Menparekraf Pede Jumlah Wisatawan Bakal Melonjak usai Pencabutan PPKM
02 January 2023 |
15:51 WIB
Keputusan Presiden Joko Widodo mencabut Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada pekan lalu diyakini bakal membawa angin segar bagi sektor pariwisata di Indonesia. Wistawan dari dalam dan luar negeri pun akan semakin sering hilir mudik meramaikan berbagai tempat liburan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pencabutan PPKM akan berdampak positif terhadap kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lantaran kegiatan dan mobilitas masyarakat, termasuk wisatawan tidak lagi dibatasi.
Baca juga: Mengembangkan Bisnis UMKM melalui Pusat Kuliner
Sandiaga mengatakan bahwa langkah pencabutan PPKM akan membuat minat dan kepercayaan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri mengalami peningkatan untuk melakukan wisata di Indonesia. "Dampak terhadap pariwisata akan sangat positif, akan sangat signifikan,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Dia pun meyakini bahwa target pencapaian wisatawan Nusantara sebanyak dua kali lipat, yakni 1,4 miliar pergerakan dan wisatawan mancanegara menjadi 7,4 juta akan tercapai. Meskipun begitu, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Sandi juga mengingatkan vaksinasi booster terus diperkuat dan penggunaan masker juga tetap diperhatikan, terutama di ruangan tertutup dan juga kerumunan. Pencabutan PPKM juga dapat membuat konser musik, kegiatan budaya, kegiatan olahraga, dan sebagainya dapat terselenggara.
Untuk diketahui, setelah lebih dari dua tahun, pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa pemerintah mengambil keputusan mencabut kebijakan PPKM setelah melalui pertimbangan dan kajian yang tidak sebentar. Tidak hanya itu, kebijakan itu juga memerhatkan situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Menurutnya, Indonesia termasuk ke dalam negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik dan sekaligus dapat menjaga stabilitas ekonomi. “Kebijakan gas dan rem yang menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian menjadi kunci keberhasilan kita,” katanya.
Dia menambahkan pandemi Covid-19 di dalam negeri semakin terkendali dalam beberapa bulan terakhir. Per 27 Desember 2022, kasus harian terbanyak adalah 1,7 kasus per 1 juta penduduk. Kemudian, positivity rate mingguan sebesar 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau bed occupancy rate 4,79 persen, dan angka kematian 2,39 persen.
Presiden yang kerap disapa Jokowi itu menuturkan bahwa indikator itu berada di bawah standar organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). Tidak hanya itu, seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada saat ini juga berstatus PPKM level 1 yang berarti pembatasan kerumunan dan pergerakan orang berada di tingkat rendah.
Meskipun begitu, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi risiko Covid-19. Dia meminta pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan.
Kemudian, kesadaran untuk melakukan vaksinasi Covid-19 harus terus digalakkan karena vaksinasi akan membantu meningkatkan imunitas. “Dan masyarakat harus semakin mandiri dalam mencegah penularan, mendeteksi gejala, dan mencari pengobatan,” katanya.
Mantan Walikota Solo itu menambahkan bahwa fasilitas kesehatan di semua wilayah harus siap siaga dengan fasilitas dan tenaga kesehatan meskipun status PPKM telah dicabut. Kemudian, semua pihak harus memastikan mekanisme vaksinasi di lapangan tetap berjalan, terutama vaksinasi booster. Dalam masa transisi ini, lanjutnya, Satgas COVID-19 pusat dan daerah tetap dipertahankan untuk merespons penyebaran virus yang cepat.
Baca juga: Cabut Kebijakan PPKM, Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada
Editor: Dika Irawan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pencabutan PPKM akan berdampak positif terhadap kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lantaran kegiatan dan mobilitas masyarakat, termasuk wisatawan tidak lagi dibatasi.
Baca juga: Mengembangkan Bisnis UMKM melalui Pusat Kuliner
Sandiaga mengatakan bahwa langkah pencabutan PPKM akan membuat minat dan kepercayaan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri mengalami peningkatan untuk melakukan wisata di Indonesia. "Dampak terhadap pariwisata akan sangat positif, akan sangat signifikan,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Dia pun meyakini bahwa target pencapaian wisatawan Nusantara sebanyak dua kali lipat, yakni 1,4 miliar pergerakan dan wisatawan mancanegara menjadi 7,4 juta akan tercapai. Meskipun begitu, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
Sandi juga mengingatkan vaksinasi booster terus diperkuat dan penggunaan masker juga tetap diperhatikan, terutama di ruangan tertutup dan juga kerumunan. Pencabutan PPKM juga dapat membuat konser musik, kegiatan budaya, kegiatan olahraga, dan sebagainya dapat terselenggara.
Untuk diketahui, setelah lebih dari dua tahun, pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa pemerintah mengambil keputusan mencabut kebijakan PPKM setelah melalui pertimbangan dan kajian yang tidak sebentar. Tidak hanya itu, kebijakan itu juga memerhatkan situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Menurutnya, Indonesia termasuk ke dalam negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik dan sekaligus dapat menjaga stabilitas ekonomi. “Kebijakan gas dan rem yang menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian menjadi kunci keberhasilan kita,” katanya.
Dia menambahkan pandemi Covid-19 di dalam negeri semakin terkendali dalam beberapa bulan terakhir. Per 27 Desember 2022, kasus harian terbanyak adalah 1,7 kasus per 1 juta penduduk. Kemudian, positivity rate mingguan sebesar 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau bed occupancy rate 4,79 persen, dan angka kematian 2,39 persen.
Presiden yang kerap disapa Jokowi itu menuturkan bahwa indikator itu berada di bawah standar organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). Tidak hanya itu, seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada saat ini juga berstatus PPKM level 1 yang berarti pembatasan kerumunan dan pergerakan orang berada di tingkat rendah.
Meskipun begitu, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi risiko Covid-19. Dia meminta pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan.
Kemudian, kesadaran untuk melakukan vaksinasi Covid-19 harus terus digalakkan karena vaksinasi akan membantu meningkatkan imunitas. “Dan masyarakat harus semakin mandiri dalam mencegah penularan, mendeteksi gejala, dan mencari pengobatan,” katanya.
Mantan Walikota Solo itu menambahkan bahwa fasilitas kesehatan di semua wilayah harus siap siaga dengan fasilitas dan tenaga kesehatan meskipun status PPKM telah dicabut. Kemudian, semua pihak harus memastikan mekanisme vaksinasi di lapangan tetap berjalan, terutama vaksinasi booster. Dalam masa transisi ini, lanjutnya, Satgas COVID-19 pusat dan daerah tetap dipertahankan untuk merespons penyebaran virus yang cepat.
Baca juga: Cabut Kebijakan PPKM, Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.