Meditasi adalah salah satu kegiatan wisata kebugaran (Sumber gambar: Jose Vazquez/Unsplash)

Dorong Wellness Tourism di Indonesia, Saatnya Buat Paket Khusus Wisata Kebugaran

10 April 2023   |   21:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Wisata kebugaran atau wellness tourism kian diminati oleh masyarakat global. Menurut Global Wellness Institute, sebuah organisasi nirlaba dengan misi memberdayakan kebugaran di seluruh dunia, pendapatan ekonomi dari wisata kebugaran secara global pada 2022 diperkirakan mencapai US$ 639 miliar.

Angka ini diproyeksi juga akan terus meningkat hingga US$1,6 triliun pada tahun 2030 mendatang. Sementara di Indonesia, prospek pengembangan wisata kebugaran juga terbilang besar. Pasalnya, Indonesia tak hanya kaya oleh keindahan alam dan keluhuran budaya, tapi juga memiliki banyak pusat relaksasi dan spa berbasis produk tradisional.

Baca juga: Mengenal Wellness, Tahap Tertinggi Sehat yang Tidak Sekedar Bebas Penyakit Saja

Banyak titik di Indonesia yang berpotensi sangat besar jika dikembangkan sebagai lokasi wisata kebugaran dan kesehatan, lantaran mempunyai suasana alam yang mendukung, dan memiliki pusat relaksasi dan spa berbasis produk tradisional.

Beberapa daerah di Indonesia bahkan memiliki resor khusus untuk pegiat meditasi dan yoga, klinik kecantikan, maupun rumah sakit dengan fasilitas perawatan penyakit berat.

Mengacu pada kategori wellness economy, setidaknya ada delapan jenis aktivitas wisata kebugaran/kesehatan, yakni perawatan dan kecantikan diri, makan sehat dan penurunan berat badan bergizi, latihan fisik, wisata kesehatan spa, pengobatan tradisional, pengobatan preventif dan personal kesehatan masyarakat, real estate kesehatan, dan kesehatan mental.

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah fokus mengembangkan destinasi wisata kebugaran di tiga daerah yakni Solo, Yogyakarta, dan Bali.

Selain menjadi destinasi favorit para wisatawan baik lokal maupun asing, tiga daerah itu juga dinilai kaya akan alam, budaya, dan tradisi yang menjadi aset penting bagi wisata kebugaran seperti produk herbal, jamu, produk aromaterapi, klub meditasi, pusat retret, makanan sehat, dan alam geotermal.

Kemenparekraf memproyeksikan pengembangan wisata kebugaran dapat meningkatkan jumlah pelancong domestik dan mancanegara sekaligus ekonomi kreatif dengan perputaran ekonomi sebesar Rp1.279 triliun pada 2030.
 

Meditasi adalah salah satu kegiatan wisata kebugaran (Sumber gambar: Jose Vazquez/Unsplash)

Bali adalah salah satu daerah prioritas untuk wellness tourism (Sumber gambar: Husen Hutabarat/Unsplash)

Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah sepakat bahwa Indonesia memiliki banyak pilihan wisata kebugaran seperti spa dan meditasi yang terdapat di sejumlah destinasi wisata di Tanah Air seperti Bali dan Lombok. Hal inipun menurutnya bisa menjadi modal awal untuk mengembangkan wisata kebugaran di Indonesia.

Hanya saja, dia menilai pemerintah belum berfokus untuk mengangkat sejumlah wisata kebugaran yang ada di berbagai daerah itu untuk ditawarkan menjadi satu paket wisata khusus kepada wisatawan.

Misalnya, satu hotel atau resort bisa bekerja sama dengan sejumlah pengelola tempat kebugaran atau spa dan membuat satu paket khusus wisata kebugaran dalam jangka waktu tertentu. Tak hanya menyediakan tempat dan fasilitas, pengelola juga bisa membentuk satu program kegiatan khusus yang dapat dijalani oleh wisatawan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi pemerintah untuk berkolaborasi dengan sejumlah pelaku usaha wisata kebugaran jika memang ingin mengangkat potensi wisata tersebut di Indonesia. "Mungkin dengan pengelola tempat kebugaran atau spa dan sebagainya. Lalu kemudian secara khusus menjual [paket wisatanya]," katanya kepada Hypeabis.id.

Budi menilai bahwa pemerintah juga harus menetapkan pangsa pasar dari wisata kebugaran terlebih dahulu sebelum mengembangkannya di dalam negeri. Dengan target pasar yang jelas, dia menilai pemerintah juga akan lebih mudah untuk merancang strategi promosi dari wisata kebugaran dalam negeri.

Adapun, menurutnya, jenis wisata kebugaran cenderung lebih sesuai menyasar target wisawatan asing ketimbang lokal. Sebab, harga wisata kebugaran dinilai sesuai dengan daya beli mereka.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan kualitas tempat dan fasilitas wisata kebugaran yang ada di Indonesia menjadi standar internasional. Begitupun dengan para pekerja jasa wisata kebugaran yang dinilai perlu memiliki sertifikasi keahlian berstandar internasional. "Hal ini secara otomatis akan menimbulkan penambahan lapangan kerja," ujarnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Survei Praxis: Generasi Z Lebih Peduli Masalah Penegakan Hukum Dibandingkan Seniornya

BERIKUTNYA

Rekomendasi Ucapan Hampers Lebaran 2023, Mendalam & Penuh Makna

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: