A Little to the Left (Sumber: tangkapan layar game)

Review Game A Little to the Left, Jadi Marie Kondo lewat Puzzle Santai 

29 January 2023   |   11:59 WIB

Menata rumah merupakan aktivitas yang penuh tantangan bagi sebagian orang, sebab perlu teknik manajemen ruang dan tata letak yang tidak mudah. Mulai dari menata barang-barang berdasarkan tinggi, ukuran, hingga estetika. Hal itulah yang ditawarkan dari permainan gim video berjudul A Little to the Left. 

Sekilas, gim ini akan menjadikan pemainnya sebagai sosok Marie Kondo atau Konmari, konsultan asal Jepang yang terkenal dengan prinsip penataan barang decluttering atau menyeleksi barang-barang dalam proses penataan di dalam hunian. Judul gim ini menuntut sebuah ‘strategi’ saat merapikan barang, layaknya yang dilakukan oleh Kondo. 

Jika Kondo memiliki metode KonMari yang mengharuskan pelakunya untuk menata barang-barang yang dianggap memicu rasa kesenangan dan meletakkannya di satu lokasi, maka gim ini justru mengajak pemainnya untuk merapikan barang dengan pendekatan yang berbeda. 

Baca juga: Review A Space for the Unbound, Proses Pendewasaan yang Penuh Makna & Nostalgia
 

(Sumber: A Little to the Left)

(Sumber: A Little to the Left)

Digarap oleh pengembang Max Inferno, A Little to the Left mengusung konsep teka-teki (puzzle) dengan cara menyusun, menumpuk, dan menata berbagai barang di sebuah rumah ke titik yang tepat. Dalam perjalanannya, pemain akan berhadapan dengan seekor kucing yang kerap membuat barang-barang yang sudah tertata rapi kembali berantakan. 

Kucing yang belum diketahui rupanya dan terinspirasi dari kucing pemilik Max Inferno ini memberikan sedikit benang merah dalam jalan cerita yang umum ditemui: manusia pemilik kucing yang ingin kerapihan dan hewan peliharaan yang memiliki keinginan untuk menghancurkan barang-barang di sekitarnya.

Misi yang ingin dicapai sebenarnya simpel, yaitu memastikan barang-barang yang semula berantakan atau tidak beraturan menjadi lebih rapi dengan beberapa mekanisme. Umumnya, barang-barang yang ditata bervariasi dari figura foto, tumpukan kertas dan post-it, hingga alat tulis dan buku-buku. 

Gim kasual ini memiliki desain artistik yang cukup menarik karena ilustrasi gambar tangan dengan warna lembut dan menarik. Aspek visual ini juga tidak terlalu kompleks dengan desain dua dimensi, berbeda judul-judul yang butuh grafis resolusi tinggi dan banyak detail. 

Desain yang simpel ini juga diikuti dengan gameplay atau teknik permainan yang mudah. Kontrol gim ini memanfaatkan mekanisme point and click yang umum pada gim-gim komputer. Namun, game ini juga bisa dimainkan di konsol Nintendo Switch dengan pengalaman gameplay yang tidak sebaik perangkat komputer.

Lebih rinci, gameplay pada komputer Windows maupun Mac, umumnya menyajikan pengalaman semi-pasif yang cenderung menstimulasi ketenangan. Ditambah dengan suara-suara latar dan notifikasi yang minim, gim ini cocok bagi mereka yang bermain gim untuk menenangkan diri dan menyukai gim kasual yang mudah. 
 

(Sumber: tangkapan layar A Little to the Left)

(Sumber: tangkapan layar A Little to the Left)

Meskipun demikian, A Little to the Left menyajikan puzzle dengan beragam tingkat kesulitan. Ada yang mudah dengan cara menata ulang kertas-kertas dan alat tulis, tapi ada juga yang kompleks seperti memiringkan figura foto sesuai dengan kemiringan gambar dan meletakkan post-it berdasarkan bentuk atau gambar tertentu.

Kompleksnya puzzle yang disuguhkan membuat gim ini bisa jadi cara untuk melatih otak, mengasah kemampuan menata barang berdasarkan kategori tertentu. Puzzle yang tersedia setidaknya berjumlah lebih dari 75 buah, ditambah dengan tantangan harian bernama The Daily Tidy yang memiliki set puzzle unik yang disajikan berbeda setiap harinya.

Secara umum, rangkaian teka-teki yang disajikan dalam mode The Daily Tidy maupun mode reguler melibatkan berbagai barang yang umum yang ada di dalam rumah. Inilah yang menjadi kelebihan gim tersebut dibandingkan puzzle lainnya, sehingga memicu relevansi atau kedekatan dengan objek yang ada di dunia nyata. 

Tak hanya itu, cara kerja penataannya identik dengan kebiasaan kategorisasi yang dilakukan sebagian besar masyarakat. Sebagai contoh, penataannya bisa dilakukan berdasarkan tinggi benda, besarnya ukuran atau dimensi, warna benda, sampai pada pola-pola yang menyambung.

Jika kesulitan menata puzzle yang tersedia, ada fitur hint atau bantuan yang bisa dimanfaatkan. Mengandalkan sketsa kertas yang dicoret dengan pensil dan penghapus, pemain bisa mengintip contoh jawaban yang tersedia agar bisa mengerjakan puzzle sesuai dengan jawaban yang benar.

Tak hanya itu, kompleksnya teka-teki dalam gim penataan barang tersebut kadang bisa membuat pemainnya merasa frustrasi. Inilah yang menjadikan gim ini ideal bagi mereka yang cukup sabar dan telaten dalam proses penataan barang, berbeda dengan gim puzzle serupa seperti Unpacking yang berfokus pada penataan rumah baru dengan sedikit cerita tentang karakter di dalamnya.

Dari segi pencapaian, gim ini memiliki beberapa achievement yang cukup sulit didapatkan. Jadi gim ini cocok untuk para pemain kasual, tapi juga pas untuk mereka yang gigih guna melengkapi seluruh misi atau target yang ada. Gimana, Genhype tertarik dengan gim A Little to the Left? Selamat bermain!
 
Data Game:
Judul: A Little to the Left
Pengembang: Max Inferno
Penerbit: Secret Mode
Tanggal Rilis: 8 November 2022
Genre: Kasual, Indie
Bahasa: Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Spanyol
Platform: PC/Mac (melalui Steam) dan Nintendo Switch 

Baca juga: Review Game Detroit Become Human, Narasi Perkembangan Teknologi dan Kemanusiaan
 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

3 Resep Masakan yang Bikin Tubuh Hangat di Musim Hujan, Recook Yuk Bun!

BERIKUTNYA

5 Spot Wisata Nepal Selain Gunung, Bisa Tapak Tilas Sejarah Buddha

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: