Ilustrasi merencanakan keuangan. (Sumber gambar : Freepik/Rawpixel )

Jurus Bebas Beban Finansial untuk Generasi Sandwich

31 March 2023   |   10:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Menjadi generasi sandwich penuh dengan tantangan. Mereka harus menghadapi banyak tanggungan kebutuhan hidup, termasuk ekonomi orang tua, anak-anak, dan bahkan keluarga besar lainnya. Beban finansial yang berlapis ini tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga kesehatan mental seseorang. 

Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT), Ria Meristika Warganda mengatakan salah satu yang membuat tanggungan generasi sandwich terasa lebih berat, adalah karena kebutuhan ekonomi yang biayanya terus meningkat akibat inflasi. Tentu harapannya hal ini dapat ditopang dengan kenaikan penghasilan yang didapatkan.

“Namun nyatanya, kenaikan pendapatan seringkali tidak mampu mengejar kenaikan biaya akibat inflasi,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: 6 Langkah Mewujudkan Resolusi Finansial Lebih Sehat pada 2023
 
Untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya, mereka yang masuk dalam generasi roti lapis perlu melakukan perencanaan keuangan sejak dini. Mereka juga harus bijak memilih investasi dengan instrumen yang punya potensi imbal hasil optimal dan risiko yang relatif terukur.

Ria menyebut perencanaan keuangan sejak dini menjadi kunci untuk merealisasikan impian menjadi cita-cita yang terencana. Generasi sandwich bisa lebih siap menghadapi tantangan finansial yang dihadapi di masa depan. “Perencanaan keuangan dimulai dari diri sendiri dengan menentukan strategi alokasi aset atau anggaran,” ujarnya.
 

Perencanaan Keuangan 

Untuk melakukan perencanaan keuangan, para pakar biasanya merekomendasikan 30 persen hingga 50 persen dari pendapatan bulanan untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Sementara itu, sisa pendapatan dapat dialokasikan untuk tabungan dan investasi sebesar 25 persen.

Kemudian, simpan dana darurat sebesar 5 persen, kegiatan sosial seperti zakat dan sedekah sebesar 5 persen, dan kebutuhan tersier seperti keinginan atau hiburan sebesar 5 persen. Adapun alokasi untuk utang tidak melebihi 20 persen.
 
Kendati demikian, untuk generasi sandwich mungkin perencanaannya sedikit berbeda. Ria menyarankan biaya untuk mendukung keluarga dan biaya kesehatan dapat dialokasikan dari anggaran untuk kebutuhan primer. 

Oleh karena itu, alokasi kebutuhan primer dapat dibagi menjadi 30 persen untuk kebutuhan pribadi sehari-hari, 10 persen untuk biaya pendukung orang tua, dan 10 persen untuk biaya kesehatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alokasi biaya lainnya tidak terganggu dan memenuhi kebutuhan keluarga secara keseluruhan. 
 
Dengan membuat rencana pengeluaran bulanan yang terperinci, menurut Ria, seseorang dapat mengelola uangnya dengan lebih efektif dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Alokasi anggaran pribadi juga membantu seseorang memprioritaskan kebutuhan dan keinginan mereka, serta memperbesar kesempatan untuk berinvestasi. 

“Berinvestasi memungkinkan seseorang mencapai tujuan finansial dengan lebih cepat. Baik tujuan jangka pendek seperti menyiapkan dana liburan, tujuan jangka menengah seperti merencanakan biaya pendidikan, ataupun tujuan jangka panjang seperti menyiapkan dana pensiun,” jelas Ria. 

Selain perencanaan keuangan, para generasi sandwich memerlukan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil mumpuni dengan risiko terukur untuk bebas dari beban finansial. Salah satunya, bisa dengan instrumen reksa dana.

Baca juga: 4 Kiat Menjaga Kondisi Finansial Tetap Sehat di Tengah Ancaman Resesi

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Waspada Infeksi Saluran Kemih saat Puasa, Begini Cara Mencegahnya

BERIKUTNYA

Buka Puasa dengan Makanan dan Minuman Manis, Tepatkah?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: