Desainer Hadirkan Model Pakaian Tradisional China Jadi Modern Look

Perayaan Tahun Baru Imlek telah menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan penjualannya. Salah satu bisnis yang cukup banyak memperoleh keuntungan ialah di sektor fashion. Sebab, Imlek selalu identik dengan baju baru yang melambangkan kebaikan menyambut tahun baru.

Desainer Hian Tjen mengatakan secara umum Imlek memang memberikan pengaruh bagi dunia bisnis fesyen. Perayaan Imlek juga mendorong para desainer untuk membuat inovasi dalam koleksi Imlek terbarunya.

Baca juga: Melihat Tren Akulturasi Fesyen China dan Indonesia pada Imlek 2023

Momentum ini biasanya dipakai untuk mengundang klien dan memperlihatkan referensi cheongsam seperti apa yang sedang jadi tren. Jadi, Imlek termasuk salah satu agenda penting yang harus dimanfaatkan oleh para desainer dalam membuat koleksi-koleksi terbarunya.

“Tren Imlek 2023 akan lebih banyak memakai potongan-potongan menarik, seperti cut-out, wavy, dan lainnya. Akan tetapi, tanpa melupakan inti dari pakaian China tradisional yang identik dengan bordiran, baik geometri atau scenery-nya,” jelas Hian Tjen kepada Hypeabis.id.
 
Tidak seperti bidang lain, tren fesyen tidak terlalu terpengaruh dengan Kelinci Air yang sekarang menjadi shio tahun ini. Shio Kelinci Air tidak banyak mengubah gaya busana yang akan dipakai pada perayaan Imlek.

Meskipun demikian, kata Hian Tjen, desainer bisa memanfaatkan bentuk kelinci yang lucu sebagai aksen dalam fesyen koleksi mereka. Misalnya, dengan menambahkan bordiran kelinci yang tersembunyi di balik koleksi Imlek tahun ini.

Hian Tjen mengatakan busana berkonsep oriental termasuk fesyen yang mudah dikembangkan. Para desainer bisa bermain di potongan, tekstur, maupun bordiran tanpa melupakan esensi pakaian China tradisional. Jadi, pakaian oriental bisa dibikin modern look.

“Sebenarnya, semua busana bisa digunakan di berbagai kesempatan sepanjang sesuai dan pas. Dalam pemakaian sehari-hari, mungkin bukan memakai busana yang sangat tradisional China. Namun, bisa memakai jenis busana China lain yang bisa diubah kancingnya, kerahnya, sehingga tercipta modern look, tetapi masih ada ornamen orientalnya,” katanya.

Hian Tjen mengatakan modern look akan jadi tren yang diminati para momen Imlek 2023. Banyak orang yang ingin merayakan Imlek dengan menggunakan pakaian yang berbeda dan baru. Terlebih, bagi anak-anak muda yang selalu memilih fesyen modern, termasuk dalam perayaan kebudayaan.

Mengingat bentuk fesyen busana China yang versatile, bukan hal yang sulit menggabungkan unsur tradisional dan modern. Penggabungan itu bisa menciptakan unsur kebaruan yang bakal jadi alasan orang melirik koleksi-koleksi yang dibuatnya.

PERPUTARAN UANG MENINGKAT
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memprediksi perputaran uang saat Imlek 2023 meningkat hingga 7% hingga 8% secara tahunan. Fesyen dinilai jadi salah satu sektor yang ikut mendorong pertumbuhan tersebut.

Dengan aturan PPKM yang sudah dicabut, masyarakat kini bisa lebih merasa bebas dalam berbelanja. Mereka bisa berekreasi di mall sambil membeli pakaian baru yang menjadi tradisi Imlek.

Di sisi lain, pertumbuhan tersebut juga tidak terbatas pada belanja offline saja. Sebab, masyarakat kini sudah terbiasa pula berbelanja fesyen secara online di berbagai marketplace.

Baca juga: Selain Cheongsam, Ini Pakaian yang Dikenakan saat Tahun Baru Imlek

Meski diprediksi meningkat, sektor fesyen juga memiliki hambatan tersendiri. Sebab, fesyen kini dianggap sebagai barang sekunder dan tersier. Selain itu, munculnya ancaman resesi yang diprediksi terjadi tahun ini juga sedikit banyak akan memengaruhi daya beli masyarakat

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik