Perupa Meliantha Muliawan (Sumber gambar: Instagram/Melianthamuliawan)

Perupa Meliantha Muliawan bakal Residensi di Fukuoka Asian Art Museum Jepang

05 May 2023   |   12:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Satu hal yang biasanya dijalani oleh pekerja kreatif adalah residensi. Istilah tersebut bisa diartikan dengan tinggal di suatu tempat yang bertujuan membentuk suasana khusus untuk kerja seni. Residensi dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan seniman, karena berhubungan langsung dengan komunitas lokal. 

Salah satu seniman yang bakal melakoni hal tersebut adalah Meliantha Muliawan, yang melakukan program residensi selama 1 bulan di Fukuoka Asian Art Museum di Jepang mulai 9 Mei 2023. Residensi ini merupakan fasilitas yang didapatkannya setelah memenangkan ajang UOB Painting of The Year 2021 lalu. 

Dalam program residensi tersebut, Meliantha akan bertemu dengan 8 seniman lainnya yang terdiri dari seniman luar negeri, seniman dari Jepang, termasuk seniman dari Fukuoka Asian Art Museum. Selama residensi, perupa asal Pontianak itu akan membuat karya seni yang kelak dipamerkan di museum tersebut, termasuk melakukan pertukaran seni dan budaya dengan seniman setempat. 

Baca juga: Yuk Ikut Kompetisi Seni Rupa UOB Painting of The Year 2023

Meliantha mengatakan residensi ini sempat mengalami penundaan karena seharusnya dilakukan pada tahun 2022. Namun, waktu yang ada dia gunakan untuk melakukan persiapan presentasi yang matang dibantu dengan tim UOB Painting of The Year dan kurator Agung Hujatniko.

"Menurut saya, persiapannya sendiri sudah memberikan saya banyak pelajaran, karena saya belum pernah residensi di luar negeri. Saya jadi dapat gambaran apa yang bisa dibawa dan dipelajari di sana," katanya dalam acara konferensi pers UOB Painting of The Year 2023 di Jakarta. 

Pada kesempatan residensi nanti, perupa berusia 31 tahun itu menuturkan akan mengeksplorasi tema keagamaan dalam membuat karyanya. Hal itu didasari dari hasil risetnya yang melihat bahwa di Jepang terdapat banyak kuil, di mana sebagian besar penduduknya menganut kepercayaan Buddha dan Shinto. 

Menurut Meliantha, antara agama Buddha dan Konghucu yang terdapat di Indonesia serta ajaran Buddha dan Shinto yang ada di Jepang sama-sama terpengaruhi asimilasi budaya. "Jadi mungkin itu yang akan saya teliti di Jepang nanti. Lebih fokus kepada ritual dan pandangan dari tiga generasi di sana," jelasnya.

Ya, selama ini, praktik kesenian Meliantha memang berkutat pada tradisi Tionghoa yang merupakan latar belakang sosialnya. Pengamatannya berpusat terhadap benda-benda domestik di lingkungannya. Minatnya adalah untuk memahami fungsi dan peran benda-benda tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta kaitannya dengan perilaku manusia dan situasi sosial yang dihadapi. 
 

Even After Death, The Departed Lives Life karya Meliantha Muliawan (Bordir pada tyvek 150 x 110 cm)-Sumber gambar: Art Jakarta

Even After Death, The Departed Lives Life karya Meliantha Muliawan (Bordir pada tyvek 150 x 110 cm)-Sumber gambar: Art Jakarta

Misalnya karyanya yang berjudul Bahkan Setelah Meninggal, Yang Meninggal Tetap Hidup (Even After Death, The Departed Lives Life). Karya bordir pada tyvek berdimensi 150x110 cm ini terinspirasi dari salah satu tradisi Tionghoa yakni joss paper atau kertas joss. 

Joss paper merupakan tradisi merayakan kertas (berbentuk uang & benda sehari-hari) yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada leluhur. Setelah dibakar, kertas-kertas tersebut dipercaya hadir dalam wujud asli benda yang ditirukan di alam akhirat. Tradisi ini memberikan pemahaman bahwa dunia kehidupan dan kematian sejatinya hidup secara nyata. 

Pada karya ini, Meliantha membuat replika dari porselen tersebut dengan bahan yang menyerupai kertas. Secara simbolis, seniman mempraktikkan tradisi joss paper sebagai upaya melibatkan diri pada tradisi yang hampir hilang ini.

Seolah mengembalikan benda yang pernah dimiliki oleh leluhur, mengingat sejarah tersebut merupakan cara para seniman memahami kehidupan dalam bermasyarakat sebagai seorang keturunan Tionghoa di Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, Meliantha Muliawan lulus dengan gelar Sarjana Seni Rupa dari Institut Teknologi Bandung (2014) dan saat ini tinggal serta bekerja di Depok. Dia telah memenangkan UOB Painting of the Year Indonesia 2021, dan muncul sebagai salah satu dari 3 finalis Young Artist Award di ARTJOG 11 tahun 2018.

Sang seniman juga telah berpameran di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Singapura dan Melbourne, termasuk Biennale Jogja Equator 5 2019, Art Jakarta 2018, ART JOG 2018, dan ART BALI 2018. 

Baca juga: Seniman Farhan Siki Menangi Ajang UOB Painting of the Year Indonesia 2022

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

4 Film & Serial yang Tayang Mei 2023 di Prime Video

BERIKUTNYA

Kai EXO Berhasil Desak SM Gelar Fan Meeting Sebelum Wamil, Catat Tanggalnya!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: