Ilustrasi nilai investasi turun (Sumber gambar: Freepik)

Tak Perlu Panik, Begini Langkah Penting Bagi Investor Saham saat Nilai Investasinya Turun

08 May 2023   |   13:56 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, tidak perlu panik saat produk investasi yang sudah kita beli mengalami penurunan nilai. Dalam dunia pasar modal, gelombang naik turunnya nilai investasi adalah sesuatu yang wajar. Fluktuasi adalah sifat alami dari sebuah investasi di pasar modal yang memang sangat dinamis.

Saat nilai investasi turun, bukan berarti investor harus selalu segera menjual produk investasi tersebut. Perlu ada pemikiran yang matang dalam setiap pengambilan keputusan. Jangan jadikan kepanikan sebagai sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu yang bisa jadi akan merugikan kita pada masa depan.

Memang tidak mudah melihat nilai investasi turun, tetapi cobalah untuk tetap berpikir tenang. Sebelum akhirnya membuat keputusan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati nilai investasi saham menyusut.

Baca juga: Rekomendasi Buku tentang Prinsip Dasar Investasi yang Banyak Jadi Rujukan Investor Sukses

Menurut Perencana keuangan sekaligus CEO JOOARA Gembong Suwito, langkah pertama ketika mengetahui nilai investasi turun adalah dengan evaluasi. Untuk melakukan hal tersebut, biasanya semua akan disandarkan kembali ke tujuan awal dan karakter investasi dari si investor tersebut.

Tujuan investasi seseorang akan berpengaruh pada instrumen yang dipilih, strategi, dan karakter dari si investor. Misalnya, jika tujuannya adalah jangka panjang, tentunya investor tidak perlu panik dengan gejolak nilai investasi yang terjadi sekarang.

Sebab, penurunan yang terjadi biasanya bukanlah hal yang abadi. Tidak jarang, setelah terjadi fluktuasi, nilai saham justru akan kembali pulih dan berada di nilai yang relatif lebih baik.

Namun, jika tujuannya adalah untuk jangka pendek atau trading, tentu investor harus lebih jeli dalam melihat situasi yang terjadi sekarang. Investor jenis ini seharusnya memiliki strategi cut loss yang jelas.

Artinya, ketika nilai saham sudah menyentuh batas bawah yang sudah ditentukan, investor perlu melakukan tindakan tertentu agar kerugian yang didapatnya tidak bertambah banyak.

“Namun, tidak sedikit investor yang belum mengerti soal tujuan dan karakteristik investasinya. Terkadang dia inginnya investasi jangka panjang, tetapi pola pikir dan strateginya justru seperti trading. Hal ini justru bisa membuat tujuan keuangan yang ingin dicapai melalui investasi sulit terwujud,” jelas Gembong.

Jika tujuan dan karakteristik investor sudah jelas, langkah kedua yang perlu dilakukan saat nilai investasi turun ialah dengan mencari penyebabnya. Faktor ini cukup penting dan akan berpengaruh pada langkah selanjutnya yang perlu dilakukan.

Menurut Gembong, penurunan nilai yang terjadi karena sentimen pasar sebaiknya ditanggapi dengan lebih tenang. Sebab, biasanya hal ini hanya akan berlangsung sementara, apalagi bila kinerja dan prospek emiten masih positif.

Periode seperti ini justru seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh investor. Sebab, penurunan yang terjadi bak sebuah diskon bagi investor. Alih-alih menjual, sebaiknya investor mempertimbangkan untuk menambah investasinya karena emiten tersebut sedang berada di nilai yang lebih rendah.

Namun, ada kalanya investor harus melakukan evaluasi serius, terutama jika penurunan nilai tersebut terjadi karena hal-hal yang lebih fundamental. Misalnya, emiten tertentu mengganti strategi bisnis atau terlibat masalah hukum.

Penurunan akibat masalah fundamental biasanya akan berakibat secara jangka panjang. Dengan demikian, perlu ada evaluasi yang lebih mendalam agar investor bisa memutuskan untuk tetap bertahan atau justru melakukan cut loss.

Baca juga: Kiat Awal Berinvestasi, Seimbangkan Risiko dan Imbal Hasil dengan Metode Risk-First

Gembong juga menyarankan agar investor memiliki jurnal investasi yang dicatat secara berkala. Hal ini untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada emiten yang sudah dibeli. Dengan demikian, investor bisa menganalisis secara lebih mendalam dan bisa menentukan reaksi atau strategi yang lebih baik.

Untuk itu, tetap tenanglah Genhype. Kunci dari investasi adalah kesabaran. Gejolak yang terjadi dalam pasar modal tidak selalu harus ditanggapi dengan reaksi kepanikan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Samsung Galaxy A24 Dirilis, Spek Lebih Oke Harga Rp3 Jutaan

BERIKUTNYA

Dianggap Sudah Usang, Regulasi Perfilman Mendesak Direvisi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: