Gerhana Bulan Total Bisa Pengaruhi Tubuh Manusia? Ini Kata Astronom

Kehadiran gerhana bulan total pada Rabu (26/5) memberikan kesan indah bagi masyarakat, terutama karena pemandangan bulan penuh dengan warna merah itu merupakan hal yang tidak terjadi setiap hari.

Tapi, sebagian masyarakat beranggapan bahwa gerhana bulan bisa berdampak pada tubuh manusia dan akibatnya menimbulkan ketakutan karena dampaknya bagi tubuh.

So, benar enggak sih kalau gerhana bulan total bisa memengaruhi tubuh manusia?

Ferry M. Simatupang, dosen jurusan astronomi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), membantah mitos tersebut dengan mengatakan bahwa efek yang paling jelas dari gerhana bulan total adalah terjadinya pasang surut laut sebagai akibat dari pergerakan bulan dan matahari.

"Bulan bisa menimbulkan pasang surut, tapi tidak memengaruhi manusia," ujar Ferry dalam siaran langsung sesi Pengamatan Virtual Langit Malam. 

Dia menerangkan bahwa pasang surut tersebut terjadi karena perbedaan gaya gravitasi bagian laut yang langsung berhadapan dengan bulan dengan bagian yang tidak berhadapan 180 derajat dengan bulan.

Terkait dengan gaya gravitasi bulan, Ferry menambahkan bahwa gaya gravitasi bulan yang dirasakan manusia di pada bagian atas tubuh atau kepala maupun di bagian kaki tidak akan terasa karena gaya gravitasi bulan sangat kecil.

Dengan jawaban tersebut, dia mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut dengan gerhana bulan total.

Menurut NASA sebagaimana dikutip dari Times of India, efek dari gerhana bulan total pada tubuh manusia sebenarnya belum diketahui dan belum ada hasil yang menunjukkan efek fisik dari fenomena alam tersebut pada tubuh manusia.

Tetapi, gerhana bulan dilaporkan bisa menjadi penyebab dari efek psikologis tertentu yang disebabkan karena kepercayaan dan tindakan seorang individu. 

Meskipun disinyalir punya efek, tapi secara umum gerhana bulan total aman untuk disaksikan karena cahayanya tidak sekuat matahari sehingga aman tanpa harus menggunakan kacamata pelindung.

Editor: Fajar Sidik