Varian Kraken Bisa Picu Long Covid, Ini yang Dikhawatirkan
16 January 2023 |
13:59 WIB
Varian baru Covid-19 hingga hari ini terus bermunculan. Salah satu yang cukup mendominasi ialah munculnya subvarian Omicron XBB.1.5 atau varian Kraken. Covid-19 varian Kraken kini telah menyebar di berbagai negara dengan jumlah kasusnya yang terus meningkat.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan Kraken masih satu varian dengan Omicron. Oleh karena itu, gejala yang ditimbulkan akibat varian ini juga cenderung ringan dibanding varian-varian sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Karakteristik dan Gejala Covid-19 Varian Kraken
Namun, varian Kraken juga mesti diwaspadai karena bisa memicu potensi serius pada long Covid atau gejala yang berkepanjangan. Dicky mengatakan satu dari sepuluh orang yang terdiagnosis Kraken bisa mengalami long Covid.
“Nah, ini yang perlu diperhatikan. Sebab, hal itu bisa berdampak pada penurunan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, pencegahan jadi hal yang sangat penting,” ungkap Dicky kepada Hypeabis.id.
Menurut Dicky, long Covid memiliki dampak yang mengkhawatirkan dalam jangka panjang. Sebab, orang yang mengalami long Covid rentan mengalami sakit-sakitan. Jika itu terjadi dalam jumlah besar, tentu negara yang dirugikan karen masyarakatnya tidak lagi produktif.
Situasi long Covid yang ditangani tidak baik bisa menimbulkan beban bagi negara. Bukan hanya itu, sistem kesehatan juga jadi rawan, terutama saat pasien long Covid membludak pada kemudian hari.
Dicky mengatakan bahwa masyarakat dunia cukup beruntung karena varian Covid-19 yang kini mendominasi ialah Kraken. Varian tersebut masih masuk ke dalam keluarga Omicron. Artinya, vaksin yang ada dan telah didistribusikan masih efektif menghadapi varian baru tersebut.
Selain itu, dominasi varian Omicron di dalam kasus Covid juga berdampak pada penurunan jumlah varian lain. Misalnya, varian Delta yang kini mulai tersingkir. Bukan berarti tidak ada, melainkan makin mengecil keberadaannya.
Namun, varian Kraken bukan tanpa ancaman. Selain bisa memicu long Covid, varian ini juga bisa menerobos benteng dari imunisasi.
Sebab, varian Kraken muncul saat banyak orang telah melakukan vaksin. Hal itu memicu varian baru untuk mencari cara menerobos benteng imunisasi tersebut.
Oleh karena itu, meski telah melakukan vaksin, masyarakat tetap perlu menjaga protokol kesehatan dengan baik. Dicky menyarankan masyarakat tetap menerapkan prinsip 3 T dan 5 M selama kondisi pandemi belum berakhir.
Saat ini, kata Dicky, program 3 T, yakni testing, tracing, dan treatment mesti tetap dilakukan. Hal itu untuk mencegah varian baru menyebar lebih cepat. Sebab, varian Kraken bisa cukup membahayakan, terutama jika terkena pada kelompok berisiko.
Di sisi lain, masyarakat juga mestinya masih menerapkan 5 M, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi.
Baca juga: 3 Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Kraken, Subvarian Covid-19 Omicron
Editor: Dika Irawan
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan Kraken masih satu varian dengan Omicron. Oleh karena itu, gejala yang ditimbulkan akibat varian ini juga cenderung ringan dibanding varian-varian sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Karakteristik dan Gejala Covid-19 Varian Kraken
Namun, varian Kraken juga mesti diwaspadai karena bisa memicu potensi serius pada long Covid atau gejala yang berkepanjangan. Dicky mengatakan satu dari sepuluh orang yang terdiagnosis Kraken bisa mengalami long Covid.
“Nah, ini yang perlu diperhatikan. Sebab, hal itu bisa berdampak pada penurunan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, pencegahan jadi hal yang sangat penting,” ungkap Dicky kepada Hypeabis.id.
Menurut Dicky, long Covid memiliki dampak yang mengkhawatirkan dalam jangka panjang. Sebab, orang yang mengalami long Covid rentan mengalami sakit-sakitan. Jika itu terjadi dalam jumlah besar, tentu negara yang dirugikan karen masyarakatnya tidak lagi produktif.
Situasi long Covid yang ditangani tidak baik bisa menimbulkan beban bagi negara. Bukan hanya itu, sistem kesehatan juga jadi rawan, terutama saat pasien long Covid membludak pada kemudian hari.
Optimalisasi Pencegahan dengan Vaksin
Dicky mengatakan cara mencegah varian ini ialah dengan melakukan vaksinasi. Seseorang yang sudah melakukan vaksinasi akan membuat daya tahan tubuhnya lebih baik dan siap menghalau varian Kraken.Dicky mengatakan bahwa masyarakat dunia cukup beruntung karena varian Covid-19 yang kini mendominasi ialah Kraken. Varian tersebut masih masuk ke dalam keluarga Omicron. Artinya, vaksin yang ada dan telah didistribusikan masih efektif menghadapi varian baru tersebut.
Selain itu, dominasi varian Omicron di dalam kasus Covid juga berdampak pada penurunan jumlah varian lain. Misalnya, varian Delta yang kini mulai tersingkir. Bukan berarti tidak ada, melainkan makin mengecil keberadaannya.
Namun, varian Kraken bukan tanpa ancaman. Selain bisa memicu long Covid, varian ini juga bisa menerobos benteng dari imunisasi.
Sebab, varian Kraken muncul saat banyak orang telah melakukan vaksin. Hal itu memicu varian baru untuk mencari cara menerobos benteng imunisasi tersebut.
Oleh karena itu, meski telah melakukan vaksin, masyarakat tetap perlu menjaga protokol kesehatan dengan baik. Dicky menyarankan masyarakat tetap menerapkan prinsip 3 T dan 5 M selama kondisi pandemi belum berakhir.
Saat ini, kata Dicky, program 3 T, yakni testing, tracing, dan treatment mesti tetap dilakukan. Hal itu untuk mencegah varian baru menyebar lebih cepat. Sebab, varian Kraken bisa cukup membahayakan, terutama jika terkena pada kelompok berisiko.
Di sisi lain, masyarakat juga mestinya masih menerapkan 5 M, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi.
Baca juga: 3 Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Kraken, Subvarian Covid-19 Omicron
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.