Hermawan Kartajaya Luncurkan Buku Enterpreneurial Marketing dengan Nilai Filosofi Tokoh Pewayangan
05 April 2023 |
21:16 WIB
1
Like
Like
Like
Pakar marketing Indonesia Hermawan Kertajaya mengaplikasikan simbol tokoh pewayangan punokawan dan pandawa dalam buku Enterpreneurial Marketing. Langkah ini membuat simbol pewayangan dalam budaya Indonesia itu mendunia ketika diluncurkan secara internasional di Jenewa, Swiss, pada 20 Maret 2023 silam.
Hermawan mengatakan, berhasil membawa simbol punokawan dan pandawa mendunia setelah 25 tahun menjadi co-author Philip Kotler yang merupakan mbahnya ilmu marketing. "Saat ini, national official launch ini memamerkan punokawan dan pandawa yang menjadi representatif budaya Indonesia," Katanya di Jakarta, pada Rabu, 5 April 2023.
Simbol punokawan dan pandawa yang merupakan tokoh pewayangan di dalam negeri diaplikasikan dalam omnihouse yang merupakan konsep yang ada dalam buku Enterpreneurial Marketing. Menurutnya, omnihouse terdiri menjadi dua bagian atau klaster.
Baca juga: Resensi Buku Lauk Daun: Kisah yang Jenaka dan Penuh Kritik
Pertama adalah CI-EL yang merupakan singkatan dari creativity dan innovation serta enterpreneurship dan leadership. kedua adalah PI-PM yang kependekan dari productivity dan improvement serta professionalism dan management.
Founder & Chairman MCorp ini menuturkan langkah tersebut menjadi gebrakan baru dan pertama untuk membawa pemasaran dunia lebih adaptif dan inovatif. Selain itu, dapat membawa Indonesia kian dikenal oleh dunia.
Hermawan menggunakan tokoh pewayangan punokawan dan pandawa dalam konsep omnihouse lantaran keduanya berasal dari Indonesia. Elemen creativity dalam konsep itu direpresentasikan oleh tokoh Bagong yang dikenal sebagai pribadi yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan ide-ide baru.
Tokoh pewayangan Petruk mempresentasikan innovation karena dikenal sebagai pribadi yang cepat tanggap dan memiliki kemampuan untuk berani berinovasi di berbagai situasi. Gareng merepresentasikan entrepreneurship karena terkenal sebagai pribadi yang dapat membuka kesempatan untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
Semar menjadi tokoh wayang dalam punokawan yang merepresentasikan leadership karena terkenal sebagai individu yang memiliki kebijaksanaan untuk memberikan nasihat sebagaimana sosok pemimpin bertindak dalam suatu kelompok.
Sementara itu, elemen productivity direpresentasikan oleh tokoh Nakula dan Sadewa yang terkenal dikenal sebagai dua pribadi dengan wawasan pengetahuan yang tinggi. Tokoh Arjuna merepresentasikan improvement karena terkenal sebagai sosok yang memiliki konsistensi dalam mengembangkan keterampilannya.
Bhima dalam tokoh pewayangan pandawa menjadi representasi professionalism lantaran dikenal sebagai pribadi dengan tekad besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dimiliki. Tidak hanya itu, tokoh ini juga memimpin kelompoknya saat bertarung.
Yudhistira adalah tokoh yang digunakan untuk merepresentasikan management lantaran memiliki kejujuran, keadilan, dan toleransi tinggi. Kepribadiannya itu membuatnya menjadi individu yang selalu fokus ke depan dalam memberikan arahan dengan konsep manajemen agar tepat sasaran.
Pada kesempatan yang sama, Jacky Mussry, penulis buku Enterpreneurial Marketing, mengatakan ketidakpastian pada era post normal ini membuat pendekatan professional dan enterpreneurial diperlukan.
Kedua dikotomi ini harus digabungkan dengan harapan dapat melewati the next curve dengan menghadirkan kapabilitas baru. Entrepreneurial Marketing adalah tentang menciptakan nilai kreativitas, inovatif, dan kepemimpinan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
“Buku ini akan menjawab kondisi yang dinamis dari tahun-tahun belakangan ini, di mana perusahaan harus mengonvergensikan kapabilitas entrepreneurship dan professionalism untuk menjawab fenomena marketing blind,” katanya.
Makin menegaskan, Managing Director PERIPLUS Bookshop, Judo Suwidji mengatakan buku Enterpreneurial Marketing ini hadir untuk menjawab kebutuhan pelanggan secara global dengan model bisnis dan pemasaran yang harus menyesuaikan situasi.
Gagasan pokok dalam buku ini adalah melalui konsep omnihouse yang memiliki beragam elemen. Hal inilah yang membawa buku ini sebagai
ruang baru untuk menjawab kondisi pemasaran kepada pembacanya dengan konsep yang direpresentasikan oleh simbol pewayangan Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi 5 Buku Fiksi yang Cocok Dibaca pada Waktu Luang, Salah Satunya Karya Penulis Eka Kurniawan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Hermawan mengatakan, berhasil membawa simbol punokawan dan pandawa mendunia setelah 25 tahun menjadi co-author Philip Kotler yang merupakan mbahnya ilmu marketing. "Saat ini, national official launch ini memamerkan punokawan dan pandawa yang menjadi representatif budaya Indonesia," Katanya di Jakarta, pada Rabu, 5 April 2023.
Simbol punokawan dan pandawa yang merupakan tokoh pewayangan di dalam negeri diaplikasikan dalam omnihouse yang merupakan konsep yang ada dalam buku Enterpreneurial Marketing. Menurutnya, omnihouse terdiri menjadi dua bagian atau klaster.
Baca juga: Resensi Buku Lauk Daun: Kisah yang Jenaka dan Penuh Kritik
Pertama adalah CI-EL yang merupakan singkatan dari creativity dan innovation serta enterpreneurship dan leadership. kedua adalah PI-PM yang kependekan dari productivity dan improvement serta professionalism dan management.
Founder & Chairman MCorp ini menuturkan langkah tersebut menjadi gebrakan baru dan pertama untuk membawa pemasaran dunia lebih adaptif dan inovatif. Selain itu, dapat membawa Indonesia kian dikenal oleh dunia.
Hermawan menggunakan tokoh pewayangan punokawan dan pandawa dalam konsep omnihouse lantaran keduanya berasal dari Indonesia. Elemen creativity dalam konsep itu direpresentasikan oleh tokoh Bagong yang dikenal sebagai pribadi yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan ide-ide baru.
Tokoh pewayangan Petruk mempresentasikan innovation karena dikenal sebagai pribadi yang cepat tanggap dan memiliki kemampuan untuk berani berinovasi di berbagai situasi. Gareng merepresentasikan entrepreneurship karena terkenal sebagai pribadi yang dapat membuka kesempatan untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
Semar menjadi tokoh wayang dalam punokawan yang merepresentasikan leadership karena terkenal sebagai individu yang memiliki kebijaksanaan untuk memberikan nasihat sebagaimana sosok pemimpin bertindak dalam suatu kelompok.
Sementara itu, elemen productivity direpresentasikan oleh tokoh Nakula dan Sadewa yang terkenal dikenal sebagai dua pribadi dengan wawasan pengetahuan yang tinggi. Tokoh Arjuna merepresentasikan improvement karena terkenal sebagai sosok yang memiliki konsistensi dalam mengembangkan keterampilannya.
Bhima dalam tokoh pewayangan pandawa menjadi representasi professionalism lantaran dikenal sebagai pribadi dengan tekad besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dimiliki. Tidak hanya itu, tokoh ini juga memimpin kelompoknya saat bertarung.
Yudhistira adalah tokoh yang digunakan untuk merepresentasikan management lantaran memiliki kejujuran, keadilan, dan toleransi tinggi. Kepribadiannya itu membuatnya menjadi individu yang selalu fokus ke depan dalam memberikan arahan dengan konsep manajemen agar tepat sasaran.
Pada kesempatan yang sama, Jacky Mussry, penulis buku Enterpreneurial Marketing, mengatakan ketidakpastian pada era post normal ini membuat pendekatan professional dan enterpreneurial diperlukan.
Kedua dikotomi ini harus digabungkan dengan harapan dapat melewati the next curve dengan menghadirkan kapabilitas baru. Entrepreneurial Marketing adalah tentang menciptakan nilai kreativitas, inovatif, dan kepemimpinan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
“Buku ini akan menjawab kondisi yang dinamis dari tahun-tahun belakangan ini, di mana perusahaan harus mengonvergensikan kapabilitas entrepreneurship dan professionalism untuk menjawab fenomena marketing blind,” katanya.
Makin menegaskan, Managing Director PERIPLUS Bookshop, Judo Suwidji mengatakan buku Enterpreneurial Marketing ini hadir untuk menjawab kebutuhan pelanggan secara global dengan model bisnis dan pemasaran yang harus menyesuaikan situasi.
Gagasan pokok dalam buku ini adalah melalui konsep omnihouse yang memiliki beragam elemen. Hal inilah yang membawa buku ini sebagai
ruang baru untuk menjawab kondisi pemasaran kepada pembacanya dengan konsep yang direpresentasikan oleh simbol pewayangan Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi 5 Buku Fiksi yang Cocok Dibaca pada Waktu Luang, Salah Satunya Karya Penulis Eka Kurniawan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.