Waspada! CDC Temukan Obat Tetes Mata Pemicu Kebutaan
04 February 2023 |
19:00 WIB
Setelah obat sirup yang menyebabkan gagal ginjal akut, kini muncul obat tetes mata yang dapat memicu kebutaan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) baru saja mengumumkan adanya infeksi bakteri serius dari produk tetes mata yang terkontaminasi, EzriCare.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) langsung mengambil langkah cepat dengan melarang penggunaan produk air mata buatan yang diproduksi Global Pharma Healthcare itu. CDC menemukan produk tersebut terkait dengan lusinan infeksi bakteri yang resisten terhadap obat.
CDC mencatat Infeksi tersebut disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa, bakteri yang biasanya menimbulkan risiko infeksi tinggi pada orang yang dirawat di rumah sakit dengan luka operasi atau luka bakar. Mikroorganisme ini juga berisiko menginfeksi mereka yang menggunakan ventilator atau kateter.
“Strain P. aeruginosa di balik wabah itu langka dan sangat kebal obat," tulis CDC dalam laporannya dikutip dari Live Science, Sabtu (14/2/2023).
Baca juga: Tips Merawat Mata untuk Pengguna Lensa Kontak
Dalam laporan yang diterima CDC, 55 kasus infeksi terdeteksi di 12 negara bagian yang terjadi antara Mei 2022 sampai Januari 2023. "Hasilnya, pasien kehilangan penglihatan permanen akibat infeksi kornea, rawat inap, dan satu kematian akibat infeksi sistemik,” demikian pernyataan dalam laporan itu.
Disampaikan bahwa ada 10 merek obat tetes mata yang berbeda digunakan pasien sebelum akhirnya mengalami masalah pada matanya. Beberapa pasien bahkan menggunakan lebih dari satu jenis. Kendati demikian, CDC menyampaikan mayoritas pasien menggunakan air mata buatan merek EzriCare, produk bebas pengawet yang dijual bebas dan dikemas dalam botol multidosis.
“Pengujian laboratorium CDC mengidentifikasi adanya strain wabah dalam botol EzriCare terbuka dengan nomor lot berbeda yang dikumpulkan dari dua negara bagian,” lapor agensi kesehatan tersebut.
Sementara itu, Global Pharma Healthcare diketahui telah menarik produk EzriCare dari pasaran yang diproduksi di India dan didistribusikan oleh Delsam Pharma dan Aru Pharma Inc. Pada 24 Januari, mereka merekomendasikan agar konsumen berhenti menggunakan obat tetes mata itu setelah perusahaan mengetahui penyelidikan CDC.
"Global Pharma Healthcare memberi tahu distributor produk ini, Aru Pharma Inc. dan Delsam Pharma dan meminta grosir, pengecer, dan pelanggan yang memiliki produk yang ditarik untuk berhenti menggunakan," bunyi pengumuman FDA baru-baru ini.
Adapun berdasarkan penulusuran Hypeabis,id, produk EzriCare tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan di Indonesia. Begitu pula dengan distributor Delsam Pharma dan Aru Pharma Inc. Kendati demikian, kalian perlu tetap waspada dalam menggunakan obat tetes mata maupun obat lainnya. Jangan lupa membaca label kemasan dan gunakan sesuai ketentuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: 5 Buah Terbaik Untuk Membantu Kesehatan Mata, Mana Pilihanmu?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) langsung mengambil langkah cepat dengan melarang penggunaan produk air mata buatan yang diproduksi Global Pharma Healthcare itu. CDC menemukan produk tersebut terkait dengan lusinan infeksi bakteri yang resisten terhadap obat.
CDC mencatat Infeksi tersebut disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa, bakteri yang biasanya menimbulkan risiko infeksi tinggi pada orang yang dirawat di rumah sakit dengan luka operasi atau luka bakar. Mikroorganisme ini juga berisiko menginfeksi mereka yang menggunakan ventilator atau kateter.
“Strain P. aeruginosa di balik wabah itu langka dan sangat kebal obat," tulis CDC dalam laporannya dikutip dari Live Science, Sabtu (14/2/2023).
Baca juga: Tips Merawat Mata untuk Pengguna Lensa Kontak
Ilustrasi bakteri. (Sumber: Freepik/Wirestock)
Disampaikan bahwa ada 10 merek obat tetes mata yang berbeda digunakan pasien sebelum akhirnya mengalami masalah pada matanya. Beberapa pasien bahkan menggunakan lebih dari satu jenis. Kendati demikian, CDC menyampaikan mayoritas pasien menggunakan air mata buatan merek EzriCare, produk bebas pengawet yang dijual bebas dan dikemas dalam botol multidosis.
“Pengujian laboratorium CDC mengidentifikasi adanya strain wabah dalam botol EzriCare terbuka dengan nomor lot berbeda yang dikumpulkan dari dua negara bagian,” lapor agensi kesehatan tersebut.
Sementara itu, Global Pharma Healthcare diketahui telah menarik produk EzriCare dari pasaran yang diproduksi di India dan didistribusikan oleh Delsam Pharma dan Aru Pharma Inc. Pada 24 Januari, mereka merekomendasikan agar konsumen berhenti menggunakan obat tetes mata itu setelah perusahaan mengetahui penyelidikan CDC.
"Global Pharma Healthcare memberi tahu distributor produk ini, Aru Pharma Inc. dan Delsam Pharma dan meminta grosir, pengecer, dan pelanggan yang memiliki produk yang ditarik untuk berhenti menggunakan," bunyi pengumuman FDA baru-baru ini.
Adapun berdasarkan penulusuran Hypeabis,id, produk EzriCare tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan di Indonesia. Begitu pula dengan distributor Delsam Pharma dan Aru Pharma Inc. Kendati demikian, kalian perlu tetap waspada dalam menggunakan obat tetes mata maupun obat lainnya. Jangan lupa membaca label kemasan dan gunakan sesuai ketentuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: 5 Buah Terbaik Untuk Membantu Kesehatan Mata, Mana Pilihanmu?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.