Cokelat menjadi makanan yang identik dengan perayaan Valentine. (Sumber gambar: Budgeron Bach/Pexels)

Cokelat Masih Jadi Favorit saat Perayaan Valentine, Ternyata Begini Sejarahnya!

13 February 2023   |   16:21 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Perayaan hari Valentine setiap tanggal 14 Februari kerap dimanfaatkan banyak orang sebagai momentum untuk mengekspresikan kasih sayang. Berbagai ekspresi romantis seperti memberikan hadiah dan menghabiskan waktu bersama menjadi tradisi tahunan yang membudaya di berbagai negara.

Bunga, cokelat, kue, hingga perhiasan merupakan sederet pilihan yang umumnya digunakan sebagai hadiah untuk orang tersayang saat Valentine. Namun, cokelat boleh dibilang menjadi salah satu hal yang identik dengan perayaan Valentine.

Cokelat dalam berbagai bentuk dan hiasan biasanya mulai banyak dijumpai di toko-toko menjelang perayaan yang disebut hari kasih sayang itu. 

Baca juga: 5 Ide Rayakan Valentine Sesuai Karakter Love Language

Business Manager Confectionery Nestle Indonesia, Pritha, mengatakan budaya mengonsumsi cokelat saat perayaan Valentine masih cukup besar di Indonesia. Secara global, paparnya, penjualan cokelat saat momentum Valentine mengalami peningkatan hingga 40 persen.

"Salah satu penjualan cokelat yang paling besar itu pasti pada saat Valentine, mulai dari Januari sampai Februari," katanya saat ditemui Hypeabis.id di Jakarta, baru-baru ini.

Hal ini juga diperkuat dengan laporan dari Totally Chocolate yang menyebutkan bahwa penjualan cokelat pada perayaan Valentine tahun 2022 menghasilkan total rekor penjualan sebesar US$4,1 miliar. 

Selain itu, pada tahun 2023, sebanyak 92 persen orang Amerika berencana merayakan hari Valentine dengan cokelat, permen dan lainnya, begitupun sebanyak 93 persen orang Amerika menginginkan hadiah cokelat atau permen pada hari Valentine.

Menurut Pritha, saat ini cokelat masih menjadi pilihan bagi banyak orang untuk memberikan hadiah Valentine. Selain rasanya yang manis, cokelat menjadi pilihan lantaran cenderung affordable atau mudah dijangkau oleh siapapun, kapan, dan dimanapun.
 

Cokelat menjadi makanan yang identik dengan perayaan Valentine (Sumber gambar: Rodnae Productions/Pexels)

Cokelat menjadi makanan yang identik dengan perayaan Valentine (Sumber gambar: Rodnae Productions/Pexels)


Sejarah Cokelat Identik dengan Valentine

Cokelat sebagai makanan yang identik dengan Valentine rupanya telah memiliki sejarah yang panjang bahkan berakar pada sejarah Mesoamerika. Dilansir dari Smithsonian Magazine, saat itu cokelat dianggap sebagai barang mewah yang sangat berharga di kalangan elit kelas atas Maya dan Aztec.

Mereka biasa menikmati cokelat dengan cara mencampurkan biji kakao panggang dengan tepung jagung, vanila, madu dan cabai. Saat itu, biji kakao adalah komoditas yang sama berharganya dengan emas, bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.

Pada awal 1600-an, ‘demam’ cokelat mulai melanda di seluruh Eropa. Di London, rumah cokelat mulai menyaingi kedai kopi sebagai tempat berkumpul. Bahkan, sebuah toko di Gracechurch Street pada tahun 1657 mengiklankan cokelat sebagai minuman dari India Barat yang bisa menyembuhkan dan memelihara tubuh dari banyak penyakit.

Dilansir dari history.com, pada tahun 1840-an, gagasan Hari Valentine sebagai hari libur untuk merayakan hubungan cinta yang romantis mulai diberlakukan di sebagian besar wilayah Eropa. 

Orang-orang dari era Victoria saat itu merayakan Valentine dengan mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya termasuk memberikannya hadiah serta kartu ucapan.

Saat itu, pembuat cokelat di Inggris, JS Fry & Sons,  memproduksi cokelat batangan modern pertama pada 1847. Dia membuat cokelat pertama yang dapat dimakan secara langsung, dimana kala itu biasanya cokelat dibuat sebagai minuman. 

Kemudian pada 1861, besarnya antusias orang-orang pada perayaan Valentine akhirnya ditangkap sebagai peluang oleh Richard Cadbury, seorang keturunan dari keluarga pengusaha cokelat di Inggris. Kala itu, dia memiliki tanggung jawab penting atas penjualan cokelat dari bisnis keluarganya.

Cadbury pun akhirnya meningkatkan teknik pembuatan cokelatnya dengan mengekstrak mentega kakao murni dari biji utuh, sehingga menghasilkan cairan cokelat yang lebih enak daripada yang pernah dicicipi kebanyakan orang-orang Inggris.

Dari sinilah, Cadbury secara tidak sengaja menghasilkan varian cokelat baru yang disebut dengan dark chocolate atau cokelat masak pekat. Menyadari peluang bisnisnya, dia pun mulai menjual varian cokelat ini dengan dikemas menggunakan kotak yang indah.

Untuk semakin mempercantik hiasan, Cadbury juga menaruh gambar Cupid dan bunga mawar di atas kotak berisi cokelat berbentuk hati. Dari sinilah muncul gagasan cokelat sebagai hadiah Valentine. Dari Eropa, budaya memberikan cokelat pada hari kasiha sayang ini pun mulai merambah ke seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. 

Baca juga: Rekomendasi Kado Valentine untuk Cowok, Dijamin Tambah Sayang

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Serial Edukatif DOMIKADO Garapan Visinema Rilis Episode Baru

BERIKUTNYA

Hypereport: Masa Depan Esports yang Kian Kompetitif

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: