand, Siapa Pengganti Pratama Arhan?

BERIKUTNYA

Musisi David Foster Konser di Indonesia Gandeng Raisa, Segini Harga Tiketnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: