Mau Mulai Investasi Tahun Depan? Jangan Lupa Atur Alokasi Keuangan Kalian Dulu

Memasuki tahun baru, tak sedikit yang melakukan evaluasi dan menyusun rencana selama setahun ke depan. Salah satu yang tak boleh terlewatkan tentunya adalah evaluasi dan menyusun rencana keuangan. Di sisi lain, pandemi Covid-19 yang masih belum usai membuat perencanaan keuangan pada 2022 cukup menantang.

Namun, perencanaan tersebut tentunya tak begitu sulit lantaran apa yang terjadi sepanjang 2021 bisa dijadikan sebagai pembelajaran.

Bicara soal perencanaan keuangan tentunya tak bisa dipisahkan dari investasi. Karena tak bisa dipungkiri jika investasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan itu sendiri.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau memilih instrumen investasi kalian lebih baik membuat alokasi pengeluaran terlebih dahulu. Tujuannya tentu saja agar kondisi keuangan kalian tidak berantakan.

Perencana keuangan tersertifikasi (Certified Financial Planner/CFP®) Annisa Steviani mengatakan Anda sebaiknya membagi penghasilan ke dalam pos-pos pengeluaran sebelum memilih instrumen investasi. Jangan memaksakan diri untuk berinvestasi apabila  simpanan atau tabungan untuk dana darurat belum mencapai angka ideal.

Sebagai catatan, angka dana darurat ideal untuk Anda yang masih lajang adalah minimal tiga kali pengeluaran bulanan. Sementara itu, untuk Anda yang sudah berkeluarga paling tidak memiliki dana darurat 12 kali pengeluaran bulanan.

"Paling penting dan harus dilakukan adalah membagi penghasilan ke pos-pos pengeluaran. Jangan diinvestasikan buru-buru. Kita harus ketahui terlebih dahulu seperti apa pengeluaran kita setiap bulannya," katanya.

Dengan adanya pembagian tersebut, pengeluaran juga akan lebih terkontrol.  Pengeluaran untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif bisa ditekan dan dialihkan untuk hal yang sifatnya produktif seperti investasi.

"Apalagi untuk mereka yang bekerja sebagai freelancer atau punya pekerjaan dengan pendapatan berbasis project. Bulan ini tiba-tiba dapat banyak banget tetapi bulan depan belum tentu. Pembagian ini sangat diperlukan," ujarnya.


Editor: Indyah Sutriningrum