Poster Film Kahaani (2012) (Sumber foto: IMDB)

Spirit Dewi Durga dalam film Kahaani dan Kahaani 2

25 April 2023   |   09:56 WIB
Image
Wulan Eka | Hallo Hooman |

Like

Menggunakan analogi Dewi Durga, franchise film Kahaani (2012) dan Kahaani 2: Durga Rani Singh (2016) sungguh menawan dalam merepresentasikan sosok perempuan yang heroik. Dewi Durga sendiri konon merupakan dewi yang dikenal cantik.

Dia juga berani dalam menumpas kejahatan. Raksasa Mahisasura yang mengusik para dewa di kayangan berhasil dia bunuh, bahkan ketika para dewa tidak sanggup melakukannya. Spirit Dewi Durga lekat pada karakter Vidya Bagchi, tokoh utama dalam film Kahaani, diperankan Vidya Balan. Vidya Bagchi digambarkan sebagai perempuan hamil yang sedang mencari suaminya ke Kolkata, India.

Baca juga: Review The Super Mario Bros. Movie, Petualangan yang Membangkitkan Kenangan (Spoiler Alert)


Datang sendirian dari London, dia menapak jejak suaminya yang menghilang dua bulan belakangan. Namun ironisnya, suaminya tak dinyana berfisik mirip dengan buronan agen intelijen setempat. Sebuah kebetulan yang membawa Vidya Bagchi bergabung dalam pengejaran buronan tersebut.

 

Poster Film Kahaani 2

Poster Film Kahaani 2

Vidya Bagchi tak menganggap langkah kaki yang terkekeh atau perut yang membuncit sebagai halangan. Dengan heroik dia terus mengejar buronan tersebut untuk mendapat jawaban dimana suaminya. Diremehkan polisi menjadi makanan sehari-hari. Bahkan Vidya Bagchi hampir ditembak oleh pembunuh bayaran. Halangan demi halangan tak membuatnya gentar.

Aroma ideologi feminisme tercium kuat dalam film ini. Terbukti saat Rana, polisi muda yang membantu Vidya, jatuh hati dengannya. Rana terpana dengan kemampuan Vidya dalam meretas komputer. Sebuah kisah cinta yang jarang terjadi ketika perempuan hamil ditaksir oleh pemuda yang masih single. Sebuah kisah cinta yang sungguh menggambarkan kesetaraan gender di mana laki-laki terpesona dengan perempuan bukan hanya dari tampilan fisik atau peran domestiknya, namun juga dari kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
 

Pada film waralaba kedua yang berjudul Kahaani 2: Durga Rani Singh rilisan 2016, Dewi Durga lebih pekat lagi ditampilkan pada karakter Durga Rani Singh. Walaupun menggunakan judul film yang mirip, kedua film ini tak bisa disebut sekuel karena tidak saling menyambung alurnya.

Lebih tepat disebut francise karena kemiripan tokoh utama, perempuan pejuang. Film Kahaani dan Kahaani 2: Durga Rani Singh disutradarai oleh orang yang sama, Sujoy Ghosh. Juga menggunakan pemeran utama yang sama, Vidya Balan.

Pada film ini, Durga Rani Singh diceritakan sebagai staf administrasi di sebuah sekolah dasar. Beberapa kali dia melihat Mini, salah satu murid di sekolahnya, Mini, yang sering mendapat teguran dari guru karena selalu tidur saat pelajaran di kelas.

Mini termasuk murid pendiam dan hampir tidak berteman dengan siapapun. Durga tertarik untuk mengajak Mini ngobrol. Namun Mini seperi enggan diajak berkomunikasi. Setelah pendekatan berkali-kali, Mini mau menjawab pertanyaan Durga mengapa dia selalu tidur saat pelajaran. Mini hanya menyampaikan satu kalimat,”Mereka tak mengizinkanku tidur kalau malam.”

Durga menaruh curiga atas jawaban Mini. Siapa yang Mini maksud dengan ‘mereka’ ? Lalu apa yang ‘mereka’ lakukan terhadap Mini? Durga sampai-sampai menyamar jadi guru, lalu mendatangi rumah Mini untuk mencari tahu.

Di sanalah Durga mengetahui bahwa Mini merupakan korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Di sisi lain, Durga memiliki kekasih bernama Arun yang harus putus, demi fokus menyelamatkan Mini.

Durga berjuang mati-matian menyelamatkan Mini dari lingkungan toxic tersebut. Durga melihat masa lalunya sebagai korban kekerasan seksual, tercermin dari kisah Mini.
 

Sayangnya, sang nenek yang merawat Mini lebih percaya dengan anaknya sendiri yang cabul, daripada perkataan Durga. Pihak keluarga nenek yang berasal dari kelas atas tak ingin berita buruk tersebut menyebar. Tak ayal keluarga Mini menyewa pembunuh bayaran untuk memburu Durga dan Mini.

Durga menyelamatkan Mini dari neneknya yang ingin menyuntik mati. Jarum itu justru tak sengaja menancap pada neneknya, saat Durga berusaha merebutnya. Naasnya, Durga dianggap menjadi penyebab matinya si nenek.

Durga kabur bersama Mini keluar kota lalu melanjutkan hidup dengan menggunakan nama samaran. Pamannya Mini (Mohit) tak berhenti mencari mereka, beserta pembunuh bayaran yang mereka sewa dulu. Hingga pada suatu hari, 8 tahun selepas Durga membawa kabur Mini, Mohit dan pembunuh bayaran tersebut berhasil menemukan tempat tinggal Mini. Mereka membawa pergi Mini.

Durga yang sedang panik, sebab Mini hilang, menjadi tak fokus beraktivitas. Dia tertabrak kendaraan hingga koma. Di fase inilah dia dipertemukan lagi dengan orang dari masa lalunya, Arun.

Arun sekarang menjadi polisi yang kebetulan baru saja pindah ke daerah tersebut. Arun menjadi inspektur polisi yang lebih dikenal dengan nama Inderjeet Singh. Inder menjadi pemegang tanggung jawab atas kasus  kecelakaan Durga.

Arun menyadari bahwa korban kecelakaan yang kasusnya sedang dia tangani adalah mantan kekasihnya. Kebetulan Durga memiliki catatan hitam di kepolisian setempat. Dengan tuduhan membunuh nenek Mini dan menculik Mini.  

Dalam film kedua ini, Durga Rani Singh juga meminjam heroisme Dewi Durga. Lebih diperkuat dengan penggunaan nama yang sama-sama menggunakan nama Durga.Seolah menyiratkan makna, perempuan yang memperjuangkan sesuatu dengan usahanya sendiri, bukan hanya sekedar karakter yang menjadi pajangan dan tempelan (objek).

Kedua film secara keseluruhan bahkan tidak mengeksploitasi bentuk tubuh atau kecantikan fisik perempuan. Isu yang diangkat dari kedua film juga sangat feminim yaitu kehamilan dan kekerasan seksual pada anak.

Analogi Dewi Durga kental terlihat melalui dua khrakter utamanya, Vidya Bagchi dan Durga Rani Singh. Menggunakan genre film  thriller-mysteri, film ini sukses menyampaiakan pesan-pesan feminim tentang perjuangan perempuan. Film yang direkomendasikan ditonton selama libur lebaran 2023. 

Semoga spirit Dewi Durga dapat menginspirasi kita (khususnya para perempuan) untuk lebih berani dalam memperjuangkan sesuatu yang ingin kita gapai. Semangattt…!!!

Baca juga: Review Film Waktu Maghrib: Sajian Horor Mitologi Klasik Orang Indonesia

Editor: Dika Irawan

Disclaimer: Seluruh konten dalam tulisan ini merupakan murni hasil karya penulis yang bersangkutan sebagai penulis independen dan Hypeabis.id tidak bertanggung jawab jika di kemudian hari terdapat kekeliruan atau gugatan dari pihak lain.

SEBELUMNYA

Cek 5 Fakta Unik Film Knights of the Zodiac Adaptasi Saint Seiya

BERIKUTNYA

Piala Oscar 2024 Siap Bergulir, Catat Tanggalnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: