Menilik Perkembangan Game Web3 di Tengah Crypto Winter
29 January 2023 |
14:30 WIB
Pengamat industri gim, Yabes Elia, mengatakan sejauh ini perkembangan gim berbasis Web3 masih abu-abu. Dari sisi produksi, sekarang ini produk gim ini terus bertambah jumlahnya. Kemudian, developer besar, seperti Square Enix juga mulai berinvestasi mengembangkan era baru ini.
Namun, jika dilihat lebih detail, sebenarnya masih sangat sedikit developer yang berpindah dan bersiap diri ke konsep tersebut. Di sisi lain, kripto sebagai basis ekonomi mereka juga kini sedang turun. Padahal, salah satu jargon dari gim Web 3 adalah play to earn, konsep bermain agar menghasilkan uang. Namun, jenis uang yang dipakai, yakni kripto, nilainya makin turun saat ini.
“Ada dilema dari jargon yang mereka tawarkan, yakni play to earn. Seolah mereka ingin memberitahukan orang awam bahwa menghasilkan keuntungan itu yang pertama, kemudian bermain jadi kedua,” ujarnya.
Menurut Yabes, konsep gim dan menghasilkan sebenarnya cukup jauh dengan inti permainan itu sendiri. Pasalnya, ketika orang sedang bermain, tentu tujuannya adalah untuk bersenang-senang. Namun, lain hal jika tujuannya ialah investasi, hal itu akan menjadi serius dan penuh penilaian.
Konsep ini dikhawatirkan akan membuat isi permainan jadi penuh perhitungan. Misalnya, seseorang akan membeli item seperti skin dalam gim tertentu, yang ada di pikirannya ialah berapa persen keuntungan yang didapat setelah dijual. Esensi bersenang-senangnya pun dikhawatirkan berkurang.
Hal itu berbanding terbalik dengan konsep free to play. Meski gim itu gratis, orang mau menyisihkan uang yang banyak untuk membeli item-item tertentu yang bisa mendukung performa di dalam permainan. Kalau tujuannya untuk senang-senang, kebanyakan orang mau mengeluarkan uang lebih agar mewujudkan itu.
Baca juga: 5 Rekomendasi Game Story di Android, Alur Ceritanya Bikin Penasaran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Namun, jika dilihat lebih detail, sebenarnya masih sangat sedikit developer yang berpindah dan bersiap diri ke konsep tersebut. Di sisi lain, kripto sebagai basis ekonomi mereka juga kini sedang turun. Padahal, salah satu jargon dari gim Web 3 adalah play to earn, konsep bermain agar menghasilkan uang. Namun, jenis uang yang dipakai, yakni kripto, nilainya makin turun saat ini.
“Ada dilema dari jargon yang mereka tawarkan, yakni play to earn. Seolah mereka ingin memberitahukan orang awam bahwa menghasilkan keuntungan itu yang pertama, kemudian bermain jadi kedua,” ujarnya.
Menurut Yabes, konsep gim dan menghasilkan sebenarnya cukup jauh dengan inti permainan itu sendiri. Pasalnya, ketika orang sedang bermain, tentu tujuannya adalah untuk bersenang-senang. Namun, lain hal jika tujuannya ialah investasi, hal itu akan menjadi serius dan penuh penilaian.
Konsep ini dikhawatirkan akan membuat isi permainan jadi penuh perhitungan. Misalnya, seseorang akan membeli item seperti skin dalam gim tertentu, yang ada di pikirannya ialah berapa persen keuntungan yang didapat setelah dijual. Esensi bersenang-senangnya pun dikhawatirkan berkurang.
Hal itu berbanding terbalik dengan konsep free to play. Meski gim itu gratis, orang mau menyisihkan uang yang banyak untuk membeli item-item tertentu yang bisa mendukung performa di dalam permainan. Kalau tujuannya untuk senang-senang, kebanyakan orang mau mengeluarkan uang lebih agar mewujudkan itu.
Baca juga: 5 Rekomendasi Game Story di Android, Alur Ceritanya Bikin Penasaran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.