Potret Diri Manet (Sumber gambar Sothebys)

Profil Edouard Manet, Pelopor Aliran Impresionisme dalam Dunia Seni Rupa 

23 January 2023   |   13:09 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Tahun 1863, publik Prancis geger saat seniman Edouard Manet memamerkan karya berjudul Le Dejeuner sur l’Herbe. Pasalnya, lukisan tersebut menggambarkan objek wanita telanjang dan perempuan berpakaian tipis yang sedang piknik dengan dua orang berpakaian lengkap di sebuah pedesaan. 

Namun, penyebab kontroversi bukanlah mengenai ketelanjangan objek. Melainkan gaya Manet dalam menorehkan warna kontras antara terang dan gelap, daripada karya-karya yang jamak ditemukan pada periode tersebut. Kelak, gaya inilah yang menjadi titik tolak seni rupa modern dunia, dan dikenal dengan nama impresionisme.

Manet dilahirkan pada 1832 dari kalangan keluarga borjuis. Ayahnya adalah seorang pejabat tinggi di kehakiman Prancis, adapun ibunya, adalah anak seorang diplomat. Sejak kecil Manet dididik untuk mengikuti karir ayahnya di bidang hukum, tapi dia tidak menyukai hal tersebut dan memilih jalannya sendiri.

Baca juga: Profil Seniman Claude Monet, Pelopor Impresionisme yang Karyanya Sempat Diejek Kritikus
 

Edouard Manet (sumber gambar Twitter/ Antonio)

Edouard Manet (sumber gambar Twitter/ Antonio)


Pada umur 16 tahun, setelah menyelesaikan studinya di College Rollin, Manet yang bercita-cita menjadi pelaut akhirnya ikut sebagai anggota militer Prancis. Dia sempat berlayar sebagai calon kadet, tapi gagal saat ujian masuk perwira angkatan laut. Dari sinilah dia akhirnya memilih fokus untuk belajar seni rupa. 

Atas izin sang ayah, Manet kemudian nyantrik di studio Thomas Couture pada 1849. Selama kurang lebih 6 tahun, Manet pun mempelajari segala hal dari guru banyak seniman dunia itu. Terutama mengenai teknik dasar-dasar melukis dan teorinya untuk diterapkan dalam karya seni.

Dikutip dari laman Sotheby’s, pada periode ini Manet  banyak menghabiskan waktu di Museum Louvre untuk menyalin lukisan para old master. Selain itu juga berkeliling ke berbagai galeri dan museum di Eropa untuk meniru karya-karya seniman besar, dan mencari gaya melukisnya sendiri.


Gemar Melukis Potret dan Kehidupan Masyarakat Bawah

Selama masa pencarian gayanya dalam melukis, Manet banyak membuat karya mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat akar rumput alih-alih kaum bangsawan. Bahkan, tak jarang dia melukis pelacur, pengemis, aktivitas umum di kota, atau suasana cafe di Prancis.

Hal itu bisa disimak dalam karya-karyanya seperti Le Bon Bock (1873) yang menggambarkan potret lelaki gemuk berpakaian rapi sedang menghisap rokok dan memegang segelas minuman di sebuah cafe. Ada juga karya bertajuk The Old Musician (1862) yang menggambarkan sosok pengamen tua yang dikelilingi anak-anak dan orang tua seusai memainkan biola.

 

Luikisan Manet berjudul The Old  Man Musician (sumber gambar Google Art)

Lukisan Manet berjudul The Old Musician (sumber gambar Google Art)

Potretnya mengenai keseharian masyarakat akhirnya memberi pengaruh yang cukup besar pada gaya lukis kalangan perupa di Prancis kelak. Terlebih lewat gayanya yang biasa menggunakan pewarnaan yang tebal untuk menekankan realisme pada objek lukisan-lukisannya dengan warna-warna yang kontras.

Selain itu, Manet  juga menjadi tokoh sentral dalam melawan pemerintah yang melakukan penilaian sepihak terhadap karya-karya seniman yang dianggap tidak masuk kriteria kanon seni rupa di Prancis. Yakni dengan mendirikan galeri Salon des Refuses, untuk memajang karya-karya yang tidak masuk dalam arus utama seni rupa pada periode tersebut.

Baca juga: Salvador Dali, Seniman Nyentrik yang Karyanya Diadaptasi Film Money Heist
1
2


SEBELUMNYA

Resep Ci Cong Fan & Wedang Ronde, Sajian Ringan Khas Tionghoa yang Nikmat

BERIKUTNYA

Investasi Saham? Cek Sektor yang Berpotensi Cuan Tahun Kelinci Air

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: