Wellness Tourism atau Wisata Kebugaran di Alam Indonesia Kian Diminati, Ini Keunggulannya
14 April 2023 |
14:00 WIB
1
Like
Like
Like
Memasuki era pasca pandemi, banyak orang tertarik dengan wisata kebugaran atau wellness tourism. Destinasi wisata ini memberikan pengalaman liburan dari aspek kesehatan tubuh, mental, dan spiritual. Misalnya kegiatan yang memadukan keindahan alam dengan aktivitas menyehatkan seperti pemandian air panas, pusat yoga & meditasi, atau spa tradisional.
Di samping itu juga tersedia beragam produk hasil alam Indonesia untuk perawatan kecantikan dan pengobatan. Misalnya seperti jamu herbal, lulur rempah, dan aromaterapi yang bisa menjadi buah tangan para turis saat berkunjung untuk liburan.
Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) menyebutkan bahwa wellness tourism atau wisata kebugaran menjadi kunci dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif secara nasional bahkan global.
Baca juga: Dorong Wellness Tourism di Indonesia, Saatnya Buat Paket Khusus Wisata Kebugaran
Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk wisata kebugaran global atau wellness tourism. Berdasarkan Global Wellness Institute (2017), Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran, dan merupakan pasar terbesar kedua di wilayah Asia Tenggara yang menciptakan 1,31 juta tenaga kerja.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wellness Tourism menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas pada 2022. Jumlahnya pun diproyeksikan akan bertambah sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024 mendatang.
Sandiaga memaparkan dalam dua tahun terakhir dunia menghadapi tantangan pandemi COVID-19 yang luar biasa. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami keterpurukkan. Namun di sisi lain, isu kesehatan menjadi gaya hidup baru yang berdampak pada peningkatan perjalanan wisata khususnya wellness tourism.
“Saya yakin industri yang tahan terhadap krisis adalah industri wellness, terutama setelah pandemi. Mereka ingin agar sehat itu dengan mencegah dan mempromosikan gaya hidup sehat,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf.
Senada dengan pernyataan tersebut, Chusmeru, pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk wellness tourism. “Beberapa daerah di Indonesia punya destinasi wisata untuk wellness tourism, karena kaya akan sumber daya alam yang bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Dijelaskan olehnya, karakteristik wellness tourism ini semua aspeknya bersumber dari kearifan lokal yang ada di daerah tersebut, baik tempat wisata, sdm, maupun produknya. Misalnya saja wisata air terjun, pengobatan alternatif, atau spa tradisional.
“Tantangannya adalah, belum semua daerah mempromosikannya, saat ini mungkin baru Bali, Solo, dan Yogyakarta saja,” kata Chusmeru.
Untuk menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara perlu adanya sinergi yang baik dari health tourism dan wellness tourism. Misalnya para wisatawan yang menyasar health tourism yang tujuannya untuk berobat, bisa ditawarkan paket wisata kebugaran sekaligus.
“Orang-orang yang melakukan wisata untuk pengobatan alternatif, setelahnya bisa liburan di pantai, air terjun, atau spa untuk mengembalikan kebugarannya,” kata Chusmeru.
Adapun produk-produk wellness tourism juga perlu bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan supaya kualitasnya secara medis bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya seperti jamu herbal dari rempah-rempah asal Indonesia yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata Kebugaran yang Wajib Dicoba
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Di samping itu juga tersedia beragam produk hasil alam Indonesia untuk perawatan kecantikan dan pengobatan. Misalnya seperti jamu herbal, lulur rempah, dan aromaterapi yang bisa menjadi buah tangan para turis saat berkunjung untuk liburan.
Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) menyebutkan bahwa wellness tourism atau wisata kebugaran menjadi kunci dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif secara nasional bahkan global.
Baca juga: Dorong Wellness Tourism di Indonesia, Saatnya Buat Paket Khusus Wisata Kebugaran
Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk wisata kebugaran global atau wellness tourism. Berdasarkan Global Wellness Institute (2017), Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran, dan merupakan pasar terbesar kedua di wilayah Asia Tenggara yang menciptakan 1,31 juta tenaga kerja.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wellness Tourism menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas pada 2022. Jumlahnya pun diproyeksikan akan bertambah sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024 mendatang.
Sandiaga memaparkan dalam dua tahun terakhir dunia menghadapi tantangan pandemi COVID-19 yang luar biasa. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami keterpurukkan. Namun di sisi lain, isu kesehatan menjadi gaya hidup baru yang berdampak pada peningkatan perjalanan wisata khususnya wellness tourism.
“Saya yakin industri yang tahan terhadap krisis adalah industri wellness, terutama setelah pandemi. Mereka ingin agar sehat itu dengan mencegah dan mempromosikan gaya hidup sehat,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf.
Senada dengan pernyataan tersebut, Chusmeru, pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk wellness tourism. “Beberapa daerah di Indonesia punya destinasi wisata untuk wellness tourism, karena kaya akan sumber daya alam yang bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Dijelaskan olehnya, karakteristik wellness tourism ini semua aspeknya bersumber dari kearifan lokal yang ada di daerah tersebut, baik tempat wisata, sdm, maupun produknya. Misalnya saja wisata air terjun, pengobatan alternatif, atau spa tradisional.
“Tantangannya adalah, belum semua daerah mempromosikannya, saat ini mungkin baru Bali, Solo, dan Yogyakarta saja,” kata Chusmeru.
Untuk menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara perlu adanya sinergi yang baik dari health tourism dan wellness tourism. Misalnya para wisatawan yang menyasar health tourism yang tujuannya untuk berobat, bisa ditawarkan paket wisata kebugaran sekaligus.
“Orang-orang yang melakukan wisata untuk pengobatan alternatif, setelahnya bisa liburan di pantai, air terjun, atau spa untuk mengembalikan kebugarannya,” kata Chusmeru.
Adapun produk-produk wellness tourism juga perlu bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan supaya kualitasnya secara medis bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya seperti jamu herbal dari rempah-rempah asal Indonesia yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata Kebugaran yang Wajib Dicoba
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.