Knights of the Zodiac (sumber foto Sony Pictures)

Knights of the Zodiac, Obat Kangen Penggemar Saint Seiya

30 March 2023   |   15:11 WIB

Ada kabar gembira bagi pencinta manga atau anime Jepang klasik Saint Seiya. Film dengan penggemar cukup besar tersebut akhirnya diangkat ke layar lebar menjadi live action dengan judul Knights of the Zodiac yang dijadwalkan rilis di Jepang pada 28 April dan di Amerika Serikat pada 12 Mei 2023.

Knights of the Zodiac merupakan film fantasi aksi garapan sutradara Tomasz "Tomek" Bagi?ski, dengan skenario yang dikerjakan oleh Josh Campbell, Matt Stuecken, dan Kiel Murray. Film berdasarkan manga Saint Seiya karya Masami Kurumada tersebut dibintangi oleh Mackenyu, Famke Janssen, Madison Iseman, Diego Tinoco, Mark Dacascos, Nick Stahl, dan Sean Bean.

Sebagai permulaan kisah Saint Seiya di bioskop, film ini bercerita kala ada seorang dewi perang yang bereinkarnasi dalam tubuh seorang gadis muda. Di sisi lain seorang anak jalanan yatim piatu bernama Seiya menemukan jati dirinya telah ditakdirkan untuk melindungi dewi tersebut dan juga menyelamatkan dunia. Dia harus menghadapi masa lalunya sendiri dan akhirnya menjadi Knight of the Zodiac.

Diangkatnya kisah manga ini menjadi film live action pertama, tentu banyak ditunggu para penggemarnya. Pada masanya, Saint Seiya memiliki penggemar fanatik dan pernak-pernik mainannya pun banyak menghiasi berbagai toko mainan.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Serial Live Action One Piece yang Bakal Rilis Tahun Ini

Bagi yang belum akrab dengan Saint Saiya, serial manga Jepang tersebut ditulis dan diilustrasikan oleh Masami Kurumada dan menjadi serial di majalah manga Shueisha Weekly Shonen Jump dari 1986 hingga 1990, dengan chapter-nya dikumpulkan dalam 28 volume tankobon.

Kisahnya mengikuti cerita lima prajurit mistik yang disebut Orang Suci atau Saint. Mereka bertarung dengan mengenakan set baju besi suci bernama "Cloths", yang desainnya berasal dari berbagai rasi bintang yang telah diadopsi oleh karakter sebagai simbol penjaga takdir mereka, dan diberdayakan oleh energi mistik yang disebut "Cosmo".

Para Saint itu telah bersumpah untuk membela reinkarnasi dewi Yunani Athena dalam pertempurannya melawan dewa Olimpus lainnya yang ingin mendominasi Bumi.

Awal ceritanya berfokus pada seorang yatim piatu bernama Seiya yang terpaksa pergi ke Tempat Suci di Yunani untuk mendapatkan salah satu "Cloths", Kain Perunggu dari konstelasi Pegasus, baju besi pelindung yang dikenakan oleh 88 prajurit Dewi Yunani Athena, yang dikenal sebagai Saint atau Ksatria.

Setelah membangkitkan "Cosmo", kekuatan Saint Seiya dengan cepat menjadi Saint Pegasus dan kembali ke Jepang untuk menemukan kakak perempuannya yang hilang.

Seiya kemudian membuat kesepakatan dengan Saori Kido untuk pergi berperang di turnamen yang disebut Perang Galaxian. Dalam turnamen ini, semua anak yatim piatu yang selamat dan menjadi Saint Perunggu harus berjuang untuk memenangi kain terkuat: Kain Emas Sagitarius.

Turnamen tersebut mempertemukan Saint Perunggu dengan Phoenix Bronze Saint, Ikki, yang sempat mencuri bagian dari Kain Sagitarius. 
 

Profil Sutradara Tomek Baginski 

Adapun sutradara Knights of the Zodiac Tomek Baginski mengawali kariernya melalui film perdana berjudul Rain (1998). Film ini memenangi beberapa penghargaan lokal dan menjadi pembuka jalan bagi perusahaan Platige Image, di mana dia menjadi direktur kreatif.

Antara 1999 dan 2002 dia mengerjakan debut film pendeknya, The Cathedral, yang pada 2002 juga memenangi hadiah pertama di SIGGRAPH, festival animasi dan efek khusus terbesar. Setahun kemudian dinominasikan untuk Academy Award untuk Film Pendek Animasi Terbaik.

Pada 2004, dia membuat film pendek keduanya, Fallen Art yang membuatnya menerima penghargaan lain di festival SIGGRAPH pada 2005. Fallen Art juga menerima Penghargaan BAFTA untuk Animasi Pendek Terbaik dan Grand Prix untuk Film Pendek Digital di Festival Film Golden Horse 2005 (dibagi dengan Jarek Sawko dan Piotr Sikora) serta Prix Ars Electronica.

Pada 2009, dia menyutradarai film pendek lainnya, The Kinematograph, berdasarkan buku komik karya Mateusz Skutnik dari album Revolutions: Monochrome. Baginski juga membuat karya sinematik bagi gim komputer The Witcher berdasarkan buku-buku karya Andrzej Sapkowski dan ikut memproduksi serial film itu yang tayang di Netflix.

Baca juga: Sutradara Alice in Borderland Bakal Garap Live Action My Hero Academia Netflix

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Agate Buka Game Course Batch 3 Dalam 6 Kategori, Yuk Merapat!

BERIKUTNYA

Mengenal Ugahari, Prinsip Arsitektur yang Sederhana & Berkesadaran Lingkungan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: