Profil Delvi Alksari, Entepreneur Asal Wakatobi yang Bikin Minyak Kelapa Naik Kelas
18 March 2023 |
14:00 WIB
Wakatobi tidak hanya dikenal sebagai kepingan surga dengan pemandangan alamnya yang indah. Destinasi wisata di Sulawesi Tenggara ini juga dikenal sebagai penghasil kelapa berkualitas yang diolah menjadi berbagai produk dengan nilai jual tinggi.
Salah satunya adalah Delvi Alksari, entrepreneur asal Caribbean van Celebes itu pun terpikat untuk memaksimalkan potensi tersebut. Di tangannya, kelapa tidak hanya sekadar buah untuk melepaskan dahaga, tapi juga diolah menjadi produk olahan minyak kelapa bernama Coco Waka.
Baca juga: Jangan Mudah Nyerah, Ini 3 Kunci Gen z Bisa Menjadi Entrepreneur Sukses
Berdiri sejak 2019, awal mula Delvi mendirikan ide bisnis ini karena memang suka dan hobi menggunakan minyak kelapa. Namun, saat hijrah ke Jakarta dia tidak menemukan taste coconut oil yang disukainya. Dari sinilah dia membuat produk olahan kelapa itu yang didapatkan dari Wakatobi.
"Ini memang buat membuka jaringan dan lapangan kerja bagi warga di Wakatobi yang tadinya coconut oil ini fungsinya cuma buat sesuatu yang biasa aja. Jadinya aku juga bisa membantu perekonomian warga di sana," papar Delvi saat ditemui Hypeabis.id, Jumat (17/3/23).
Menurut Founder Assosiate itu, varietas kelapa pesisir yang tumbuh di Wakatobi dengan kelapa pegunungan memang berbeda. Salah satunya adalah kandungan minyak kelapanya yang lebih mudah dicerna tubuh. Selain itu produk olahannya pun dibuat menggunakan buah kelapa tua.
Adapun, untuk membantu perekonomian warga, Delvi juga turut memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Wakatobi. Dalam satu bulan bahkan dia mengaku bisa order ratusan liter minyak kelapa dari mereka, yang nantinya dikemas ulang untuk didistribusikan di restoran hingga lokapasar.
"Awalnya aku memang membeli dari mereka, tapi kini aku sudah punya rumah produksi sendiri. Jadi rata-rata yang bekerja sekarang ibu-ibu rumah tangga di Sulawesi, di mana mereka saya gaji per bulan," imbuh Delvi.
Tak hanya itu, saat ini bahkan Delvi sudah mulai melakukan ekspansi ke pasar internasional. Salah satunya dengan menjalin kolaborasi bersama pebisnis lain di ajang Salam Kenal yang dihelat bersama entrepreneur asal Uzbekistan, Julia Kotuleva.
Mengusung tajuk Power of Collaboration, We Meet In Hawaii, Salam Kenal Networking juga turut mengundang narasumber yang ahli di bidangnya. Dalam acara tersebut mereka pun saling berbagi inspirasi dan kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk memajukan bisnis yang dijalankan.
"Untuk sekarang ini Coco Waka memang udah mau mulai ekspor kebetulan, di pasar lokal sendiri sudah masuk ke banyak restoran, especially Indonesian food yang tentu saja dengan omset yang sangat menjanjikan," imbuhnya.
Saat ini, Delvi juga sedang mengembangkan varian lain dari Coco Waka. Adapun, untuk harga varian coconut oilnya yang dipasarkan cukup bervariasi. Dia mengungkap untuk minyak kelapa dengan volume 50 ml dibanderol Rp35.000, sedangkan untuk versi 5 liter dibanderol dengan harga Rp680.000.
Baca juga: Entrepreneur Muda, Simak Nih Peluang Menumbuhkan Bisnis lewat Digitalisasi
"Karena memang produk coconut oil ini asli Indonesia, aku harap juga bisa ekspansi ke pasar internasional. Sehingga minyak kelapa yang tadinya hanya dipakai masyarakat lokal juga bisa ikut naik kelas," jelas Delvi.
Editor: Fajar Sidik
Salah satunya adalah Delvi Alksari, entrepreneur asal Caribbean van Celebes itu pun terpikat untuk memaksimalkan potensi tersebut. Di tangannya, kelapa tidak hanya sekadar buah untuk melepaskan dahaga, tapi juga diolah menjadi produk olahan minyak kelapa bernama Coco Waka.
Baca juga: Jangan Mudah Nyerah, Ini 3 Kunci Gen z Bisa Menjadi Entrepreneur Sukses
Berdiri sejak 2019, awal mula Delvi mendirikan ide bisnis ini karena memang suka dan hobi menggunakan minyak kelapa. Namun, saat hijrah ke Jakarta dia tidak menemukan taste coconut oil yang disukainya. Dari sinilah dia membuat produk olahan kelapa itu yang didapatkan dari Wakatobi.
"Ini memang buat membuka jaringan dan lapangan kerja bagi warga di Wakatobi yang tadinya coconut oil ini fungsinya cuma buat sesuatu yang biasa aja. Jadinya aku juga bisa membantu perekonomian warga di sana," papar Delvi saat ditemui Hypeabis.id, Jumat (17/3/23).
Menurut Founder Assosiate itu, varietas kelapa pesisir yang tumbuh di Wakatobi dengan kelapa pegunungan memang berbeda. Salah satunya adalah kandungan minyak kelapanya yang lebih mudah dicerna tubuh. Selain itu produk olahannya pun dibuat menggunakan buah kelapa tua.
Adapun, untuk membantu perekonomian warga, Delvi juga turut memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Wakatobi. Dalam satu bulan bahkan dia mengaku bisa order ratusan liter minyak kelapa dari mereka, yang nantinya dikemas ulang untuk didistribusikan di restoran hingga lokapasar.
"Awalnya aku memang membeli dari mereka, tapi kini aku sudah punya rumah produksi sendiri. Jadi rata-rata yang bekerja sekarang ibu-ibu rumah tangga di Sulawesi, di mana mereka saya gaji per bulan," imbuh Delvi.
Tak hanya itu, saat ini bahkan Delvi sudah mulai melakukan ekspansi ke pasar internasional. Salah satunya dengan menjalin kolaborasi bersama pebisnis lain di ajang Salam Kenal yang dihelat bersama entrepreneur asal Uzbekistan, Julia Kotuleva.
Mengusung tajuk Power of Collaboration, We Meet In Hawaii, Salam Kenal Networking juga turut mengundang narasumber yang ahli di bidangnya. Dalam acara tersebut mereka pun saling berbagi inspirasi dan kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk memajukan bisnis yang dijalankan.
"Untuk sekarang ini Coco Waka memang udah mau mulai ekspor kebetulan, di pasar lokal sendiri sudah masuk ke banyak restoran, especially Indonesian food yang tentu saja dengan omset yang sangat menjanjikan," imbuhnya.
Saat ini, Delvi juga sedang mengembangkan varian lain dari Coco Waka. Adapun, untuk harga varian coconut oilnya yang dipasarkan cukup bervariasi. Dia mengungkap untuk minyak kelapa dengan volume 50 ml dibanderol Rp35.000, sedangkan untuk versi 5 liter dibanderol dengan harga Rp680.000.
Baca juga: Entrepreneur Muda, Simak Nih Peluang Menumbuhkan Bisnis lewat Digitalisasi
"Karena memang produk coconut oil ini asli Indonesia, aku harap juga bisa ekspansi ke pasar internasional. Sehingga minyak kelapa yang tadinya hanya dipakai masyarakat lokal juga bisa ikut naik kelas," jelas Delvi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.