Cuplikan video klip single Merayakan Fana (Sumber gambar: Hu Shah Records)

Barasuara Merilis Video Klip Single Merayakan Fana, Ajak Pendengar Masuk ke Dimensi Berbeda

27 February 2023   |   06:46 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Selang seminggu merilis single Merayakan Fana, Barasuara meluncurkan video klip dari lagu anyarnya tersebut. Lagu ini merupakan  single  kedua menuju perilisan album ketiga mereka mendatang, setelah merilis single Bangkit  dan  Berlari pada 2020 lalu. Merayakan Fana adalah manifestasi kematangan dan kedewasaan Barasuara dalam bermusik.

Hal itu pula yang tampak pada video klip single Merayakan Fana. Klip berdurasi 5 menit 24 detik itu tampak digarap dengan matang oleh Barasuara, yang berusaha untuk memvisualisasikan lirik dari lagu tersebut. Disutradarai oleh Yogi Kusuma, klip lagu Merayakan Fana seolah mengajak para pendengar untuk masuk ke dalam dimensi lain, dimensi yang mereka buat.

Baca juga: Road Roots Awali 2023 dengan Single berjudul Pernah Bersama

Video musik ini diperankan oleh keenam personel Barasuara yaitu Iga Massardi, Puti Chitara, Asteriska, TJ Kusuma, Gerald Situmorang, dan Marco Steffiano. Dalam klip itu, mereka memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang menjadi koki, pelayan restoran, tukang rias, hingga desainer.

Di samping pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab, mereka juga harus menghadapi sekelumit persoalan pribadi yang menekan. Ditambah perlakuan orang-orang yang menyepelekan peran dan pekerjaan mereka. Realitas yang dihadirkan oleh Barasuara ini tentunya akan mudah relate dengan siapapun yang menontonnya. Kehidupan dewasa yang melelahkan, dan penuh persoalan.

Menjelang menit-menit akhir, klip menampilkan sosok misterius yang membawa energi magis kepada seluruh personel Barasuara. Kondisi yang serba menekan mereka mendadak berbalik. Mereka bebas menumpahkan segala kekesalan dan amarahnya pada orang-orang yang menjatuhkan dan menyudutkan mereka.

Dalam bagian ini, klip terasa begitu dramatis dan menjadi klimaks atas narasi yang dibangun sejak awal. Dari sini, seolah menjadi petunjuk akan makna 'merayakan fana' yang dimaksud oleh Barasuara. Hidup adalah hanya untuk merayakan fana, merayakan segala hal yang tak kekal dengan cara-cara yang bisa saja gila.
 

Barasuara (Sumber gambar: Hu Shah Records)

Barasuara (Sumber gambar: Hu Shah Records)


Single Merayakan Fana sendiri menjadi semacam babak baru bagi perjalanan bermusik Barasuara. Band yang dibentuk 10 tahun silam ini mencoba mengenali diri mereka kembali, tentu dengan kacamata yang lebih ajeg tapakannya. “Ini sebuah pendapat versi kami tentang kematian yang disuguhkan lewat lagu,” ungkap TJ Kusuma, Gitaris Barasuara.

Butuh waktu yang cukup panjang yakni sekitar satu tahun bagi Barasuara menggarap lagu Merayakan Fana. Single ini tercipta berawal dari satu workshop yang mereka jalani pada awal 2021 lalu selama seminggu. Dari pertemuan itu, mereka memutuskan untuk mulai menggarap album ketiga.

Akhirnya, Barasuara melanjutkan  workshop  kedua di kantor mereka. Kala itu, sang bassist, Gerald Situmorang, menjadi pionir untuk membuat satu komposisi lagu. Setelah direkam dan diperdengarkan dengan seluruh personel yang lain, vokalis  sekaligus gitaris Barasuara, Iga Massardi, menambahkan beberapa bagian dari komposisi awal tersebut.

Gerald mengatakan proses produksi lagu  Merayakan Fana terasa spesial karena dibiarkan tumbuh sesuai kebutuhan. Rancangannya berkembang terus seiring perjalanan waktu. Di tengah proses, mereka juga memutuskan untuk memasukkan unsur orkestra yang dibuat oleh komposer kenamaan Erwin Gutawa.

"Dari segi musikalnya, [lagu] yang sekarang adalah kumulatif dari perjalanan 10 tahun kami sebagai band. Kami sudah tahu mesti isi apa di dalam sebuah komposisi," katanya.

Energi baru yang mulai tumbuh di tubuh Barasuara juga menjadi nuansa baru yang akan mereka tawarkan di album ketiga mereka mendatang. Gerald mengatakan Merayakan Fana ini adalah salah satu track yang bakal menggambarkan album ketiga Barasuara. "Di elemen baru ini, kita ingin lebih megah dan semoga memberikan warna baru lagi," imbuhnya.

Hal ini dianggap menjadi pertanda bagus oleh Iga Massardi. Menurutnya, dalam titik ini, Barasuara sudah bisa membagi perannya secara lebih merata di antara personel, sehingga mengurangi dominasinya khususnya dalam hal penulisan lagu.

Bagi Iga, lagu Merayakan Fana merupakan manifestasi dari kedewasaan dan kematangan Barasuara sebagai sebuah band. Dengan segala hal yang telah menempa band ini, dia melihat saat ini setiap personelnya telah mampu mengakomodir ide masing-masing dan menyatukannya menjadi satu karya yang harmonis.

"Lagunya hampir tidak ada pengulangan secara utuh. Secara keseluruhan, ini membuka gerbang baru yang menarik untuk Barasuara sebagai band," tambahnya.

Senada, TJ Kusuma mengatakan dengan sejumlah pengalaman yang telah dilalui, Barasuara kini semakin lebih saling mengenal karakter personelnya satu sama lain, baik dari segi musikalitas maupun bukan. 

"Sehingga, seandainya terjadi sesuatu, entah itu masalah atau proses menyatukan ide atau mencoba sesuatu yang baru, jadi lebih nyambung dan leluasa. Kami sudah lebih yakin satu sama lain," ucapnya.

Baca juga: Jadi Pembuka Album Debut, Prinsa Mandagie Merilis Single Ternyata Berpisah Lebih Indah

Hal itu juga yang diakui oleh Asteriska, vokalis Barasuara. Menurutnya, saat ini, dia merasa energi dari Barasuara lebih apa adanya, melebur, dan lebih membuka pikiran karena sudah belajar lebih banyak soal kehidupan dan ego masing-masing.

"Kesepahaman tentang titik di mana Barasuara sebagai sebuah unit berdiri, menjadi modal penting untuk terus berjalan ke depan," ungkapnya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Resmi Ditutup, Indonesia Fashion Week 2023 Bukukan Transaksi Rp60 Miliar

BERIKUTNYA

Jaga Kesehatan Sistem Saraf, Ini Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Menurut Dokter

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: