Creativepreneur Yoris Sebastian (dok. Ninja Xpress)

5 Tips Bisnis agar Kreatif Mengail Stay at Home Economy

20 September 2021   |   21:44 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Small is beautiful. Hal ini memang telah terbukti, di tengah gempuran pandemi justru usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia yang sukses menunjukkan resiliensinya dengan menjadi sektor bisnis yang paling mengalami peningkatan di masa pagebluk Covid-19. 

Berdasarkan data yang terbitkan Kemenkop UKM Republik Indonesia April 2021 lalu, ada lebih dari 64 juta UKM di Indonesia, yang berkontribusi 14% terhadap total ekspor non migas, 60% total investasi, 97% persen total tenaga Kerja, dan 61% total PDB nasional. 

Jika sebelumnya startup menjadi pendorong lahirnya sharing economy di Indonesia, kini UKM menjadi ujung tombak stay at home economy di masa pandemi. Stay at home economy ditandai dengan pergeseran perilaku masyarakat dalam bertransaksi yang serba daring dan meningkatnya permintaan berbagai produk pendukung aktivitas masyarakat di rumah, seperti makanan beku atau kriya interior. 

Dalam menjawab berbagai permintaan baru, karakter pembeli yang berubah, dan tantangan pandemi, UKM harus mampu beroperasi dengan ramping, gesit dan kreatif. Menurut Creativepreneur Yoris Sebastian, ada beberapa tips yang perlu dijalankan para pelaku UKM agar tetap kreatif di masa pandemi:

• Ide itu ada karena diciptakan, bukan didapatkan.
Tinggalkan pepatah lama “pergi mencari ide ke gunung'. Ide kreatif itu bisa kita ciptakan, lewat riset yang tepat.

• Kenal diri sendiri dulu.
Dalam hidup ini, kuncinya adalah kenal jati diri kita sendiri dulu; ini juga berlaku ketika kita ingin sukses berbisnis; karena pada dasarnya apapun yang kita jual, sesungguhnya kita sedang “menjual” diri kita.

• Jalani prinsip happynomics.
Berbisnislah dengan azas happynomic: dilakukan dengan happy (senang), bernilai ekonomi, dan secara nature bisa dibayar mahal.

• Dobrak pola pemikiran lama dan eksekusi sesuai pakem.
Ada proses iteration yang berawal dari mencari ide, kemudian disortir, dan dari proses ini akan mendapatkan gambaran baru untuk mendapat hasil yang layak yang dapat dijalankan.

• Lupakan passion sejenak.
Di saat krisis seperti ini, jangan melihat passion terlebih dahulu, kita harus bertahan dengan melakukan hal lain secara kreatif dan secara produktif.  Intinya, bagaimana kreativitas kita  ini bisa menjadi nilai tambah untuk pelanggan.

Yoris Sebastian bersama para mentor lainnya, akan memberikan pembelajaran lebih dalam akan hal-hal tersebut pada pelaku UKM Indonesia lewat kelas Akselerasi; yakni rangkaian acara yang diadakan Ninja Xpress sebagai program percepatan pengembangan dan pemberdayaan Bisnis UKM.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Hanse VICTON Kenalkan 2 Lagu Andalan dalam Album BLAZE

BERIKUTNYA

Aktris Pendatang Baru Jung Ho-yeon Tarik Perhatian dalam Drama Squid Game

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: