Tren Traveling 2022, Destinasi Terpopuler & Akomodasi Terfavorit Masyarakat Indonesia
23 December 2022 |
15:00 WIB
Seiring dengan pandemi Covid-19 yang kian kondusif tahun ini, minat masyarakat untuk traveling pun kian besar. Menurut hasil survei PegiPegi dalam laporan Travel Report 2022, tercatat sebanyak 49 persen responden mengaku telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali sepanjang tahun berjalan dan 44 persen telah berwisata dua sampai lima kali pada 2022.
Hasil survei itu juga melaporkan destinasi domestik yang populer sepanjang 2022 yakni Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.
Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja, mengatakan tren destinasi domestik ini tidak jauh berbeda dengan data Travel Report 2021. Dia menjelaskan hal itu terjadi lantaran kota-kota tersebut memiliki beragam destinasi menarik dengan dukungan layanan akomodasi serta akses transportasi yang memadai.
"Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas regulasi perjalanan pasca pandemi di Indonesia membuat pola pergerakan perjalanan traveler menjadi lebih luas," katanya.
Sedangkan untuk destinasi internasional yang paling diminati masyarakat adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia. "Perjalanan internasional mulai diminati masyarakat seiring dibukanya perbatasan sejumlah negara serta regulasi perjalanan yang semakin fleksibel untuk para turis," jelas Ryan.
Baca juga: 5 Tren Preferensi Wisatawan dalam Memilih Akomodasi
Adapun, sebanyak 11 persen responden melakukan pelesiran untuk keperluan silaturahmi mengunjungi keluarga, serta sisanya untuk menjalani agenda atau keperluan khusus.
Ada dua preferensi utama responden ketika traveling. Sebanyak 71 persen responden melakukan traveling karena ingin menikmati momen healing atau refreshing dengan menemukan suasana baru, sedangkan 59 persen responden melakukan perjalanan demi menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
Rentang alokasi bujet yang dikeluarkan responden untuk satu kali perjalanan yaitu sekitar Rp1 juta–Rp3 juta (sebesar 36 persen) dan Rp3 juta–Rp5 juta (sebesar 25 persen). Dengan dominannya rentang bujet Rp1 juta sampai Rp5 juta, Ryan mengatakan pihaknya melihat fenomena frugal travel –yang salah satu prinsipnya bepergian dengan biaya minim– akan menjadi tren masa depan industri pariwisata.
Hal ini, paparnya, didukung dengan temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi terhadap harga median hotel, di mana pengeluaran untuk akomodasi berkisar Rp250.000 hingga Rp500.000. "Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang akhirnya menawarkan harga inap per malam di rentang tersebut," ujarnya.
Disusul aspek lainnya secara berurut, yakni harga terjangkau, air conditioner (AC) yang dingin, akses Wi-Fi lancar, kamar mandi bersih, sarapan enak, tempat parkir luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap, dan tersedia kolam renang.
Hasil ini didapatkan berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait ulasan positif (dengan nilai di atas 8) yang diberikan para pengguna hotel bintang dua hingga bintang lima di destinasi populer, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Adapun, periode ulasan ini diambil selama dua bulan yakni pada 1 September–21 November 2022.
Baca juga: Tertarik Wisata Downhill? Yuk Coba Trek Menantang di Galunggung Bike Park
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Hasil survei itu juga melaporkan destinasi domestik yang populer sepanjang 2022 yakni Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.
Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja, mengatakan tren destinasi domestik ini tidak jauh berbeda dengan data Travel Report 2021. Dia menjelaskan hal itu terjadi lantaran kota-kota tersebut memiliki beragam destinasi menarik dengan dukungan layanan akomodasi serta akses transportasi yang memadai.
"Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas regulasi perjalanan pasca pandemi di Indonesia membuat pola pergerakan perjalanan traveler menjadi lebih luas," katanya.
Sedangkan untuk destinasi internasional yang paling diminati masyarakat adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia. "Perjalanan internasional mulai diminati masyarakat seiring dibukanya perbatasan sejumlah negara serta regulasi perjalanan yang semakin fleksibel untuk para turis," jelas Ryan.
Baca juga: 5 Tren Preferensi Wisatawan dalam Memilih Akomodasi
Tujuan Utama saat Traveling
Survei yang melibatkan 450 responden itu juga menemukan sekitar 61 persen responden melakukan traveling dengan tujuan untuk mengisi waktu liburan. Sedangkan 20 persen lainnya melakukan perjalanan untuk urusan terkait dengan bisnis atau pekerjaan.Adapun, sebanyak 11 persen responden melakukan pelesiran untuk keperluan silaturahmi mengunjungi keluarga, serta sisanya untuk menjalani agenda atau keperluan khusus.
Ada dua preferensi utama responden ketika traveling. Sebanyak 71 persen responden melakukan traveling karena ingin menikmati momen healing atau refreshing dengan menemukan suasana baru, sedangkan 59 persen responden melakukan perjalanan demi menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
Alokasi Bujet untuk Traveling
Survei tahunan itu juga mencari tahu alokasi bujet rata-rata masyarakat Indonesia untuk traveling. Hasilnya, mayoritas responden atau sekitar 82 persen mengaku mengalokasikan bujet secara rinci untuk kebutuhan berwisata, yang mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya.Rentang alokasi bujet yang dikeluarkan responden untuk satu kali perjalanan yaitu sekitar Rp1 juta–Rp3 juta (sebesar 36 persen) dan Rp3 juta–Rp5 juta (sebesar 25 persen). Dengan dominannya rentang bujet Rp1 juta sampai Rp5 juta, Ryan mengatakan pihaknya melihat fenomena frugal travel –yang salah satu prinsipnya bepergian dengan biaya minim– akan menjadi tren masa depan industri pariwisata.
Hal ini, paparnya, didukung dengan temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi terhadap harga median hotel, di mana pengeluaran untuk akomodasi berkisar Rp250.000 hingga Rp500.000. "Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang akhirnya menawarkan harga inap per malam di rentang tersebut," ujarnya.
Fasilitas Akomodasi Favorit Masyarakat
Akomodasi yang mencakup penginapan juga menjadi hal yang tidak dapat terpisahkan saat melakukan perjalanan. Pegipegi menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis serta pelayanan staf yang baik, merupakan tiga aspek utama yang diperhatikan para pelancong ketika menginap di hotel.Disusul aspek lainnya secara berurut, yakni harga terjangkau, air conditioner (AC) yang dingin, akses Wi-Fi lancar, kamar mandi bersih, sarapan enak, tempat parkir luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap, dan tersedia kolam renang.
Hasil ini didapatkan berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait ulasan positif (dengan nilai di atas 8) yang diberikan para pengguna hotel bintang dua hingga bintang lima di destinasi populer, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Adapun, periode ulasan ini diambil selama dua bulan yakni pada 1 September–21 November 2022.
Baca juga: Tertarik Wisata Downhill? Yuk Coba Trek Menantang di Galunggung Bike Park
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.