Ilustrasi ucapan Idulfitri. (Sumber gambar : Freepik)

Bukan Minal Aaidiin wal Faaiziin, Ternyata Ini Ucapan Idulfitri yang Tepat Menurut Sahabat Nabi

17 April 2023   |   14:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Hari Raya Idulfitri menjadi momen paling ditunggu umat Islam. Istilahnya, mereka meraih kemenangan setelah menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh. Hari tersebut disambut dengan kegembiraan dan penuh suka cita.  

Ada banyak cara untuk menyampaikan ekspresi kegembiraan ini, mulai dari bersilaturahmi, saling berbagi, memakai baju baru, dan paling umum di Indonesia adalah menyampaikan salam atau ucapan selamat. Biasanya ucapan yang diutarakan masyarakat berupa kalimat ‘Selamat Hari Raya Idulfitri’ atau ‘Minal ‘aaidiin wal faaiziin dan mohon maaf lahir batin’.

Baca juga: 5 Ide Merayakan Lebaran Tanpa Mudik Tapi Tetap Asyik
 
Namun tahukah kamu, mengucapkan selamat (tahni’ah) dengan kalimat tersebut sejatinya kurang populer di kalangan sahabat Nabi? Lantas ucapan seperti apa yang disunahkan Nabi Muhammad SAW?
 
Mengutip Muslim.or.id, dari beberapa riwayat sahabat Nabi, mereka biasa mengucapkan selamat di hari raya dengan ucapan ‘Taqobbalallahu minna wa minkum’ yang berarti semoga Allah menerima amalku dan amal kalian. Dari Jubair bin Nufair, dia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari Id satu sama lain saling mengucapkan, taqobbalallahu minna wa minka. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan.

Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al Halabi Al Atsari dari Almanhaj menyampaikan para imam memberi rukhshah atau sesuatu yang dibolehkan kepada umat muslim untuk melakukannya. Salah satunya datang dari Imam Ahmad. 

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Gelar Salat Idulfitri di Jakarta International Stadium
 
“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun. Namun, bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang,” sebut Syaikh Ali bin Hasan.
 
Sementara itu, para ulama madzhab Syafii senantiasa berbeda pendapat dalam masalah ucapan hari raya ini. “Dan pendapat saya ia hanyalah mubah, tidak sunnah dan tidak pula bidah,” ucap Hafidz Al-Mundziri menukil dari Hafidz Al-Maqdisi, dikutip dari Wahdah. 

Adapun selain kalimat ‘taqobbalallahu minna wa minkum’, sahabat nabi ada yang menambahnya menjadi ‘taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin’. Ada pula yang masih menambahnya menjadi ‘wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair’.

Baca juga: Intip 7 Perayaan Idulfitri dari Berbagai Daerah di Indonesia
 
Sementara itu, menurut catatan NU Online, rangkaian kalimat ini memiliki arti ‘semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantia dalam kebaikan’. 

Menurut mantan Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pacarpeluk, Megaluh, Kabupaten Jombang, Nine Adien Maulana, mengatakan jika ingin meniru apa yang dilakukan sahabat Nabi, sebenarnya paling tepat mengucapkan bacaan selamat panjang itu. Bisa juga disingkat 'taqabbalallaahu minnaa wa minkum', bukan mengucapkan minal ‘aaidin wal faizin.
 
“Ucapan minal aaidiin wal faaiziin artinya termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang,” sebut Adien.

Baca juga: Yuk Intip Koleksi Busana Hari Raya Idulfitri 2023 dari Vanilla Hijab dan Mandjha Hijab

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Seru, Main Golf dalam Ruangan dengan 4 Musim di Holeo Golf and Museum

BERIKUTNYA

Interpol & Alvvays Bakal Manggung di Joyland Festival Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: