Cuma Jualan Es Teh, Pengusaha Muda Ini Bisa Raup Omzet Puluhan Miliar Rupiah
31 May 2021 |
09:25 WIB
1
Like
Like
Like
Siapa yang tidak suka menyeruput segarnya minuman teh dingin atau yang biasa disebut dengan es teh manis. Bahkan, teh telah menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia setiap harinya, selain air putih.
Sekilas minuman ini tampak biasa saja, tetapi siapa sangka jika es teh tersebut dikemas lebih modern dan higienis dengan beragam rasa, justru dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menggiurkan. Bahkan bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah per bulan.
Haidhar Wurjanto, CEO sekaligus Founder dari Simha Group berhasil mem-branding bisnis es teh manis dari minuman sederhana yang terkesan receh, menjadi minuman kekinian yang banyak diburu, khususnya oleh kelompok milenial dan generasi Z.
Dalam mengembangkan usaha yang dirintis sejak 2018 tersebut, Haidhar sengaja menggunakan brand Es Teh Indonesia dengan tagline ‘teh yang didinginkan dengan es batu’ sehingga lebih mudah diingat masyarakat dan terkesan apa adanya.
“Saya sudah berkecimpung di bisnis kuliner selama 10 tahun. Pada semua resto yang saya kembangkan, penjualan teh pasti masuk dalam top 5 yang artinya bahwa ini sudah semacam habit konsumen untuk mencari yang nyaman bagi mereka yaitu es teh karena itu kami yakin bisnis ini sangat menjajikan,” tuturnya.
Kebiasaan konsumen yang sering memesan dan mengonsumsi teh tersebut kemudian menginspirasinya untuk membuat brand yang memang khusus menjual berbagai jenis minuman dengan bahan dasar utama teh, khususnya black tea yang berasal dari Jawa.
Agar bisnis teh yang dikembangkan olehnya berbeda dibandingkan dengan es teh yang dijual secara umum, maka Haidhar memberi penekanan pada uniqe selling point atau nilai jual unik yang menjadi kelebihan dari brand tersebut.
“Konsumen saat ini bukan hanya sekedar membeli karena ingin tetapi ada eksperience yang mereka cari. Memang Es Teh Indonesia ini bukan paling baik tetapi kita bisa mengakomodir apa yang konsumen mau. Cara kita brewing teh itu berbeda dengan formulasi yang paling pas,” ujarnya.
Selain itu, Es Teh Indonesia juga sangat menekankan pada higienitas, mengangkat kualitas teh Indonesia, memiliki kemasan yang menarik, serta varian rasa yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Es Teh Indonesia menyediakan lebih dari 20 varian rasa dengan ukuran medium, large, dan 4 toppings yang menjadikanya lebih kekinian. Adapun untuk harganya sendiri dimulai dari Rp6.000 hingga Rp22.000.
Hingga saat ini Es Teh Indonesia telah memiliki sekitar 250 cabang dengan rata-rata penjualan sekitar Rp100juta hingga Rp150 juta per bulan.
Secara keseluruhan, omzetnya bisa mencapai sekitar Rp25 miliar hingga Rp37,5 miliar per bulan dari seluruh cabang Es Teh Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Sekilas minuman ini tampak biasa saja, tetapi siapa sangka jika es teh tersebut dikemas lebih modern dan higienis dengan beragam rasa, justru dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menggiurkan. Bahkan bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah per bulan.
Haidhar Wurjanto, CEO sekaligus Founder dari Simha Group berhasil mem-branding bisnis es teh manis dari minuman sederhana yang terkesan receh, menjadi minuman kekinian yang banyak diburu, khususnya oleh kelompok milenial dan generasi Z.
Dalam mengembangkan usaha yang dirintis sejak 2018 tersebut, Haidhar sengaja menggunakan brand Es Teh Indonesia dengan tagline ‘teh yang didinginkan dengan es batu’ sehingga lebih mudah diingat masyarakat dan terkesan apa adanya.
“Saya sudah berkecimpung di bisnis kuliner selama 10 tahun. Pada semua resto yang saya kembangkan, penjualan teh pasti masuk dalam top 5 yang artinya bahwa ini sudah semacam habit konsumen untuk mencari yang nyaman bagi mereka yaitu es teh karena itu kami yakin bisnis ini sangat menjajikan,” tuturnya.
Kebiasaan konsumen yang sering memesan dan mengonsumsi teh tersebut kemudian menginspirasinya untuk membuat brand yang memang khusus menjual berbagai jenis minuman dengan bahan dasar utama teh, khususnya black tea yang berasal dari Jawa.
Agar bisnis teh yang dikembangkan olehnya berbeda dibandingkan dengan es teh yang dijual secara umum, maka Haidhar memberi penekanan pada uniqe selling point atau nilai jual unik yang menjadi kelebihan dari brand tersebut.
“Konsumen saat ini bukan hanya sekedar membeli karena ingin tetapi ada eksperience yang mereka cari. Memang Es Teh Indonesia ini bukan paling baik tetapi kita bisa mengakomodir apa yang konsumen mau. Cara kita brewing teh itu berbeda dengan formulasi yang paling pas,” ujarnya.
Selain itu, Es Teh Indonesia juga sangat menekankan pada higienitas, mengangkat kualitas teh Indonesia, memiliki kemasan yang menarik, serta varian rasa yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Es Teh Indonesia menyediakan lebih dari 20 varian rasa dengan ukuran medium, large, dan 4 toppings yang menjadikanya lebih kekinian. Adapun untuk harganya sendiri dimulai dari Rp6.000 hingga Rp22.000.
Hingga saat ini Es Teh Indonesia telah memiliki sekitar 250 cabang dengan rata-rata penjualan sekitar Rp100juta hingga Rp150 juta per bulan.
Secara keseluruhan, omzetnya bisa mencapai sekitar Rp25 miliar hingga Rp37,5 miliar per bulan dari seluruh cabang Es Teh Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.