Mengubah Paradigma Bisnis: Mendorong Persentase Perempuan yang Seimbang di Posisi Eksekutif
30 April 2023 |
06:00 WIB
Kesempatan perempuan untuk meniti karier di dalam dunia profesional kini sangat terbuka luas. Apalagi diskriminasi antara kemampuan perempuan dengan laki-laki dalam kehidupan sosial maupun profesional dengan perlahan mulai jarang ditemui.
Di samping itu, tak sedikit perempuan yang kini mulai menempati posisi penting dalam pengambilan keputusan pada sebuah perusahaan. Meski demikian, persentase jumlah perempuan yang berada pada posisi eksekutif masih lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Berdasarkan hasil survey dari ILO pada 2020 terhadap 416 perusahaan di Indonesia ditemukan bahwa representasi perempuan dalam keterwakilan manajerial di banyak perusahaan terus menyusut.
Baca juga: Founder Nyonya Piyama Bagikan Kiat Sukses Jadi Pengusaha Perempuan
Terlihat dari jumlah perusahaan yang menempatkan perempuan sebagai manajer pengawas mencapai 60 persen, kemudian di posisi manajer menengah 70 persen, lalu 49 persen perempuan berada di posisi manajer senior, dan hanya 22 persen perempuan yang berada di posisi eksekutif tertinggi.
Survei tersebut juga menemukan bahwa lebih dari separuh perusahaan hanya memiliki 1 hingga 10 persen posisi eksekutif tertinggi yang ditempati perempuan. Bahkan dalam peran manajemen, perempuan terpusat dalam fungsi yang cenderung tidak mengarah pada posisi eksekutif, dewan, maupun CEO.
Sejalan, Sensus Perempuan dalam Tim Kepemimpinan Eksekutif yang dikeluarkan oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment di antara perusahaan IDX200 sepanjang 2019 hingga 2021, hanya 15 persen peran Executive Leadership Team (ELT) yang dipegang oleh perempuan pada 2021 dan tidak ada perubahan dibandingkan 2019.
Begitu pula jumlah perempuan yang menjabat sebagai CEO hanya ada 8 orang di antara perusahaan IDX200. Bahkan dari 19 CEO yang baru diangkat pada 2021, masih didominasi oleh laki-laki dan hanya ada 2 perempuan yang diangkat sebagai CEO baru di dalam IDX200.
Salah satu perusahaan terbuka yang pucuk pimpinannya dinahkodai oleh perempuan adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk yaitu Lani Darmawan yang sebelumnya menjabat sebagai Consumer Banking Director Bank CIMB Niaga sejak 2016 hingga 2021.
Sepak terjang Lani di dunia perbankan memang sudah tidak diragukan lagi. Perempuan peraih penghargaan Bankers of The Year 2022 dari Majalah Infobank ini telah menjadi salah satu bankir perempuan terbaik di Indonesia yang berhasil menempati berbagai posisi strategi di berbagai bank swasta raksasa baik nasional maupun internasional.
Wanita kelahiran 20 April 1962 ini mengakui di sepanjang perjalanan kariernya setelah 35 tahun berkecimpung di dunia perbankan, dia tidak lagi menemukan adanya diskriminasi antara laki-laki dan perempuan.
Namun, dari sisi persentase jumlah perempuan yang berada di top management masih lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut terjadi menurutnya bukan karena adanya diskriminasi tetapi lebih kepada pilihan perempuan dalam mengambil tantangan.
“Dari sisi kemampuan saya tidak melihat ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki bahkan seringkali perempuan cenderung lebih rinci dan fokus,” ujar Lani.
Hanya saja menurutnya, yang menjadi pembeda antara perempuan dan laki-laki adalah keputusan perempuan itu sendiri untuk lebih berani dan percaya diri dalam mengambil kesempatan untuk mengembangkan kariernya.
Sebab, secara alami perempuan memiliki lebih banyak pertimbangan saat akan mengejar karier, terutama ketika telah memiliki anak yang baru lahir atau masih balita karena adanya keinginan yang lebih untuk mengurus buah hatinya.
Selain itu juga dari sisi kesepakatan bersama pasangan untuk mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga secara bersama-sama. Sebab, faktor tersebut sangat penting dan menentukan bagi perempuan yang ingin mengembangkan karier.
Lani sendiri mengakui bahwa dirinya pun sempat berada pada masa-masa ketika harus lebih mendahulukan keluarga dan anak-anaknya di saat buah hatinya masih kecil. Namun di sisi lain dia juga harus mampu menyeimbangkan perannya sebagai seorang pekerja.
Nyatanya, wanita lulusan sarjana kedokteran gigi Universitas Trisakti ini tetap mampu mengembangkan karier dan berhasil melewati berbagai tantangan yang diberikan perusahaan hingga akhirnya dia mampu menduduki jabatan tertinggi di salah satu perusahaan perbankan swasta raksasa di Indonesia.
“Secara overall peluang perempuan untuk berada di top management sama besar dengan laki-laki tetapi semua kembali pada keputusan dari perempuan itu sendiri apakah mau mengambil tantangannya atau tidak,” ujarnya.
Lani pun berpesan kepada para perempuan yang saat ini sedang meniti karier adalah untuk lebih percaya diri dan mengetahui apa yang diinginkan. Jika memutuskan untuk berkarier maka harus konsekuen dan konsisten mengemban tugas yang diberikan.
“Penting juga bagi yang berkeluarga untuk mempunyai kesepakatan dengan pasangan dalam pembagian tugas keluarga,” tutupnya.
Baca juga: Peran Perempuan Belum Masif, Kultur Kerja Perfilman Masih Dinilai Maskulin
Selain di sektor perbankan, saat ini tak sedikit pula srikandi yang sukses berada di jajaran direksi dan posisi strategi pada sektor industri yang selama ini identik dengan kaum pria seperti pertambangan, perminyakan, konstruksi, transportasi, termasuk perusahaan teknologi dan startup.
Salah satunya adalah Intan Ayu Kartika yang saat ini menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) Lazada. Wanita peraih gelar Master of Management dari Universitas Gadjah Mada ini mengatakan bahwa kaum perempuan saat ini sedang menuju pada kesetaraan di berbagai bidang.
Ada banyak peluang yang bisa diraih oleh perempuan yang ingin mengembangkan karirnya atau menyalurkan aspirasinya melalui berbagai organisasi perempuan.
Dalam dunia kerja, para perempuan juga perlu untuk terus meningkatkan kemampuan diri seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi yang kian pesat. Adapun kemampuan yang harus terus ditingkatkan tidak hanya dari sisi hard skill tetapi juga soft skill termasuk berani mengekspresikan diri dan mengutarakan opini.
“JIka sudah memiliki kemampuan dan berani mencoba serta mengekspresikan diri, selanjutnya adalah percaya diri dan selalu optimis,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.
Selain mampu memberdayakan diri sendiri, hal lain yang tidak kalah penting bagi perempuan yang ingin melanjutkan jenjang karirnya adalah adanya dukungan dari keluarga terutama suami. Karena itu komunikasi menjadi hal penting antara suami dan istri untuk dapat saling membagi tugas.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Di samping itu, tak sedikit perempuan yang kini mulai menempati posisi penting dalam pengambilan keputusan pada sebuah perusahaan. Meski demikian, persentase jumlah perempuan yang berada pada posisi eksekutif masih lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Berdasarkan hasil survey dari ILO pada 2020 terhadap 416 perusahaan di Indonesia ditemukan bahwa representasi perempuan dalam keterwakilan manajerial di banyak perusahaan terus menyusut.
Baca juga: Founder Nyonya Piyama Bagikan Kiat Sukses Jadi Pengusaha Perempuan
Terlihat dari jumlah perusahaan yang menempatkan perempuan sebagai manajer pengawas mencapai 60 persen, kemudian di posisi manajer menengah 70 persen, lalu 49 persen perempuan berada di posisi manajer senior, dan hanya 22 persen perempuan yang berada di posisi eksekutif tertinggi.
Survei tersebut juga menemukan bahwa lebih dari separuh perusahaan hanya memiliki 1 hingga 10 persen posisi eksekutif tertinggi yang ditempati perempuan. Bahkan dalam peran manajemen, perempuan terpusat dalam fungsi yang cenderung tidak mengarah pada posisi eksekutif, dewan, maupun CEO.
Sejalan, Sensus Perempuan dalam Tim Kepemimpinan Eksekutif yang dikeluarkan oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment di antara perusahaan IDX200 sepanjang 2019 hingga 2021, hanya 15 persen peran Executive Leadership Team (ELT) yang dipegang oleh perempuan pada 2021 dan tidak ada perubahan dibandingkan 2019.
Begitu pula jumlah perempuan yang menjabat sebagai CEO hanya ada 8 orang di antara perusahaan IDX200. Bahkan dari 19 CEO yang baru diangkat pada 2021, masih didominasi oleh laki-laki dan hanya ada 2 perempuan yang diangkat sebagai CEO baru di dalam IDX200.
Sepak terjang Lani di dunia perbankan memang sudah tidak diragukan lagi. Perempuan peraih penghargaan Bankers of The Year 2022 dari Majalah Infobank ini telah menjadi salah satu bankir perempuan terbaik di Indonesia yang berhasil menempati berbagai posisi strategi di berbagai bank swasta raksasa baik nasional maupun internasional.
Wanita kelahiran 20 April 1962 ini mengakui di sepanjang perjalanan kariernya setelah 35 tahun berkecimpung di dunia perbankan, dia tidak lagi menemukan adanya diskriminasi antara laki-laki dan perempuan.
Namun, dari sisi persentase jumlah perempuan yang berada di top management masih lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Hal tersebut terjadi menurutnya bukan karena adanya diskriminasi tetapi lebih kepada pilihan perempuan dalam mengambil tantangan.
“Dari sisi kemampuan saya tidak melihat ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki bahkan seringkali perempuan cenderung lebih rinci dan fokus,” ujar Lani.
Hanya saja menurutnya, yang menjadi pembeda antara perempuan dan laki-laki adalah keputusan perempuan itu sendiri untuk lebih berani dan percaya diri dalam mengambil kesempatan untuk mengembangkan kariernya.
Sebab, secara alami perempuan memiliki lebih banyak pertimbangan saat akan mengejar karier, terutama ketika telah memiliki anak yang baru lahir atau masih balita karena adanya keinginan yang lebih untuk mengurus buah hatinya.
Selain itu juga dari sisi kesepakatan bersama pasangan untuk mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga secara bersama-sama. Sebab, faktor tersebut sangat penting dan menentukan bagi perempuan yang ingin mengembangkan karier.
Lani sendiri mengakui bahwa dirinya pun sempat berada pada masa-masa ketika harus lebih mendahulukan keluarga dan anak-anaknya di saat buah hatinya masih kecil. Namun di sisi lain dia juga harus mampu menyeimbangkan perannya sebagai seorang pekerja.
Nyatanya, wanita lulusan sarjana kedokteran gigi Universitas Trisakti ini tetap mampu mengembangkan karier dan berhasil melewati berbagai tantangan yang diberikan perusahaan hingga akhirnya dia mampu menduduki jabatan tertinggi di salah satu perusahaan perbankan swasta raksasa di Indonesia.
“Secara overall peluang perempuan untuk berada di top management sama besar dengan laki-laki tetapi semua kembali pada keputusan dari perempuan itu sendiri apakah mau mengambil tantangannya atau tidak,” ujarnya.
Lani pun berpesan kepada para perempuan yang saat ini sedang meniti karier adalah untuk lebih percaya diri dan mengetahui apa yang diinginkan. Jika memutuskan untuk berkarier maka harus konsekuen dan konsisten mengemban tugas yang diberikan.
“Penting juga bagi yang berkeluarga untuk mempunyai kesepakatan dengan pasangan dalam pembagian tugas keluarga,” tutupnya.
Baca juga: Peran Perempuan Belum Masif, Kultur Kerja Perfilman Masih Dinilai Maskulin
Selain di sektor perbankan, saat ini tak sedikit pula srikandi yang sukses berada di jajaran direksi dan posisi strategi pada sektor industri yang selama ini identik dengan kaum pria seperti pertambangan, perminyakan, konstruksi, transportasi, termasuk perusahaan teknologi dan startup.
Salah satunya adalah Intan Ayu Kartika yang saat ini menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) Lazada. Wanita peraih gelar Master of Management dari Universitas Gadjah Mada ini mengatakan bahwa kaum perempuan saat ini sedang menuju pada kesetaraan di berbagai bidang.
Ada banyak peluang yang bisa diraih oleh perempuan yang ingin mengembangkan karirnya atau menyalurkan aspirasinya melalui berbagai organisasi perempuan.
Dalam dunia kerja, para perempuan juga perlu untuk terus meningkatkan kemampuan diri seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi yang kian pesat. Adapun kemampuan yang harus terus ditingkatkan tidak hanya dari sisi hard skill tetapi juga soft skill termasuk berani mengekspresikan diri dan mengutarakan opini.
“JIka sudah memiliki kemampuan dan berani mencoba serta mengekspresikan diri, selanjutnya adalah percaya diri dan selalu optimis,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.
Selain mampu memberdayakan diri sendiri, hal lain yang tidak kalah penting bagi perempuan yang ingin melanjutkan jenjang karirnya adalah adanya dukungan dari keluarga terutama suami. Karena itu komunikasi menjadi hal penting antara suami dan istri untuk dapat saling membagi tugas.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.