Pendiri SM Entertainment Lee Soo-man (Sumber gambar : SM Town)

Lee Soo-man Serahkan Saham ke HYBE, Begini Ruwetnya Konflik SM Entertainment

11 February 2023   |   18:16 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Akuisisi 14,18 persen saham mantan pendiri SM Entertainment, Lee Soo-man yang dilakukan HYBE, baru-baru ini, menggemparkan jagat industri musik K-Pop. Langkah ini dinilai sebagai balasan dirinya didepak dari agensi yang menaungi Super Junior, SNSD, EXO, Shinee, Red Velvet, hingga AESPA itu. 

Kendati demikian, di balik akuisisi saham oleh HYBE, ada rangkaian cerita yang melibatkan kisruh internal di SM Entertainment. Perselisihan mencuat setelah rencana penghentian kontrak dengan perusahaan produksi milik Lee Soo Man, Like Planning pada September 2022. 

Baca juga: HYBE Dikabarkan Akuisisi Saham SM Entertainment, Undang Kontroversi Petinggi Agensi

Mengutip Koreaboo, penghentian kontrak ini lantaran Lee Soo Man mendapatkan keuntungan banyak atas royalti dari artis dan merugikan SM Entertainment. Salah satu kontrak Like Planning yang bocor mengungkapkan Lee Soo Man akan menerima 6 persen dari semua pendapatan terkait musik dari perusahaan antara 2022 hingga 2092, serta tiga persen dari pendapatan terkait manajemen hingga 2025.

Dengan demikian, Lee Soo Man akan menerima hingga 80 miliar won (US$63,3 juta) selama 70 tahun, sekalipun kontrak Like Planning diputus. 

Keputusan tersebut lantas direalisasikan. Pada Jumat, 3 Februari 2022, Co-CEO SM Lee Sung-soo dan Tak Young-jun mengumumkan perusahaan telah mengakhiri kontrak dengan Lee Soo-man. “Meskipun kontraknya dengan SM sebagai produser utama telah berakhir, kami dengan tulus menghargai dukungannya sebagai pemegang saham," tulis pernyataan Lee Sung-soo, dikutip dari Yeonhap.

Manajemen pun menegaskan sedang melakukan transformasi baru melalui cetak biru, ‘SM 3.0’. Sistem baru ini bertujuan untuk memperluas kemampuan produksi perusahaan, serta mempercepat kecepatan produksi IP dengan mendistribusikan kekuatan pengambilan keputusan kepada para pemimpin di setiap organisasi. 

Untuk itu, agensi K-pop akan menyebarkan artisnya ke lima pusat produksi berbeda yang akan menjalankan fungsi utama secara independen, seperti produksi musik dan manajemen bintang. “SM Entertainment mengumumkan rencana untuk memasuki fase kunci baru 'SM 3.0', transisi dari produser tunggal ke sistem multi-produksi/multi-label,” sebut Sung-soo.


Saham SM Dibeli Kakao

Pasca penghentian kontrak dengan Lee Soo-man, SM pun menyerahkan sahamnya kepada Kakao Corp Korea Selatan pada 7 Februari 2023. Kakao mengakuisisi 9,05 persen saham senilai 112 miliar won di SM Entertainment, serta obligasi konversi senilai 105 miliar won, menjadi pemegang saham terbesar kedua perusahaan saat kesepakatan selesai.

Diduga, pemutusan kontrak dan akuisisi saham ini mengundang amarah Lee Soo-man. Melalui firma hukum Hwawoo, dia menggugat pemberian saham tersebut karena dinilai ilegal. 

Dalam pernyataan yang dirilis melalui firma hukum, Lee Soo-man menyebut ada persaingan bisnis antara pemegang saham terbesar, yakni dirinya dan mitra aliansi yang berlindung dengan dana ekuitas swasta pemegang saham. “Alhasil, hal itu merupakan langkah ilegal terhadap hukum komersial dan anggaran dasar dewan direksi SM untuk menerbitkan saham baru serta obligasi konversi kepada pihak ketiga,” tuturnya. 

Baca juga: Baca juga: Kpopers, Dimulai dari Fandom hingga Kekuatan Nyata Media Sosial
1
2


SEBELUMNYA

Art Jakarta Gardens 2023: Seniman Ini Melukis Ulang Karya Raden Saleh, Apa Itu?

BERIKUTNYA

Rekomendasi Kado Valentine untuk Cowok, Dijamin Tambah Sayang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: