Ilustrasi anak mempertanyakan stunting. (Sumber gambar : Freepik/Rawpixel)

Lagi Viral, Cek 5 Fakta Seputar Stunting

09 February 2023   |   20:52 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

3. Cukupi Nutrisi Kehamilan 

Diana mengatakan bahwa kecukupan nutrisi, baik saat anak berada dalam kandungan maupun setelah lahir, sangat penting dalam menentukan tinggi badan anak.

Orang tua yang memperhatikan nilai gizi dari makanannya sejak mengandung akan membuat bayi mendapatkan asupan nutrisi optimal. Selama mengandung, pastikan ibu tidak mengalami kekurangan nutrisi, defisit zat besi, dan defisiensi folat.

Perhatikan kecukupan gizi tersebut selama trimester kehamilan. Pada kehamilan trimester pertama, ibu hamil umumnya memiliki kebutuhan kalori 1.600 kalori. Kebutuhannya akan meningkat sebanyak 100 kalori setiap kali trimesternya bertambah.

Kemudian, ibu hamil juga perlu mencukupi kebutuhan proteinnya. Diana menjelaskan, biasanya ibu hamil menambah asupan protein sebanyak 20 gram sejak kehamilan pertama. Setelahnya, ibu hamil hanya perlu menambah 10 gram protein lagi setiap berganti trimester.

Untuk memenuhi kebutuhan protein, ibu hamil bisa mengonsumsi telur, ayam, ikan, atau jenis makanan lain sesuai selera. Namun, sebaiknya konsumsinya seimbang, antara protein hewani dan protein nabati.

“Selain nutrisi, kalori, protein, lemak baik, vitamin, dan mineral yang lengkap, ibu hamil juga memerlukan tambahan zat besi agar tinggi badan anak lebih optimal," tuturnya. 

Baca juga: Bunda, Intip 5 Kiat Cegah Stunting pada Anak
 

4. Total 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Ya, proses stunting berlangsung selama 2 tahun atau 1000 hari kehidupan. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, fokus pemenuhan gizi untuk mencegah stunting yakni 38 minggu atau 280 hari di dalam rahim, 720 sejak lahir sampai berusia 2 tahun. “Jika sudah lewat 2 tahun, jika ada gangguan pertumbuhan ini relatif sulit untuk mengatasinya,” jelasnya.

Diana menjelaskan, untuk memaksimalkan pertumbuhan, kebutuhan karbohidrat dan protein harus cukup. Kemudian, kalsium juga berperan penting. Kalsium dapat membantu pertumbuhan tulang dengan baik. 

Kebutuhan nutrisi dan gizi itu didapat dari makanan. Namun, jika dirasa kurang, tak ada salahnya menambah dari suplemen dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. “Pertumbuhan tinggi anak akan lebih bagus jika asupan nutrisi dibarengi stimulus olahraga dan aktivitas fisik lain,” imbuhnya.

Guru Besar Ilmu Gizi IPB University Prof. Dr. Hardinsyah memaparkan ikan menjadi salah satu makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. “Kebiasaan konsumsi ikan yang cukup setiap hari turut mencegah penyakit jantug,” tambahnya. 
 

5. Waspada Dampak Panjang  

Stunting bertahan seumur hidup. Risikonya bukan hanya tubuh anak yang pendek, namun juga menganggu perkembangan otak, IQ yang lebih rendah, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan risiko penyakit serius yang lebih besar seperti diabetes dan kanker di kemudian hari. 

Masalah tersebut menjadi lingkaran setan dimana anak perempuan yang menderita gizi buruk tumbuh menjadi ibu yang melahirkan bayi kurang gizi. Oleh karena itu, buat kamu calon ibu, mari cegah stunting sejak dini!


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto
1
2


SEBELUMNYA

Hesti Purwadinata Kembangkan Brand Parfum Hipnoza, Ini Keistimewaannya

BERIKUTNYA

Jangan Terlewat! Ada NFT Gratis dari Abenk Alter di Art Jakarta Gardens

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: