Kekurangan Zat Besi Bisa Ganggu Pertumbuhan Anak Loh Moms
31 January 2023 |
19:30 WIB
Setiap orang tua pasti ingin agar buah hatinya dapat tumbuh sehat dan optimal. Namun kadang kala ada beberapa persoalan yang kerap tidak disadari yang ternyata dapat mengganggu tumbuh kembang sang anak. Selain harus memenuhi kebutuhan makro nutrien pada anak, orang tua juga perlu memperhatikan asupan mikro nutrien salah satunya adalah zat besi.
Pada saat anak kekurangan zat besi maka dia akan mengalami anemia. Rupanya anemia yang bersamaan dengan asupan nutrisi tidak optimal menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan (faltering growth) yang merupakan awal terjadinya stunting.
Baca juga: Gain dan Kemenkes Terus Upayakan Peningkatan Gizi Anak Bangsa
Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kemenkes ditemukan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia.
Zat besi sendiri merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Saat asupan zat besi tidak tercukupi dalam makanan harian, maka dapat terjadi gangguan perkembangan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak.
Luciana B. Sutanto, Presiden Indonesian Nutrition Association mengatakan bahwa zat besi memiliki peran penting pada tubuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembang maksimalnya.
Asupan zat besi yang tidak adekuat dapat berdampak dalam jangka pendek pada menurunnya kecerdasan, fungsi otak, fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan, nafsu makan buruk, serta menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
"Jika tidak ditangani dengan tepat dapat mempengaruhi performa anak di sekolah, perubahan atensi dan sosial, serta perubahan perilaku pada anak," ujarnya dalam pelaksanaan Hari Gizi Nasional.
Menurutnya, pada anak di atas satu tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan makanan gizi seimbang termasuk pangan makanan dan minuman yang mengandung sumber protein hewani yang kaya Zat Besi maupun mikronutrien lain yang mendukung penyerapan Zat Besi seperti vitamin C.
Sebab, kombinasi Zat Besi dan Vitamin C dengan rasio molar 2 banding 1 dapat mendukung peningkatan penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat.
"Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil, bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi dengan kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C agar si Kecil bisa tumbuh maksimal," ujarnya.
Baca juga: Penuhi Gizi Anak saat Sarapan Agar Bebas dari Lethargy Syndrome
Anggi Morika Septie, Marketing Manager SGM Eksplor mengatakan intervensi melalui pemenuhan nutrisi dan edukasi secara menyeluruh tentang pentingnya memenuhi kombinasi unik zat besi dan vitamin C menjadi upaya yang dapat dilakukan dalam memutus mata rantai anemia baik di lingkup individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
"Tantangan pemenuhan gizi yang masih dihadapi anak-anak Indoensia perlu menjadi perhatian yang serius mengingat tercapai atau tidaknya mimpi bangsa terkait Generasi Emas Indonesia 2045 sangat ditentukan oleh kualitas anak-anak yang saat ini," ujarnya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Pada saat anak kekurangan zat besi maka dia akan mengalami anemia. Rupanya anemia yang bersamaan dengan asupan nutrisi tidak optimal menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan (faltering growth) yang merupakan awal terjadinya stunting.
Baca juga: Gain dan Kemenkes Terus Upayakan Peningkatan Gizi Anak Bangsa
Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kemenkes ditemukan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia.
Zat besi sendiri merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Saat asupan zat besi tidak tercukupi dalam makanan harian, maka dapat terjadi gangguan perkembangan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak.
Luciana B. Sutanto, Presiden Indonesian Nutrition Association mengatakan bahwa zat besi memiliki peran penting pada tubuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembang maksimalnya.
Asupan zat besi yang tidak adekuat dapat berdampak dalam jangka pendek pada menurunnya kecerdasan, fungsi otak, fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan, nafsu makan buruk, serta menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
"Jika tidak ditangani dengan tepat dapat mempengaruhi performa anak di sekolah, perubahan atensi dan sosial, serta perubahan perilaku pada anak," ujarnya dalam pelaksanaan Hari Gizi Nasional.
Menurutnya, pada anak di atas satu tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan makanan gizi seimbang termasuk pangan makanan dan minuman yang mengandung sumber protein hewani yang kaya Zat Besi maupun mikronutrien lain yang mendukung penyerapan Zat Besi seperti vitamin C.
Sebab, kombinasi Zat Besi dan Vitamin C dengan rasio molar 2 banding 1 dapat mendukung peningkatan penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat.
"Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil, bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi dengan kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C agar si Kecil bisa tumbuh maksimal," ujarnya.
Baca juga: Penuhi Gizi Anak saat Sarapan Agar Bebas dari Lethargy Syndrome
Anggi Morika Septie, Marketing Manager SGM Eksplor mengatakan intervensi melalui pemenuhan nutrisi dan edukasi secara menyeluruh tentang pentingnya memenuhi kombinasi unik zat besi dan vitamin C menjadi upaya yang dapat dilakukan dalam memutus mata rantai anemia baik di lingkup individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
"Tantangan pemenuhan gizi yang masih dihadapi anak-anak Indoensia perlu menjadi perhatian yang serius mengingat tercapai atau tidaknya mimpi bangsa terkait Generasi Emas Indonesia 2045 sangat ditentukan oleh kualitas anak-anak yang saat ini," ujarnya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.