Masih dalam Suasana Lebaran, Ini Lho Manfaat Memaafkan Orang Lain
25 April 2023 |
19:00 WIB
Dalam suasana Lebaran Idulfitri ini, alangkah baiknya kita harus memaafkan orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, memaafkan adalah memberi ampun atas kesalahan; tidak menganggap salah lagi. Memaafkan sering terucap di mulut kita, tetapi terkadang di hati kita belum sepenuhnya memaafkan.
Saat kita belum memaafkan, akan tersimpan dendam, keluhan, dan kita mempertahankan semua yang menyertainya seperti kecemasan, mudah marah, depresi, kenaikan atau penurunan berat badan, kurangnya kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, dan insomnia.
Baca juga: Riset: Kita Lebih Pemaaf Ketika Kesalahan Dilakukan oleh Orang yang Kita Kenal
Memaafkan akan bermanfaat untuk orang yang dimaafkan. Orang yang dimaafkan akan terlepas dari rasa bersalah yang memberikan rasa tertekan dalam hidup. Selain itu, memaafkan juga akan bermanfaat untuk diri sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa manfaat memaafkan orang lain untuk diri sendiri yang perlu diketahui oleh Genhype:
Memaafkan menjadi salah satu cara untuk meredakan stres karena kita tidak lagi mendaur ulang pikiran baik secara sadar maupun tidak sadar yang menyebabkan munculnya stres. Dengan menyerahkan beban kita secara spiritual untuk penyembuhan, kita belajar bagaimana meninggalkan kejengkelan dan stres.
Pada dasarnya, memaafkan menyebabkan kita melepaskan permusuhan terhadap diri sendiri dan orang lain. Perilaku bermusuhan yang spontan seperti mengamuk di jalan dan berkelahi tanpa alasan turun seiring dengan meningkatnya komitmen kita untuk memaafkan.
Dengan makin berkurangnya beban dari masa lalu yang membebani kita, kita dapat memiliki pengendalian diri yang lebih besar saat kita marah. Kita akan lebih mampu menarik napas, mengambil waktu istirahat atau berolahraga daripada memaki seseorang dalam kemarahan.
Makin besar kemampuan berbesar hati, gejala gangguan psikologis turut berkurang. Kemudian, orang yang terjebak dalam dendam atau rasa sakit hati lebih mudah mengalami depresi dan post-traumatic stress disorder. Jika hal ini sudah terjadi secara alami, tentu saja seseorang akan lebih terlatih untuk menyikapi kesalahan orang lain dengan lapang dada.
Jika ada reward atau hadiah yang sepadan dengan memaafkan, maka reward atau hadiah yang pantas adalah perasaan tenang dan damai. Ketika seseorang belum membuka pintu maaf artinya luka emosi masih terbuka lebar.
Lalu, sebaliknya, ketika mengampuni kesalahan, bukan berarti kita menyatakan bahwa apa yang dilakukan orang lain adalah hal biasa. Adapun memaafkan merupakan cara melepaskan emosi yang masih menumpuk sehingga akan muncul rasa damai sekaligus tenang.
Genhype yang mempunyai gangguan tidur disebabkan masih menyimpan sesuatu di hati. Coba diingat kembali kesalahan apa yang pernah dilakukan atau orang lain lakukan. Kemudian, minta maaf dulu kepadanya untuk meringankan rasa kesal di dada. Langkah ini bisa membuat kita mendapatkan tidur yang lebih nyenyak di malam hari.
Baca juga: Sulit untuk Memaafkan Diri Sendiri? Ini 9 Caranya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Saat kita belum memaafkan, akan tersimpan dendam, keluhan, dan kita mempertahankan semua yang menyertainya seperti kecemasan, mudah marah, depresi, kenaikan atau penurunan berat badan, kurangnya kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, dan insomnia.
Baca juga: Riset: Kita Lebih Pemaaf Ketika Kesalahan Dilakukan oleh Orang yang Kita Kenal
Memaafkan akan bermanfaat untuk orang yang dimaafkan. Orang yang dimaafkan akan terlepas dari rasa bersalah yang memberikan rasa tertekan dalam hidup. Selain itu, memaafkan juga akan bermanfaat untuk diri sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa manfaat memaafkan orang lain untuk diri sendiri yang perlu diketahui oleh Genhype:
Salah Satu Ilustrasi Memaafkan (Unsplash/Felix Koutchinski)
1. Menurunkan tekanan darah
Saat Genhype tidak lagi merasa cemas atau marah karena keluhan masa lalu, detak jantung kita menjadi seimbang dan tekanan darah kita turun. Hal ini menormalkan banyak proses dalam tubuh dan membawa kita ke dalam koherensi dengan jantung dan sistem peredaran darah kita.
2. Mengurangi stres
Memaafkan menjadi salah satu cara untuk meredakan stres karena kita tidak lagi mendaur ulang pikiran baik secara sadar maupun tidak sadar yang menyebabkan munculnya stres. Dengan menyerahkan beban kita secara spiritual untuk penyembuhan, kita belajar bagaimana meninggalkan kejengkelan dan stres.
3. Menjauhi permusuhan
Pada dasarnya, memaafkan menyebabkan kita melepaskan permusuhan terhadap diri sendiri dan orang lain. Perilaku bermusuhan yang spontan seperti mengamuk di jalan dan berkelahi tanpa alasan turun seiring dengan meningkatnya komitmen kita untuk memaafkan.
4. Mengontrol emosi saat marah
Dengan makin berkurangnya beban dari masa lalu yang membebani kita, kita dapat memiliki pengendalian diri yang lebih besar saat kita marah. Kita akan lebih mampu menarik napas, mengambil waktu istirahat atau berolahraga daripada memaki seseorang dalam kemarahan.
5. Kesehatan mental membaik
Makin besar kemampuan berbesar hati, gejala gangguan psikologis turut berkurang. Kemudian, orang yang terjebak dalam dendam atau rasa sakit hati lebih mudah mengalami depresi dan post-traumatic stress disorder. Jika hal ini sudah terjadi secara alami, tentu saja seseorang akan lebih terlatih untuk menyikapi kesalahan orang lain dengan lapang dada.
6. Merasa lebih tenang dan damai
Jika ada reward atau hadiah yang sepadan dengan memaafkan, maka reward atau hadiah yang pantas adalah perasaan tenang dan damai. Ketika seseorang belum membuka pintu maaf artinya luka emosi masih terbuka lebar.Lalu, sebaliknya, ketika mengampuni kesalahan, bukan berarti kita menyatakan bahwa apa yang dilakukan orang lain adalah hal biasa. Adapun memaafkan merupakan cara melepaskan emosi yang masih menumpuk sehingga akan muncul rasa damai sekaligus tenang.
7. Meningkatkan kualitas tidur
Genhype yang mempunyai gangguan tidur disebabkan masih menyimpan sesuatu di hati. Coba diingat kembali kesalahan apa yang pernah dilakukan atau orang lain lakukan. Kemudian, minta maaf dulu kepadanya untuk meringankan rasa kesal di dada. Langkah ini bisa membuat kita mendapatkan tidur yang lebih nyenyak di malam hari.Baca juga: Sulit untuk Memaafkan Diri Sendiri? Ini 9 Caranya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.