Kucing, hewan peliharaan yang banyak dipilih manusia. (Sumber gambar : Freepik)

Bawa Anabul Sakit ke Dokter Hewan, Jangan Lupa Minta 3 Jenis Vaksin Wajib Ini

28 March 2023   |   22:34 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Hewan peliharaan terutama anak berbulu (anabul) seperti kucing, menjadi teman yang mampu membawa kebahagiaan para pemiliknya. Agar bisa bersama dalam waktu yang lama, penting untuk kita memastikan kesehatan mereka secara rutin, salah satunya memeriksakannya ke dokter hewan. 

Sayangnya, dari riset Royal Canin Indonesia pada 2022, hanya 29,5 persen pemilik hewan kesayangan di Indonesia yang pernah membawa peliharaan mereka ke dokter hewan. Mereka hanya mengunjungi dokter hewan ketika peliharannya sakit dan membutuhkan pengobatan.

Baca juga: Anabul, Sahabat dan Terapis yang Menyenangkan

Selain itu, terdapat pemahaman keliru di kalangan pemilik, anabul mereka yang sakit akan segera sembuh setelah berkonsultasi dan mendapat pengobatan dari dokter hewan. Meskipun benar bahwa dokter hewan berperan besar dalam membantu anabul tetap sehat, tetapi peran aktif pemilik adalah hal yang paling krusial. 

Sementara itu, menurut President Director of Royal Canin Indonesia Ridarrahim Nirwandar,ketersediaan dan kapasitas dokter hewan juga menjadi tantangan. Saat ini Indonesia memiliki rasio dokter hewan dan klinik hewan yang sangat tidak proporsional dengan populasi hewan kesayangan. 

Dia menyebut satu dokter hewan diperuntukkan untuk melayani 9.100 hewan kesayangan dan satu klinik untuk setiap 21.000 hewan. Jumlah dokter dan klinik hewan yang lebih banyak sangat diperlukan untuk mewujudkan ekosistem ramah hewan yang solid.

Tak hanya jumlah dokter hewan, Royal Canin juga menemukan bahwa jarak dan akses yang mudah dijangkau adalah faktor pertimbangan utama di balik kunjungan dokter hewan. Jarak yang jauh menjadi kendala utama untuk membawa hewan kesayangan ke dokter hewan. Sebaliknya, jika dokter dan klinik hewan dapat dengan mudah dijangkau di sekitar tempat tinggal pemilik, hal tersebut menjadi salah satu motivasi untuk memeriksakan hewan kesayangannya secara rutin. 

Tanpa disadari, faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap kualitas dan tingkat harapan hidup hewan kesayangan. ”Hewan kesayangan kita telah menghadirkan begitu banyak kebahagiaan dalam hidup kita, dan sebagai balasannya, kita harus menciptakan dunia yang lebih baik untuk mereka,” ujar Ridarrahim, dikutip Hypeabis.id, Selasa (28/3/2023).

Dia menyampaikan setidaknya ada lima aspek kebebasan hewan yang harus diperhatikan para pemilik. Aspek tersebut di antaranya bebas dari rasa lapar dan haus,  menyediakan nutrisi sehat dan seimbang. Kemudian bebas dari rasa sakit dan penderitaan agar anabul sehat untuk sekarang dan seterusnya. 

Lalu, bebas dari rasa takut, stres dan ketidaknyamanan. Selanjutnya memfasilitasi aktivitas dan perawatan yang sehat dengan pemilik hewan kesayangan. Kedekatan yang terjalin antara pemilik dan hewan kesayangan ini akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental anjing dan kucing.

Nah, ketika kamu ke dokter hewan, ada salah satu perawatan yang penting dan wajib dilakukan untuk anabul, terutama kucing, yakni vaksinasi. Apa saja jenisnya? Cek ulasannya di bawah ini yuk. 


1. Vaksin F3 atau Tricat 

Mengutip laman Instagram Yayasan Peduli Lingkungan Indonesia (YPLI), vaksin F3 berfungsi sebagai antibodi agar kucing terhindar dari serangan penyakit atau virus Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, dan Feline calicivirus. Vaksin jenis ini merupakan yang pertama kali dan paling inti. Biasanya diberikan untuk kucing pada usia 8-10 minggu. 


2. Vaksin F4 atau Tetracat 

Jenis vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, dan juga chlamydia. Kucing yang terkena berbagai virus atau penyakit yang disebutkan di atas biasanya menunjukkan gejala bersin, ingus, konjungtivis (mata merah akibat peradangan), hingga kotoran mata. 

Selain itu, terkadang ada komplikasi lain yang dapat berkembang, termasuk Pneumonia atau peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pemberian vaksin F4 dapat diberikan pada kucing ketika telah menginjak usia 12 minggu dan rutin diberikan setiap tahun. 


3. Vaksin Rabies 

Kucing juga bisa terinfeksi rabies, yang mana virus atau penyakit ini sangat perlu diwaspadai. Rabies sendiri dapat menular ke sesama kucing, bahkan ke manusia. Oleh karena itu, sudah seharusnya kucing yang suka keluar masuk rumah disuntik vaksin rabies. Vaksin Rabies ini wajib diberikan untuk kucing outdoor.

Baca juga: 7 Cara Menciptakan Rumah Ramah Anabul
 

SEBELUMNYA

Generasi Muda Waspada, IDAI Sebut Kasus Diabetes Naik 70 Kali Lipat

BERIKUTNYA

Mengintip Koleksi Bastua, Perabot Rumah Tangga IKEA x Marimekko yang Terinspirasi Keindahan Alam Nordik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: