ilustrasi (sumber gambar: jingming pan/unsplas)

Alasan Emas Masih Jadi Instrumen Investasi yang Diminati

15 March 2023   |   22:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini makin banyak anak muda, baik generasi z maupun milenial yang mulai berinvestasi emas. Instrumen ini jadi salah satu primadona utama karena dinilai lebih stabil dan aman. Apalagi selama ini emas dikenal sebagai aset safe haven yang dapat melindungi nilai dari volatilitas pasar dan inflasi.

Widodo Darojatun, Senior Vice President Innovation Center PT Pegadaian, mengatakan bahwa secara alamiah uang akan terdampak inflasi sehingga perlu adanya investasi untuk menghadapi kondisi tersebut.

“Orang zaman dulu, aset fisik menjadi pegangan. Supaya harga aset gak berkurang nilainya. Tapi jika properti itu harganya mahal. Maka banyak yang pilih emas,” ujarnya dalam acara Indonesia Industry Outlook 2023, Rabu (15/3). 

Baca juga: Cocok Untuk Investor Konservatif, Begini Tips Untung Investasi Emas

Ungkapan Widodo ini sesuai dengan temuan riset Inventure-Alvara 2023, bahwa masyarakat pada tahun ini cenderung menjadi investor yang safety player. Untuk itu, emas menjadi pilihan utama.

Lebih jauh lagi, dia menuturkan bahwa ke depannya satuan kepemilikan emas akan menjadi lebih banyak. Bukan tanpa sebab,  harga investasi ini terbilang lebih terjangkau dibandingkan investasi lain seperti properti. Dengan kata lain, harga yang jauh lebih murah menjadi keunggulan dari emas.

“Kalau produknya affordable maka banyak yang akan akses termasuk segmen bawah,” ucapnya.

Selain karena harga terjangkau, kepemilikan emas juga akan semakin fraksional karena tidak harus dimiliki dalam jumlah besar sehingga investor dapat memiliki emas dalam jumlah yang kecil. Widodo menyebut, aset emas yang tahan inflasi dan makin mudah dimiliki akan mengangkat pamor instrumen investasi ini. 
 

Persiapan di Tengah Bayang Resesi 

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan di tengah bayang-bayang resesi, masyarakat perlu mempersiapkan keuangan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan mempertebal investasi ketimbang simpanan tabungan. 

Sebab, jika hanya menabung di perbankan, bunganya sangat kecil dan berpotensi tergerus inflasi yang lebih tinggi pada 2023.

Selain itu, masyarakat juga tidak bisa hanya bergantung dan mengharapkan pendapatan dari gaji, lantaran tidak dapat menolong melewati masa-masa sulit. Oleh sebab itu, perlu untuk berinvestasi dan memiliki pengetahuan mengenai produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat risikonya. 

Misalnya untuk generasi z yang lebih adaptif dalam melakukan investasi melalui platform digital, maka mereka perlu memperluas portofolio investasi dengan meningkatkan porsi pada produk-produk investasi yang baru.

Bagi generasi milenial yang berada di rentang usia 30 hingga 40 tahun, maka bisa memilih produk investasi yang bukan hanya menghasilkan return atau keuntungan tetapi juga disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya untuk dana pendidikan anak, menyicil down payment rumah, dan lain sebagainya.

Sementara bagi generasi baby boomers atau gen x yang sudah lebih senior, mereka perlu menyiapkan investasi untuk dana pensiun, dana untuk rekreasi menikmati hari tua, dan bisa nyicil untuk biaya kesehatan atau asuransi.

“Maka kesadaran untuk berinvestasi ini perlu ditingkatkan, dengan menurunkan gaya hidup terutama untuk kelompok kelas menengah sehingga ada uang yang bisa disiapkan untuk investasi, dana darurat, dan asuransi,” ucapnya

Baca juga: Ini Strategi Biar Investasi Cuan pada Tahun Kelinci Air

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah

SEBELUMNYA

Tayang di Bioskop Mei 2023, Simak Yuk Bocoran Cerita Film The Little Mermaid

BERIKUTNYA

Serba-Serbi Polemik Gudfest, Acara Batal Sampai Dua Kali

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: