Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. (Sumber gambar : Freepik)

Simak 5 Jenis Pemeriksaan Rutin, Cegah Penyakit Sebelum Terambat

28 February 2023   |   18:09 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Risiko penyakit mengintai setiap waktu. Oleh karena itu, bagi kita untuk mencegahnya sejak dini. Buat sebagian besar orang, upaya menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit diasosiasikan dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti asupan makanan dengan nutrisi baik, olahraga teratur, dan tidur cukup. 

Kendati demikian, faktanya ada beragam tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan, seperti memerika kesehatan secara rutin. Dengan cara ini, seseorang akan bisa mengetahui kondisi kesehatannya dan bisa menangani dengan cepat dan tepat apabila terdeteksi adanya penyakit. 

Baca juga: Wajib Baca, Ini Deretan Vitamin yang Bantu Kesehatan Jantung

Tubuh secara alami memberikan sinyal mengenai kondisi kesehatan seseorang. Kesadaran akan kondisi atau gejala yang dirasakan tubuh menjadi penting agar orang tersebut dapat mengantisipasi penyakit yang lebih serius. 

Tidak dipungkiri, banyak masyarakat yang abai bahkan tidak menyadari ternyata dirinya menderita penyakit. Terutama penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, bahkan kanker sekalipun. Untuk itu, pemeriksaan kesehatan menjadi penting.

Nah buat kamu yang ingin hidup sehat, berkualitas, dan lebih lama, berikut beberapa jenis tes kesehatan menurut Halodoc yang dapat dilakukan secara rutin. 
 

1. Pengecekan Gula Darah

Cek gula darah dilakukan untuk mengukur kadar glukosa (gula) dalam darah. Pada umumnya, tes ini dilakukan bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula dalam tubuh untuk mencegah komplikasi penyakit. 

Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan seseorang untuk mengetahui kadar gula tubuh untuk mendeteksi kondisi kesehatan sedari dini dan menentukan tindakan selanjutnya. Kadar gula darah dinilai normal apabila berada pada tingkat 70-99 mg/dL3.
 

2. Tes Kadar Kolesterol

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah,  yang perlu dilakukan secara berkala. Ada beberapa macam pemeriksaan kolesterol yang diperiksa, umumnya adalah kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL. 

Kadar kolesterol total bisa dikatakan normal apabila berada pada tingkat di bawah 200 mg/dL. Lebih lanjut, pemeriksaan ini bertujuan agar seseorang dapat mengelola risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan pembuluh darah. Dari hasil tes ini, seseorang bisa mengambil langkah awal untuk menurunkan dan mempertahankan kadar kolesterol pada kadar yang diinginkan, yakni kurang dari 200 mg/dL.
 

3. Cek Asam Urat 

Cek asam urat merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat di dalam darah. Lebih lanjut, pengecekan asam urat dapat dilakukan kapan saja dan kerap digunakan untuk mengetahui pemicu dari beberapa kondisi medis tertentu, misalnya nyeri pada sendi. 

Bahaya asam urat jika tidak diobati dapat mengakibatkan batu ginjal. Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh akan membentuk kristal yang dapat menghambat kerja dari ginjal. 
 

4. Cek Kadar Vitamin D 

Pengecekan ini dilakukan untuk memeriksa persediaan vitamin D dalam tubuh yang diperiksa melalui spesimen darah. Pemeriksaan kadar vitamin D dilakukan untuk mengetahui kondisi metabolisme tulang, kadar mineral dalam darah, fungsi paratiroid, hingga hormonal seseorang. 

Tes ini termasuk ke dalam pemeriksaan umum yang dapat dilakukan secara berkala oleh orang-orang yang memiliki kemungkinan kekurangan vitamin D. Metabolisme Vitamin D dipengaruhi oleh sinar matahari, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di daerah tropis ternyata masih banyak yang kekurangan vitamin D. 
 

5. Tes Urine Lengkap 

Tes urine atau urinalisis adalah pemeriksaan menggunakan spesimen urine (kencing), untuk mengetahui kondisi terkait ginjal dan saluran kencing, dan juga karena urine mengandung sisa metabolisme. Pemeriksaan ini juga bisa menggambarkan beberapa kondisi metabolisme, terutama glukosa. Umumnya tes urine dilakukan untuk melihat adanya infeksi pada saluran kencing, kerusakan pada ginjal, dan juga pada penderita diabetes.

Baca juga: Studi Sebut Polusi Udara Ganggu Kesehatan Mental, Simak 5 Cara Mengatasinya Yuk

Editor: Dika Irawan
 

SEBELUMNYA

Tren Stagnan, Motor Sport Kurang Diminati Masyarakat Karena Tidak Multifungsi

BERIKUTNYA

Mengenal Rare Disorders, Kelainan Langka yang Banyak Diderita Anak dan Balita

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: