Waspada! 5 Bahan Kimia Ini Berbahaya untuk Kulit, Phthalates hingga Triclosan
29 March 2023 |
11:00 WIB
Sebagai organ terbesar dan ‘jembatan’ interaksi tubuh dengan dunia luar, kulit tentunya memerlukan perawatan rutin dan terukur agar dapat bekerja secara maksimal. Karenanya, tak mengherankan bila kini pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk body care yang dapat dipilih sesuai kebutuhan penggunanya.
Sayangnya, tidak semua produk yang kita jumpai bebas dari bahan kimia berbahaya. Oleh sebab itu, sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih waspada agar petaka tidak sampai menimpa kulit. Lantas apa saja ya bahan kimia berbahaya yang acapkali masuk ke dalam komposisi body care? Berikut beberapa di antaranya, seperti dikutip dari Dr. Bronner’s.
Baca juga: Perdoski Ingatkan Masalah Kulit Tak Boleh Dianggap Remeh
Phthalates merupakan wewangian buatan. Zat kimia ini banyak ditemukan pada sampo, sabun cair, losion, hingga produk pembersih rumah. Bahan kimia ini ternyata berpotensi membahayakan ibu hamil hingga proses tumbuh kembang atau keselamatan janinnya sendiri.
Bahkan, phthalates yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh ibu juga dapat tercampur dengan asi dan mengancam kesehatan bayinya. Sebagai catatan, sebisa mungkin hindari produk yang hanya mencantumkan tulisan bahan “pewangi” atau “fragrance” pada kemasannya. Pasalnya, terdapat kemungkinan bila produk tersebut mengandung phthalates.
Sayangnya, manfaat tersebut diiringi oleh potensi timbulnya penyakit seperti alergi, asma dan eksim. Bahkan, penggunaan triclosan secara rutin dan berlebih bisa saja meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bermutasi menjadi lebih kuat layaknya yang sempat merepotkan Amerika Serikat pada 2019 hingga 2020 lalu.
Adapun, penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben secara berlebihan berpotensi menimbulkan reaksi seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri ataupun terbakar. Bahkan, terdapat dugaan kalau paraben dapat memicu kanker.
Di sisi lain, paparan formalydehyde bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup. Tak berhenti sampai di situ, formaldehyde juga dikategorikan oleh The International Agency for Research on Cancer sebagai karsinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Jenis-jenis alkohol tersebut dapat menimbulkan kekeringan hingga iritasi saat dipaparkan ke kulit. Bahkan, dalam kasus tertentu bisa saja terjadi peradangan dan ‘ledakan’ jerawat akibat sifat penyingkir perlindungan alami kulit yang dimiliki oleh alkohol-alkohol tadi.
Renny Hasibuan, CMO PT. SESA - perusahaan yang menaungi produk Dr.Bronner's - mengatakan bila sulit mengingat kandungan-kandungan yang berpotensi menimbulkan bahaya tersebut, maka bisa mengaplikasikan cara lain yang jauh lebih sederhana. Misalnya dengan menghindari produk yang mencantumkan bahan atau istilah ambigu.
“Sebagai gantinya, pilihlah produk-produk yang tidak ragu menjabarkan komposisi secara gamblang dan sudah mencantumkan sertifikasi dari badan berwajib,” tuturnya.
Baca juga: Sedang Tren, Pahami Dulu Jenis Kulit Sebelum Mencoba Hybrid Makeup
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Sayangnya, tidak semua produk yang kita jumpai bebas dari bahan kimia berbahaya. Oleh sebab itu, sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih waspada agar petaka tidak sampai menimpa kulit. Lantas apa saja ya bahan kimia berbahaya yang acapkali masuk ke dalam komposisi body care? Berikut beberapa di antaranya, seperti dikutip dari Dr. Bronner’s.
Baca juga: Perdoski Ingatkan Masalah Kulit Tak Boleh Dianggap Remeh
1. Phthalates
Phthalates merupakan wewangian buatan. Zat kimia ini banyak ditemukan pada sampo, sabun cair, losion, hingga produk pembersih rumah. Bahan kimia ini ternyata berpotensi membahayakan ibu hamil hingga proses tumbuh kembang atau keselamatan janinnya sendiri. Bahkan, phthalates yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh ibu juga dapat tercampur dengan asi dan mengancam kesehatan bayinya. Sebagai catatan, sebisa mungkin hindari produk yang hanya mencantumkan tulisan bahan “pewangi” atau “fragrance” pada kemasannya. Pasalnya, terdapat kemungkinan bila produk tersebut mengandung phthalates.
2. Triclosan
Triclosan adalah zat kimia yang bertugas membunuh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Umumnya, bahan kimia ini dapat ditemukan pada produk pembersih tubuh seperti sabun, pasta gigi, hingga deterjen.Sayangnya, manfaat tersebut diiringi oleh potensi timbulnya penyakit seperti alergi, asma dan eksim. Bahkan, penggunaan triclosan secara rutin dan berlebih bisa saja meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bermutasi menjadi lebih kuat layaknya yang sempat merepotkan Amerika Serikat pada 2019 hingga 2020 lalu.
3. Paraben
Paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada produk. Biasanya, kandungan paraben dapat ditemukan pada berbagai macam produk kosmetik dan pembersih kulit.Adapun, penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben secara berlebihan berpotensi menimbulkan reaksi seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri ataupun terbakar. Bahkan, terdapat dugaan kalau paraben dapat memicu kanker.
4. Formaldehyde
Sama seperti paraben, formaldehyde atau formalin adalah senyawa yang sering kali digunakan sebagai pengawet pada produk skincare dan kosmetik. Biasanya, kandungan formaldehyde dapat ditemukan pada cat kuku, makeup, losion hingga deodoran.Di sisi lain, paparan formalydehyde bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup. Tak berhenti sampai di situ, formaldehyde juga dikategorikan oleh The International Agency for Research on Cancer sebagai karsinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
5. Alkohol
Tidak semua alkohol termasuk dalam kategori jahat. Dalam hal ini, beberapa jenis alkohol yang patut diwaspadai adalah methanol, isopropyl, propanol, dan benzyl.Jenis-jenis alkohol tersebut dapat menimbulkan kekeringan hingga iritasi saat dipaparkan ke kulit. Bahkan, dalam kasus tertentu bisa saja terjadi peradangan dan ‘ledakan’ jerawat akibat sifat penyingkir perlindungan alami kulit yang dimiliki oleh alkohol-alkohol tadi.
Renny Hasibuan, CMO PT. SESA - perusahaan yang menaungi produk Dr.Bronner's - mengatakan bila sulit mengingat kandungan-kandungan yang berpotensi menimbulkan bahaya tersebut, maka bisa mengaplikasikan cara lain yang jauh lebih sederhana. Misalnya dengan menghindari produk yang mencantumkan bahan atau istilah ambigu.
“Sebagai gantinya, pilihlah produk-produk yang tidak ragu menjabarkan komposisi secara gamblang dan sudah mencantumkan sertifikasi dari badan berwajib,” tuturnya.
Baca juga: Sedang Tren, Pahami Dulu Jenis Kulit Sebelum Mencoba Hybrid Makeup
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.