Goa Sunyaragi Cirebon (Sumber foto: Disparbud)

Gua Sunyaragi, Wisata Cirebon Dekat Gerbang Tol

21 April 2023   |   07:48 WIB

Bagi pemudik Lebaran atau sedang melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan jalur jalan tol Transjawa, tentu cukup membosankan dan membuat jenuh pemandangan yang begitu-begitu saja. Alternatifnya adalah melakukan kunjungan di tengah perjalanan yang tidak jauh dari pintu tol agar tidak begitu membuang waktu.

Bagi yang mudik di Cirebon dan seputarnya, atau yang melewatinya, bisa mampir ke tempat pariwisata bersejarah Goa/Gua Sunyaragi yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari gerbang tol Ciperna Barat. Bila jalan lancar, tidak sampai 15 menit perjalanan dengan mobil tujuan akan sampai.

Baca juga: Mengintip Keunikan Desain Arsitektur Keraton Kasepuhan Cirebon

Taman Sari Gua Sunyaragi atau lebih dikenal dengan Gua Sunyaragi tersebut memiliki luas sekitar 15 hektare dan terletak di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, kota Cirebon Jawa Barat.

Saat berkunjung ke tempat itu akhir tahun lalu, terkesan tempat itu sepi pengunjung. Akibatnya banyak lapak atau kios pedagang di sekitar pintu masukyang tampak kosong, sehingga dirasa kurang perawatan.

Namun, saat memasuki lokasi gua, suasana menakjubkan langsung terasa. Bahan bangunan atau material yang digunakan di Sunyaragi sebagian besar dibuat dengan batu karang. Di dalam catatan sejarah Sunyaragi, batu karang ini dibawa dari Gunung Kidul ke Cirebon yang jaraknya ratusan kilometer. Pembentukan gua ini direkatkan menggunakan putih telur.
 

Goa Sunyaragi (Sumber foto: Hypeabis.id/MR Purboyo)

Goa Sunyaragi (Sumber foto: Hypeabis.id/MR Purboyo)

Nama Sunyaragi berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata "sunya" yang artinya sepi dan "ragi" yang berarti raga. Berdasar informasi di tempat tersebut, Taman Air Gua Sunyaragi memiliki nama asli Taman Kaputren Panyepi Ing Raga yang saat itu difungsikan sebagai tempat bermain dan tempat Itikaf bagi putra putri dari keluarga Keraton Cirebon.

Selain difungsikan sebagai tempat bermain dan tempat itikaf bagi putra-putri keluarga Keraton, pada masa lalunya Keluarga Keraton Cirebon sering mempertemukan putra-putri mereka di Taman Gua Sunyaragi dalam rangka perjodohan.

Kompleks Tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam.

Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks bermotif batu karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk paduraksa.

Menurut keterangan, terdapat Tiga fase dalam pembangunan goa Sunyaragi. Pertama , pada 1596 oleh Sultan Cirebon pertama, yaitu dibangunnya Goa Peteng, Goa Puncit, Kamar Kaputren, Goa Langse, dan Goa Wangunan.

Fase kedua, pada 1702 yaitu dibangunnya Goa Pengawal, Bangsal Jinem, Goa Padang Ati, dan Goa Pawon. Adapun Fase Ketiga pada 1783 – 1786 oleh Sultan Matangaji yaitu dibangunnya Balekambang, Goa Arga Jumut, dan Goa Pandekemasan.

Pada zaman Sultan Sepuh ke 5, (1783 – 1788) dibuat kelengkapan prajurit pengawal seperti tombak, Klewang, anak panah, yang berfungsi untuk pengawalan, yang kemudian oleh Belanda dianggap sebagai perlawanan, maka pelataran Pande Kemasan dihancurkan.

Baca juga: 7 Wisata Religi di Aceh Ini Cocok untuk Dijadikan Destinasi Libur Lebaran

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah
 

SEBELUMNYA

Sepatu Roda Masihkah Jadi Tren?

BERIKUTNYA

Resep Sambal Goreng Kentang, Hidangan Khas Pendamping Ketupat Lebaran

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: