Ingin Puasa Saat Hamil di 10 Hari Terakhir? Perhatikan 3 Hal Penting Berikut
14 April 2023 |
15:07 WIB
Ramadan bagaikan tamu agung bagi umat muslim. Dengannya segala macam kebaikan dilipat gandakan sehingga umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam satu tahun, hanya satu bulan saja merasakan nikmatnya berpuasa Ramadan.
Banyak hal yang mungkin tidak bisa ditemukan di bulan-bulan lain sehingga terasa sangat istimewa. Dalam menjalankan puasa, ada sebagian umat muslim yang mendapat rukhsah (keringanan) untuk meninggalkan puasa dengan menggantinya di hari lain atau membayar fidyah (memberi makan orang miskin). Di antaranya adalah musafir (orang dalam perjalanan), sakit, merasa tidak mampu, hamil, menyusui, dan jihad.
Baca juga: Boleh Enggak Ibu Hamil Berpuasa? Begini Penjelasan Dokter Kandungan & Ahli Gizi
Dari pernyataan tersebut bisa diketahui bahwasanya ibu hamil boleh tidak berpuasa karena khawatir akan kondisinya sendiri dan janinnya. Dalam sebuah hadis, dijelaskan bahwasanya, “Sesungguhnya Allah melepaskan dari seorang musafir kewajiban puasa dan setengahnya shalat, dan melepaskan dari ibu hamil dan ibu menyusui kewajiban puasa” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
Kenyataannya banyak ibu hamil yang ingin tetap berpuasa saat Ramadan, karena semangatnya juga tidak kalah tinggi dengan yang tidak hamil. Sehingga setiap menjelang kedatangannya selalu ada pertanyaan, Bagaimana jika tetap puasa saat hamil?
Menurut Presentasi Dr. Tono Djuwantono, dr., SpOG (K), M.Kes. pada seminar Sehari: Puasa pada Ibu Hamil di RSIA limijati Bandung dipaparkan bahwasanya ada tiga hal yang perlu diperhatikan jika tetap ingin berpuasa. Diantaranya adalah :
Kecukupan nutrisi dan gizi saat hamil harus diperhatikan dengan baik. Pakar nutrisi menjelaskan bahwasanya puasa dalam keadaan hamil tidak membahayakan jika kondisi ibu dan janin sehat. Hanya, jam pemerolehan nutrisi dan gizinya yang bergeser.
Sehingga ibu hamil bisa memperhatikan asupan saat sahur dan berbuka, seperti minum air dua liter. Adapun komposisi gizi dan nutrisi seimbang mencakup 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 10-20 persen lemak. Jadi, ibu bisa memperhatikan dan mengatur asupan saat berbuka, setelah tarawih dan sahur agar puasa berjalan lancar.
Selain asupan, ibu hamil juga harus memperhatikan aktivitas hariannya agar puasa dapat berjalan dengan lancar, aman dan sehat. Hindari dibawah cuaca terik dalam waktu lama, dan memiliki waktu istirahat yang sangat cukup.
Beberapa resiko yang perlu diperhatikan adalah kekurangan asupan kalori, hipoglikemia, dehidrasi dan bertambah mual. Selain 4 itu, yang perlu diwaspadai juga adalah kurangnya gerakan janin pada malam hari, mual, demam, lemas dan kelelahan.
Jika mengalami kondisi yang membahayakan, ibu bisa membatalkan puasa. Seperti saat morning sickness, Ibu hamil dengan komplikasi, merasa sangat lelah sehingga tidak memungkinkan melanjutkan puasa dan merasa kurang asupan nutrisi dan gizi.
Mengambil keputusan berpuasa saat hamil memang butuh pertimbangan yang sangat matang, karena kondisi setiap ibu hamil yang satu dengan yang lainnya berbeda. Sebelum mengambil keputusan, ibu bisa memastikannya ke dokter kandungan. Jika ibu dan janin sehat bisa dilanjutkan dengan memperhatikan asupan nutrisi dan gizi seimbang, resiko dan kondisi yang tiba-tiba muncul dan gejala yang membahayakan setiap harinya.
Jika ibu merasa tidak mampu untuk berpuasa, sangat diperbolehkan untuk meninggalkannya. Demi keselamatan ibu dan janin. Akan tetapi yang perlu ibu perhatikan juga, bagaimana membayar hutang puasa tersebut. Jika ibu hamil dan tetap berpuasa, semoga puasanya lancar ya Bu!
Baca juga: Jurus Puasa Sehat untuk Ibu Hamil & Menyusui
Editor: Dika Irawan
Disclaimer: Seluruh konten dalam tulisan ini merupakan murni hasil karya penulis yang bersangkutan sebagai penulis independen dan Hypeabis.id tidak bertanggung jawab jika di kemudian hari terdapat kekeliruan atau gugatan dari pihak lain.
Banyak hal yang mungkin tidak bisa ditemukan di bulan-bulan lain sehingga terasa sangat istimewa. Dalam menjalankan puasa, ada sebagian umat muslim yang mendapat rukhsah (keringanan) untuk meninggalkan puasa dengan menggantinya di hari lain atau membayar fidyah (memberi makan orang miskin). Di antaranya adalah musafir (orang dalam perjalanan), sakit, merasa tidak mampu, hamil, menyusui, dan jihad.
Baca juga: Boleh Enggak Ibu Hamil Berpuasa? Begini Penjelasan Dokter Kandungan & Ahli Gizi
Dari pernyataan tersebut bisa diketahui bahwasanya ibu hamil boleh tidak berpuasa karena khawatir akan kondisinya sendiri dan janinnya. Dalam sebuah hadis, dijelaskan bahwasanya, “Sesungguhnya Allah melepaskan dari seorang musafir kewajiban puasa dan setengahnya shalat, dan melepaskan dari ibu hamil dan ibu menyusui kewajiban puasa” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
Kenyataannya banyak ibu hamil yang ingin tetap berpuasa saat Ramadan, karena semangatnya juga tidak kalah tinggi dengan yang tidak hamil. Sehingga setiap menjelang kedatangannya selalu ada pertanyaan, Bagaimana jika tetap puasa saat hamil?
Menurut Presentasi Dr. Tono Djuwantono, dr., SpOG (K), M.Kes. pada seminar Sehari: Puasa pada Ibu Hamil di RSIA limijati Bandung dipaparkan bahwasanya ada tiga hal yang perlu diperhatikan jika tetap ingin berpuasa. Diantaranya adalah :
1. Memperhatikan nutrisi dan gizi yang seimbang
Kecukupan nutrisi dan gizi saat hamil harus diperhatikan dengan baik. Pakar nutrisi menjelaskan bahwasanya puasa dalam keadaan hamil tidak membahayakan jika kondisi ibu dan janin sehat. Hanya, jam pemerolehan nutrisi dan gizinya yang bergeser.Sehingga ibu hamil bisa memperhatikan asupan saat sahur dan berbuka, seperti minum air dua liter. Adapun komposisi gizi dan nutrisi seimbang mencakup 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 10-20 persen lemak. Jadi, ibu bisa memperhatikan dan mengatur asupan saat berbuka, setelah tarawih dan sahur agar puasa berjalan lancar.
2. Risiko dan kondisi yang harus diperhatikan
Selain asupan, ibu hamil juga harus memperhatikan aktivitas hariannya agar puasa dapat berjalan dengan lancar, aman dan sehat. Hindari dibawah cuaca terik dalam waktu lama, dan memiliki waktu istirahat yang sangat cukup.Beberapa resiko yang perlu diperhatikan adalah kekurangan asupan kalori, hipoglikemia, dehidrasi dan bertambah mual. Selain 4 itu, yang perlu diwaspadai juga adalah kurangnya gerakan janin pada malam hari, mual, demam, lemas dan kelelahan.
3. Tidak berpuasa jika ada gejala bahaya
Jika mengalami kondisi yang membahayakan, ibu bisa membatalkan puasa. Seperti saat morning sickness, Ibu hamil dengan komplikasi, merasa sangat lelah sehingga tidak memungkinkan melanjutkan puasa dan merasa kurang asupan nutrisi dan gizi.Mengambil keputusan berpuasa saat hamil memang butuh pertimbangan yang sangat matang, karena kondisi setiap ibu hamil yang satu dengan yang lainnya berbeda. Sebelum mengambil keputusan, ibu bisa memastikannya ke dokter kandungan. Jika ibu dan janin sehat bisa dilanjutkan dengan memperhatikan asupan nutrisi dan gizi seimbang, resiko dan kondisi yang tiba-tiba muncul dan gejala yang membahayakan setiap harinya.
Jika ibu merasa tidak mampu untuk berpuasa, sangat diperbolehkan untuk meninggalkannya. Demi keselamatan ibu dan janin. Akan tetapi yang perlu ibu perhatikan juga, bagaimana membayar hutang puasa tersebut. Jika ibu hamil dan tetap berpuasa, semoga puasanya lancar ya Bu!
Baca juga: Jurus Puasa Sehat untuk Ibu Hamil & Menyusui
Editor: Dika Irawan
Disclaimer: Seluruh konten dalam tulisan ini merupakan murni hasil karya penulis yang bersangkutan sebagai penulis independen dan Hypeabis.id tidak bertanggung jawab jika di kemudian hari terdapat kekeliruan atau gugatan dari pihak lain.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.