5 Tip Memulai Bisnis Perlengkapan Ibu dan Anak dari Nol

Bagi Genhype yang sedang mencari peluang bisnis untuk dijalankan pada 2023 ini, kalian bisa melirik bisnis pada kategori ibu dan bayi atau anak. Pasalnya, kategori ini termasuk salah satu yang paling laris dan diminati oleh para buyer di e-commerce terutama sejak awal 2023.

Category Development (Mom and Baby) Senior Lead Tokopedia, Ditra Putra Komala mengatakan penjualan untuk produk ibu, bayi dan anak ini memang mengalami peningkatan penjualan terutama berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Adapun peningkatan tertinggi terlihat dari daerah Bandar Lampung (Lampung), Bandung Barat (Jawa Barat), Sukoharjo (Jawa Tengah), Denpasar (Bali) hingga Makassar (Sulawesi Selatan). Gasol Organik, misalnya, mengalami kenaikan transaksi toko hampir 2 kali lipat selama Januari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun transaksi toko Ardenleon, melonjak lebih dari 2,5 kali lipat di awal 2023.

Baca juga: Usai Resign, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Berbisnis Perlengkapan Bayi. Apa Rahasianya?

Nah, bagi Genhype yang ingin menangkap potensi besar dari kategori bisnis ini, intip nih bocoran mengenai lima cara memulai dan mengembangkan bisnis online perlengkapan bayi/anak.
 

1. Pelajari produk terlaris

Berdasarkan data internal Tokopedia produk pada subkategori Perawatan Bayi; Popok; Makanan dan Susu Bayi; Mainan dan Aktivitas Bayi; serta Perlengkapan Makan Bayi, menjadi yang paling laris pada kategori Ibu dan Bayi pada awal 2023. Sementara 5 produk terlaris di Tokopedia pada kategori Ibu dan Anak, yaitu popok sekali pakai; susu untuk bayi di atas 1 tahun; sampo dan sabun bayi; kapas dan tisu bayi; serta minyak telon.

Nah, untuk dapat mempelajari produk terlaris di Tokopedia, pegiat usaha bisa menggunakan fitur Wawasan Pasar di aplikasi Tokopedia Seller. Fitur ini juga bisa membantu penjual mengetahui harga pasar agar bisa bersaing secara sehat dan kompetitif.

“Pelaku usaha juga bisa mendapatkan kata kunci yang paling banyak dicari masyarakat berdasarkan wilayah dan kategori produk agar bisa memberi judul produk secara tepat,” jelas Ditra.
 

2. Deskripsi lengkap

Selanjutnya, pelaku usaha juga perlu menjelaskan produk secara rinci, mulai dari merek, fungsi, ukuran, diperuntukkan bagi anak usia berapa, kelengkapan, warna, bahan, cara perawatan hingga opsi layanan kurir, serta jadwal pengiriman.

Ditra juga mengingatkan untuk tidak lupa menginformasikan sertifikasi yang telah didapatkan, misalnya label SNI untuk baju bayi/anak atau sertifikasi BPOM dan halal untuk makanan bayi, agar semakin meyakinkan calon pembeli.

Untuk foto, pastikan pencahayaan cukup dan gunakan background yang sederhana untuk menonjolkan kelebihan produk. Penjual juga bisa menyiapkan foto produk dari berbagai sisi hingga detail bahan produk.

Saat menulis deskripsi produk, Ditra menyarankan penjual memposisikan diri sebagai pembeli agar bisa memperkirakan pertanyaan apa saja yang mungkin ditanyakan oleh pembeli. “Untuk mengetahui format deskripsi produk dan foto yang tepat, penjual juga bisa mempelajari materi edukasi yang bisa diakses secara gratis lewat Pusat Edukasi Seller di Tokopedia,” ucapnya.
 

3. Ikuti kampanye online

Untuk memperluas jangkaun pasar, penjual bisa mengikuti berbagai kampanye di Tokopedia. Salah satunya lewat Tokopedia Parents Fair yang diadakan setiap tahun. Melalui kampanye ini penjual bisa memberi lebih banyak penawaran menarik untuk pembeli, mulai dari flash sale, cashback, peluncuran eksklusif hingga live shopping.

Ardenleon, salah satu usaha yang memproduksi berbagai baju bayi dan anak, mengakui bahwa Tokopedia Parents Fair bisa mendorong penjualan secara signifikan dibandingkan sebelum mengikuti kampanye tersebut.
 

4. Maksimalkan fitur penjualan

Menurut Ditra, para pelaku usaha juga dapat memanfaatkan fitur beriklan otomatis TopAds agar produk perlengkapan bayi dan anak yang dijual tampil teratas di halaman Tokopedia. “Cukup dengan modal kecil, yaitu mulai dari Rp250 per klik, penjual bisa menjangkau lebih banyak pembeli dan memaksimalkan penjualan,” ujarnya.