Ilustrasi anak sembelit. (Sumber gambar : Freepik)

Bunda Simak Yuk! Ini Tips Mencegah & Mengatasi Sembelit pada Anak

21 March 2023   |   19:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan yang tak jarang menyerang berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Penyakit yang menyebabkan sulitnya buang air besar (BAB) ini bisa mengganggu kerja sistem pencernaan. Kondisi ini juga menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada area perut anak. 

Dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD dr. Arnold Soetarso, menerangkan sembelit pada anak dapat ditandai dengan menurunnya jumlah BAB dalam seminggu, yakni kurang dari 3 kali. Kemudian kotoran atau feses anak terlihat keras, dan anak kesulitan atau mengejan pada saat BAB.

Sembelit mungkin tidak terlihat serius pada awalnya, tapi jika terus-terusan terjadi, hal ini dapat berpotensi untuk menjadi penyakit yang cukup serius dan menyebabkan kesehatan anak terancam. Arnold menyampaikan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sembelit pada anak. Faktor itu di antaranya kurang asupan air putih, kurang konsumsi serat, stres, alergi protein susu sapi, dan kurang berolahraga. 

"Beberapa efek samping dari obat-obatan tertentu yang anak Anda konsumsi bisa saja memicu sembelit pada si kecil, terutama jika mereka juga memiliki beberapa faktor seperti di atas," ujar Arnold dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023). 

Baca juga: Ini Pentingnya Nutrisi Seimbang bagi Perkembangan Otak & Saluran Pencernaan Anak

Sementara itu dia menerangkan ada beberapa cara mengatasi sembelit pada anak. Namun, pada pertolongan pertama, bunda perlu mengurangi gejala yang mereka rasakan. 

Tidak perlu panik, pertolongan pertama yang bisa dilakukan yakni memberi mereka asupan air yang banyak, mendorong anak melakukan aktivitas fisik. Kemudian beri mereka makanan dengan kandungan serat yang tinggi dan kurangi asupan susu sapi pada anak untuk sesaat.

Arnold menyampaikan gejala sembelit bisa datang dalam waktu yang berbeda-beda dan biasanya akan sembuh dalam hitungan hari hingga minggu. "Biasanya, sembelit akan berlangsung selama 3 hari, namun sembelit mungkin saja bisa berlangsung lebih lama jika tidak segera melakukan penanganan pada si kecil," tuturnya.

Apabila sembelit pada si kecil tak kunjung sembuh setelah 2 minggu, Arnold menyarankan untuk membawa anak ke dokter. Sembelit yang tak kunjung sembuh bisa saja menandakan sembelit kronis yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya.

Temui dokter apabila anak sembelit diikuti dengan gejala seperti demam, nafsu makan hilang, darah pada feses, penurunan berat badan, nyeri saat BAB, dan perut terlihat membengkak. Dia menambahkan penggunaan obat sembelit anak mungkin harus diberikan pada kondisi tertentu.

"Obat-obat tersebut diberikan untuk membantu anak dalam melakukan BAB dengan membuat tekstur feses menjadi lebih lunak atau merangsang pergerakan usus sehingga feses mudah untuk dikeluarkan," tuturnya 

Sementara itu, Arnold menyebut ada beberapa cara untuk mencegah sembelit pada anak. Berikut cara mencegahnya:


1. Asupan Air yang Banyak 

Kurangnya cairan tubuh merupakan salah satu alasan mengapa feses anak memiliki tekstur yang keras sehingga sulit untuk dikeluarkan. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi sehingga tekstur feses mereka menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan.
 

2. Melatih Anak ke Toilet Sendiri

Salah satu alasan yang biasa membuat anak suka menahan BAB-nya yaitu karena takut untuk pergi ke toilet sendiri. Ini membuat siklus BAB anak menjadi terganggu dan dapat menyebabkan sembelit. Melatih anak untuk ke toilet secara mandiri dapat membantu anak membiasakan diri untuk melakukan BAB tanpa harus disuruh oleh orang tua. 
 

3. Mengajak Anak Berolahraga 

Mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu mengurangi risiko anak terkena sembelit. Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat pergerakan makanan dalam saluran pencernaan melemah, sehingga sisa makanan atau feses akan menetap lebih lama di dalam usus dan pada akhirnya akan mengeras. 
 

4. Makanan Tinggi Serat

Serat adalah kandungan nutrisi yang dapat membantu proses pencernaan dengan cara menyerap air ke dalam usus besar. Dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, anak akan memproduksi feses dengan tekstur yang lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan pada saat BAB. 
 

5. Kelola Stres Anak

Stres dapat menyebabkan gerakan usus menjadi lambat yang bisa memicu terjadinya sembelit. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak merasa stres mulai dari faktor akademis, sosial, hingga emosionalnya. 

"Anda bisa mengelola stres anak dengan mencari tahu penyebab stres anak dan mendorong mereka untuk menjalankan pola hidup sehat," sebut Arnold. 
 

6. Mengganti Susu Anak

Apabila susu merupakan salah satu pemicu utama anak mengalami sembelit terus menerus, maka orang tua bisa mengganti susu yang dikonsumsi anak ke susu hipoalergenik atau susu alternatif lain seperti susu kedelai. 

Baca juga: Bunda, Gangguan Pencernaan pada Anak Bisa Sebabkan Gejala Alergi Loh

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Jangan Asal, Ini 3 Dampak Mencampur BBM Pertamax & Pertalite untuk Kendaraan

BERIKUTNYA

Mengenal Ogoh-ogoh: Sejarah dan Fungsinya Saat Hari Raya Nyepi di Bali

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: