Bali menjadi salah satu destinasi wisata favorit (Sumber gambar: Kharl Anthony Paica/Unsplash)

Pencabutan PPKM Bakal Bikin Cerah Bisnis Pariwisata

24 January 2023   |   07:31 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Pencabutan pemberlakukan PPKM yang dilakukan oleh pemerintah menjadi angin segar bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Tidak adanya pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat dinilai dapat menggerakkan roda industri ini kian masif lagi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pencabutan PPKM akan memberikan dampak positif yang sangat besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Kondisi ini akan semakin meningkatkan minat dan kepercayaan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk berwisata," katanya.

Baca juga: Menparekraf Pede Jumlah Wisatawan Bakal Melonjak usai Pencabutan PPKM

Terlebih, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ditargetkan menghasilkan kinerja yang cukup tinggi pada tahun 2023. Pria yang akrab disapa Sandi itu menjelaskan bahwa pada tahun ini pihaknya optimistis menargetkan jumlah wisatawan sebanyak 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu

Tahun ini, Kemenparekraf menargetkan pergerakan wisatawan domestik sebanyak 1,4 miliar kunjungan dan sebesar 4,7 juta kunjungan orang untuk wisatawan mancanegara. Dari pergerakan wisata tersebut, ditargetkan ada 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan terbuka bagi masyarakat.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat, mobilitas masyarakat. Event akhir tahun bisa digelar, konser musik, juga kegiatan budaya ataupun kegiatan olahraga," jelasnya.
 

Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata favorit (Sumber gambar: Herry Sutanto/Unsplash)

Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata favorit (Sumber gambar: Herry Sutanto/Unsplash)


Prospek Cerah Pariwisata

Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira mengatakan dengan adanya pencabutan PPKM, industri pariwisata yang didalamnya meliputi jasa transportasi, akomodasi, dan kegiatan pertemuan, acara, dan pameran (MICE), memiliki prospek yang semakin cerah.

Menurutnya, kelompok masyarakat menengah ke atas akan menjadi kelompok konsumen yang merespon kebijakan ini dengan cepat, dan membelanjakan uangnya untuk berwisata. "Terutama jelang libur Imlek nanti dan Ramadan juga Lebaran," katanya.

Namun, bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah, dinilai akan lebih membatasi diri dalam berwisata. Sebab, Bhima menuturkan mereka sedang menghadapi tekanan dari inflasi yang tinggi, dimana terjadi kenaikan harga barang dan jasa.

"Sehingga mereka akan mencari alternatif rekreasi yang lebih terjangkau, karena sekarang fokusnya adalah pemenuhan kebutuhan pokok," katanya.

Kendati begitu, secara umum, Bhima menilai tahun ini industri pariwisata akan mengalami peningkatan dari sisi jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal itu diiringi dengan adanya perubahan pola perilaku masyarakat dalam berwisata. "Lebih banyak beli tiket secara online, dan destinasinya juga pilih yang lebih terjangkau," ujarnya.

Oleh demikian, momentum ini harus bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dan para pelaku usaha dengan memperbanyak agenda atau event di kota-kota destinasi wisata di Tanah Air. Selain itu, penting juga bagi para pelaku usaha untuk mempersiapkan infrastruktur wisata baik dari sisi fasilitas maupun pelayanan. "Untuk menarik pengunjung lebih banyak lagi," imbuhnya.

Namun, di tengah potensi industri pariwisata yang besar, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi masyarakat salah satunya harga tiket pesawat yang mahal. Terkait hal ini, Bhima menilai pemerintah masih perlu memberikan stimulus untuk meringankan beban biaya yang ditanggung oleh perusahaan maskapai.

Selain itu, diperlukan juga komunikasi dan kerja sama antara pemerintah dan pihak perusahaan maskapai, untuk mencari profit atau keuntungan dengan menambah armada dan paket bundling wisata sehingga harga tiket pesawatnya lebih terjangkau. "Jangan sampai momentumnya terlewat karena biaya-biayanya meningkat," ucapnya.

Baca juga: Tren Traveling 2022, Destinasi Terpopuler & Akomodasi Terfavorit Masyarakat Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Melihat Peluang Pasar Seni Rupa pada 2023

BERIKUTNYA

B.I Gelar Konser L.O.L di Jakarta, Catat Tanggalnya!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: