4 Fakta Menarik tentang Tradisi Baju Baru saat Lebaran
11 April 2022 |
20:35 WIB
Hari Raya Idulfitri disambut dengan berbagai cara oleh masyarakat di Indonesia, salah satunya dengan memakai pakaian baru. Tradisi ini ternyata sudah berlangsung cukup lama dan ada hikmah ketika kita memakai pakaian terbaik pada saat Lebaran.
Untuk mengenal lebih dalam kebiasaan masyarakat Indonesia tersebut, simak fakta-fakta di bawah ini.
Untuk mengenal lebih dalam kebiasaan masyarakat Indonesia tersebut, simak fakta-fakta di bawah ini.
1. Berawal dari Banten
Tradisi memakai pakaian baru dimulai pada era Kesultanan Banten seperti yang tercatat dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoenod Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Seperti dikutip dari laman Islamkita, kala itu masyarkaat kerajaan membeli pakaian baru untuk menyemarakkan Idulfitri. Bagi yang tidak punya uang, mereka menjahit dari bahan seadanya.
Tradisi serupa saat itu juga terjadi di Kerajaan Mataram Baru di Yogyakarta. Bukan hanya baju baru, masyarakat juga melakukan takbir keliling sambil membawa obor menyambut hari raya.
Tradisi serupa saat itu juga terjadi di Kerajaan Mataram Baru di Yogyakarta. Bukan hanya baju baru, masyarakat juga melakukan takbir keliling sambil membawa obor menyambut hari raya.
2. Mirip kebiasaan orang Eropa
Dalam suratnya kepada Direktur Pemerintahan Dalam Negeri pada 20 April 1904, Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintahan Kolonial Snouck Hurgronje menyampaikan bahwa masyarakat Hindia Belanda kala itu memakai pakaian baru pada bulan 10 kalender Islam. "Kebiasaan saling bertamu pada hari pertama bulan kesepuluh dengan mengenakan pakaian serba baru mengingatkan kita pada perayaan tahun baru Eropa, tulisnya seperti dikutip dari Historia.
3. Dianjurkan dalam Islam
Seperti tertuang dalam laman website Nahdlatul Ulama, memakai pakaian bagus pada Hari Raya Idulfitri tercatat dalam HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim. “Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan,’" bunyi hadits tersebut.
Hadits, atsar, dan ijtihad ulama yang menganjurkan memakai baju terbaik pada hari raya ini dimaknai sebagai anjuran untuk memakai baju baru sebagaimana dikatakan oleh pakar fiqih Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi.
Hadits, atsar, dan ijtihad ulama yang menganjurkan memakai baju terbaik pada hari raya ini dimaknai sebagai anjuran untuk memakai baju baru sebagaimana dikatakan oleh pakar fiqih Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi.
4. Hikmah di balik baju baru
Hikmah memakai baju baru pada saat Hari Raya adalah sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Kedua, mengagungkan hari raya, dan ketiga untuk mengagungkan malaikat yang hadir di sekeliling manusia pada hari raya.
Editor: Fajar Sidik
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.