Diduga Menjadi Penyebab Meninggalnya Carlo Saba, Kenali Gejala Serangan Jantung
20 April 2023 |
12:30 WIB
Penyakit jantung diduga menjadi penyebab utama meninggalnya vokalis Kahitna, Carlo Saba. Dia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta pada Rabu, 20 April 2023, sekitar pukul 21.00 WIB. Carlo meninggal pada usia 54 tahun.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menyampaikan pada Januari lalu, Carlo sempat dilarikan ke rumah sakit karena terkena serangan jantung menjelang tampil bersama Kahitna. Namun, tidak lama kemudian dia diperolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.
Baca juga: 7 Kiat Mudik Aman untuk Penderita Penyakit Jantung
“Terakhir 1 Februari, Carlo sempat komunikasi, namun di malam Ramadan ke-28 Carlo dipanggil Yang Maha Kuasa,” ujar Suryo di laman Instagramnya.
Bicara soal serangan jantung, kondisi ini masih menjadi salah satu penyebab kematian seseorang. Kebanyakan masyarakat menganggap serangan jantung timbul secara tiba-tiba, namun Konsultan Intervensi dan Aritmia Jantung Eka Hospital BSD, Ignatius Yansen mengatakan faktanya, ada beberapa gejala yang sebenarnya bisa diantisipasi dalam mendeteksi akan adanya potensi serangan jantung.
Dia menerangkan, serangan jantung terjadi akibat kurangnya asupan darah kaya akan oksigen ke dalam otot-otot jantung. Hal ini bersifat menyerang mendadak, namun tubuh biasanya sudah akan mengirim beberapa sinyal secara bertahap yang bisa dirasakan tanda-tandanya.
Mungkin Genhype pernah merasakan atau mendengar seseorang yang tiba-tiba mengeluhkan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di bagian dada. Banyak yang menganggap bahwa ini hanyalah keluhan dada biasa atau bahkan masuk angin dan tidak berpikir bahwa hal tersebut dapat berpotensi menjadi sesuatu yang lebih buruk, seperti serangan jantung.
Yansen menegaskan, nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada yang datang tiba-tiba, bertahap, dan semakin memberat, bisa menjadi alarm bagi tubuh dan perlu diwaspadai akan risiko terjadinya serangan jantung di kemudian waktu.
“Gejala serangan jantung yang paling umum yaitu nyeri dada. Nyeri dada terasa seperti ditekan atau tertimpa benda berat dan menjalar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang,” ujar Yansen dalam keterangannya, Kamis (20/4/2023).
Gejala lainnya berupa keringat dingin, kelelahan yang terasa ekstrim, megap-megap atau sesak nafas, mulas atau sakit perut, serta mual dan muntah-muntah. Yansen menyebut gejala itu mungkin tidak akan dirasakan semuanya dan akan terus memburuk seiring berjalannya waktu. “Gejala tersebut juga biasanya tidak akan hilang meski sudah minum obat atau beristirahat,” tambahnya.
Oleh karena itu, apabila kamu mengalami nyeri dada diikuti dengan gejala tidak wajar lainnya dan berulang, jangan ragu untuk segera memanggil bantuan dan menemui dokter. Menurutnya, semakin cepat serangan jantung terdeteksi, semakin tinggi juga harapan pemulihan.
Editor: Indyah Sutriningrum
Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menyampaikan pada Januari lalu, Carlo sempat dilarikan ke rumah sakit karena terkena serangan jantung menjelang tampil bersama Kahitna. Namun, tidak lama kemudian dia diperolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.
Baca juga: 7 Kiat Mudik Aman untuk Penderita Penyakit Jantung
“Terakhir 1 Februari, Carlo sempat komunikasi, namun di malam Ramadan ke-28 Carlo dipanggil Yang Maha Kuasa,” ujar Suryo di laman Instagramnya.
Bicara soal serangan jantung, kondisi ini masih menjadi salah satu penyebab kematian seseorang. Kebanyakan masyarakat menganggap serangan jantung timbul secara tiba-tiba, namun Konsultan Intervensi dan Aritmia Jantung Eka Hospital BSD, Ignatius Yansen mengatakan faktanya, ada beberapa gejala yang sebenarnya bisa diantisipasi dalam mendeteksi akan adanya potensi serangan jantung.
Dia menerangkan, serangan jantung terjadi akibat kurangnya asupan darah kaya akan oksigen ke dalam otot-otot jantung. Hal ini bersifat menyerang mendadak, namun tubuh biasanya sudah akan mengirim beberapa sinyal secara bertahap yang bisa dirasakan tanda-tandanya.
Mungkin Genhype pernah merasakan atau mendengar seseorang yang tiba-tiba mengeluhkan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di bagian dada. Banyak yang menganggap bahwa ini hanyalah keluhan dada biasa atau bahkan masuk angin dan tidak berpikir bahwa hal tersebut dapat berpotensi menjadi sesuatu yang lebih buruk, seperti serangan jantung.
Yansen menegaskan, nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada yang datang tiba-tiba, bertahap, dan semakin memberat, bisa menjadi alarm bagi tubuh dan perlu diwaspadai akan risiko terjadinya serangan jantung di kemudian waktu.
“Gejala serangan jantung yang paling umum yaitu nyeri dada. Nyeri dada terasa seperti ditekan atau tertimpa benda berat dan menjalar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang,” ujar Yansen dalam keterangannya, Kamis (20/4/2023).
Gejala lainnya berupa keringat dingin, kelelahan yang terasa ekstrim, megap-megap atau sesak nafas, mulas atau sakit perut, serta mual dan muntah-muntah. Yansen menyebut gejala itu mungkin tidak akan dirasakan semuanya dan akan terus memburuk seiring berjalannya waktu. “Gejala tersebut juga biasanya tidak akan hilang meski sudah minum obat atau beristirahat,” tambahnya.
Oleh karena itu, apabila kamu mengalami nyeri dada diikuti dengan gejala tidak wajar lainnya dan berulang, jangan ragu untuk segera memanggil bantuan dan menemui dokter. Menurutnya, semakin cepat serangan jantung terdeteksi, semakin tinggi juga harapan pemulihan.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.